Achmad Abdul Arifin
Achmad Abdul Arifin Freelancer

Cerdas, Bijaksana dan Inspiratif

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

5 Tips Mengatasi Nyeri Bahu saat Work From Home

28 April 2020   20:54 Diperbarui: 28 April 2020   21:08 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
5 Tips Mengatasi Nyeri Bahu saat Work From Home
Sumber gambar: klikdokter.com

Walaupun puasa, pekerjaan tidak bisa ditinggal. Karena jika ditinggal nanti lebaran bersama keluarga akan terasa hambar. Betapa tidak, karena tidak ada THR hehe. Jadi tidak bisa membeli piranti yang wajib ada di rumah ketika lebaran. Seperti kue, baju baru, dan bahan-bahan makanan untuk dijadikan hidangan bersama keluarga.

Namun ramadhan kali ini sebagian besar dari kita dituntut untuk bekerja dari rumah saja. Atau bahas kerennya saat ini adalah work from home. Karena adanya wabah virus covid19 yang sudah menyebar selama kurang lebih 4 bulan di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Terkhusus untuk yang bekerja di depan laptop ataupun gadget, pasti rasa sakit ringan yang satu ini sering dialami. Ya, rasa nyeri atau pegal di bagian bahu dan punggung. Banyak yang masih bertanya-tanya tentang bagaimana caranya mengatasi dan meminimalisir rasa pegal ini secara efektif. Nah, artikel kali ini akan membahas beberapa tips yang sudah dibuktikan oleh para pakar kesehatan sebagai solusi.

Pertama, lakukanlah stetching atau sering disebut pemanasan. Sebelum kita berada di depan laptop selama berjam-jam, sebaiknya kita melakukan peregangan terhadap sendi-sendi kita supaya tidak mudah kaku dan tegang. Mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. 

Jika ada yang bingung gerakan pemanasan yang baik, maka saran saya ingat-ingat masa ketika mata pelajaran olahraga di Sekolah dulu. Kalau lupa mungkin bisa anda tanyakan kepada anak atau adik anda yang masih sekolah hehe.

Kedua, posisikan badan anda secara tegak di depan laptop maupun gadget anda. Jangan terlalu membungkuk dan melotot terlalu tajam. Karena itu bisa menimbulkan otot-otot yang berada di leher, bahu dan punggung mudah tegang. 

Kemudian sesuaikan laptop anda berada persis di depan mata, supaya lebih nyaman dipandang dan tidak harus lebih banyak menyesuaikan badan supaya lebih nyaman.

Ketiga, gunakan rumus 25,5. Yakni 25 menit bekerja secara serius dan 5 menit untuk pelemasan. Ini cara yang paling saya sukai. Ketika saya beraktivitas seperti membaca, menulis ataupun olahraga-pun saya menggunakan pola rumus ini. 

Dan secara bertahap menjadikan kita terbiasa dan lebih santai bahkan bisa meminimalisir tingkat stres. Dalam 5 menit tersebut kita bisa buka chatting, bisa ngobrol dengan teman bahkan bisa jalan-jalan sejenak untuk semata-mata meregangkan otot-otot.

Keempat, dorong kepala dengan kepala melakukan perlawanan ke arah sebaliknya. Misal, dorong kepala ke kiri dengan tangan kanan berada diatas telinga. Berikan dorongan ke kiri sembari kepala kita berusaha digerakkan ke kanan. Cara ini cukup ampuh untuk mengatasi rasa nyeri dan pegal untuk sementara waktu. Lakukan juga dorongan ke kanan, depan dan belakang.

Kelima, lakukan peregangan ala senam yoga. Perbedaan dengan pemanasan ialah senam yoga lebih mengutamakan kelenturan otot dan sendi. Semua bagian tubuh kita bisa dilenturkan tanpa terkecuali dengan bahu dan punggung. Jika bahu dan punggung kita bisa lentur, maka resiko akan cedera akan kecil. Dan nyeri pegal akan jarang terasa jika kita sering melakukan senam yoga ini.

Diantara tips tersebut, ada beberapa yang membutuhkan kedisiplinan dan kemauan yang cukup untuk menjadikan bahu dan leher kita yang semula pegal-pegal menjadi enak kembali. 

Namun ada juga tips yang sangat mudah dilakukan tanpa alat bantu maupun keahlian khusus. Maka lakukanlah tips-tips yang mudah terlebih dahulu ketika anda merasakan rasa nyeri dan pegal di bahu ketika sedang work from home.

Akhirnya jagalah selalu tubuh kita agar tetap fit dan dijauhkan dari segala bentuk penyakit yang ringan seperti ini maupun penyakit-penyakit berat yang lain. 

Supaya pada bulan penuh berkah kali ini ibadah kita tidak terhambat dan terus semangat dan terus berlanjut ketika ramadhan telah usai dengan memasuki bulan Syawal dan bulan-bulan selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun