RAMADAN

Puasa Hati dan Pikiran Dalam Puasa Bulan Suci Ramadhan

7 April 2022   15:39 Diperbarui: 8 April 2022   06:33 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa Hati dan Pikiran Dalam Puasa Bulan Suci Ramadhan
Ilustrasi dari artikel kompasasia.com

Puasa Hati dan Pikiran dalam Puasa Bulan Suci Ramadhan

Adalah sesuatu yang harus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan kualitas kebersihan hati dan pikiran kita, terlebih di Bulan Suci Ramadhan, karena ini adalah esensi dari sebuah ibadah puasa.

Sejatinya puasa adalah melatih kesabaran kita serta melatih mental kita dalam menghadapi kehidupan sehari-hari degan berbasis Taqwa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

Esensi puasa adalah sebagai ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Menurut al-Hasan, "Orang bertakwa memiliki sejumlah tanda yang dapat diketahui. Di antaranya: Jujur/benar dalam berbicara. Senantiasa menunaikan amanah. Selalu memenuhi janji. Rendah hati dan tidak sombong. Senantiasa memelihara silaturahmi. Selalu menyayangi orang-orang lemah/miskin. Memelihara diri dari godaan kaum wanita. Berakhlak mulia. Memiliki ilmu yang luas. Senantiasa ber-taqarrub kepada Allah." (Ibn Abi ad-Dunya, Al-Hilm, I/32), dikutip dari detik.com.

Definisi taqwa adalah seperti yang umum kita ketahui yaitu menjalankan perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA.

Dengan berpuasa, jelas ini adalah perintah Allah Subhanahu wa ta'ala seperti tertuang dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 183.
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Jadi sangat jelas sekali, jangankan kita yang ada dalam dunia zaman sekarang ini, ternyata orang-orang terdahulu pun diwajibakan berpuasa.

Bisa diartikan bahwa puasa adalah sebagai metode yang dirilis Tuhan untuk kebaikan mahluk-NYA seperti manusia kita ini.

Tidak hanya menahan haus dan lapar tentunya, puasa adalah ritual yang dilegalkan Tuhan untuk menguras dan memebersihkan serta merefresh tubuh kita secara general.

Dari mulai sistem pencernaan, sistem syaraf dan juga sistem motorik serta lainnya dalam tubuh kita ini di Bulan Suci Ramadhan ini adalah perbaikan secara holistik.

Sistem pencernaan kita kalau diibaratkan seperti mesin induk yang utama dalam menggerakan mesn-mesin lainnya baik secara parsial atau secara universal.

Kenapa saya katakan demikian? Karena sistem pencernaan ini adalah yang mencerna input makanan untuk dijadikan berbagai energi sesuai kebutuhannya masing-masing dalam tubuh ini.

Dengan berpuasa ini, pencernaan kita menjalani maintenance berkala dengan sangat apik dan sakral.

Kesehatan-kesehatan jasmani ini akan sangat berpengaruh berpengaruh kuat terhadap kesehatan ruhaniah.

Simplenya Ibadah Puasa ini juga harus mampu memberikan efek signifikan kedalam  perubahan dan pendewasaan hati dan pikiran.

Dengan puasa hati serta pikiran dari unsur-unsur penyakit hati dan penyakit pikiran adalah bisa dikatakan puasa tersebut sukses sesuai 'Blue Print' dari Allah Subhanahu wa ta'ala.

Puasa hati dan pikiran bisa membuat seseorang lebih bijak dan matang dalam bersikap dan bertindak.

Ketenangan hidup dan kebahagiaan diraih bagi orang-orang yang mampu berpuasa hati dan pikirannya.

Puasa hati dan pikiran sejatinya tidak mesti di lakukan karena Bulan Suci Ramadhan saja, ini semestinya dilakukan setiap saat dalam kehidupan ini.

Kesehatan jasmani akan sangat berpengaruh kepada kesehatan ruhaniah, begitupun kesehatan ruhaniah akan sangat berpengaruh kepada kesehatan jasmaniah. Satu efek kesatuan yang tidak bisa dipisah.

Namun ada pengecualian disini, contoh orang gila, sehat fisiknya namun tidak sehat jiwanya. Artinya apa bahwa dua bagian sisi yang tidak terpisah pada situasi tertentu bisa berjalan berbeda arah dan berlawanan.

Ada juga sehat jiwanya namun tidak sehat fisiknya, ini banyak faktor yang bisa menyebabkan semua ini terjadi, bisa karena kecelakaan atau memang karena menderita suatu penyakit.

Lalu bagaimana yang dimaksud dengan puasa hati dan pikiran bisa mempengaruhi kesehatan jasmani? Artinya disini ada kenikmatan dan kebahagian yang dirasakan dalam kehidupan jika kita mampu puasa hati dan pikiran. Kenikmatan dan kebahagiaan hidup ini adalah management mental yang berkarakter serta bernilai luhur.

Tentunya ketika puasa hati dan pikiran tercapai maka kesehatan fisik akan terjaga dan terawat adalah faktor psikologis dari rasa bahagia dan damai yang bisa memberi dampak aura positif dari fisik kita.

Bulak balik dekok hehehe.

Intinya simple aja. Puasa hati dan pikiran adalah tidak terkotori hati kita dan pikiran kita dengan prasangka-prasangka tidak baik. Titik sagede kalapa. Hehe.

Tulas tulis teu puguh adalah metode ngabuburit zaman naow hehe.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun