Alquran dan Tantangan Lahirnya Ilmuwan Deduktif Muslim
Selain penemuan teknologi baru dari berbagia macam eksperimen yang ilmuwan ilmuwan Barat lakukan, mereka bisa mengembangkan suatu teori baru. Dan munculah teori teori baru dalam bidang sains yang sangat berguna dalam memahami fenomena yang terjadi di alam .
Apa yang sudah dicapai Bangsa Barat dalam sains membawa dunia barat menjadi bangsa yang maju . Memiliki banyak keunggualan dalam berbagai bidang kehidupan.
Penalaran induktif untuk berkembang membutuhkan kehadiran laboratorium untuk percobaan atau eksperimen . Menyadari kebutuhan ini banyak negara Barat membangun lab atau pusat penelitian. Begitu pentingnya peran laboratorium hingga muncul istilah, "Tanpa laboratorium orang yang berkutat di bidang sains seperti pasukan tanpa senjata ".
Kemajuan bangsa Barat dalam bidang sains ini bertolak belakang dengan apa yang terjadi dengan ummat islam. Ummat islam lebih dominan berperan sebagai tukang stempel dan penikmat saja kemajuan Barat. Mengangguk setuju terhadap temuan teori atau teknologi dari bangsa Barat. Dan penemuan teknologi atau teori tersebut sesuai dan sejalan dengan apa yang sudah tertulis dalam kitab suci Alquran.
Ummat islam yang , didorong oleh kitab sucinya untuk memikirkan ciptaan Tuhan di setiap waktu dan dalam segala kondisi justru seperti tidak tergerak. Ummat islam terlarut dalam urusan ibadah saja. Sibuk mengejar kehidupan akherat yang abadi. Dunia ini hanya sementara tak perlu mengerahkan ilmu waktu dan energi untuk mengejar dunia, merupakan alibi utamanya.
Alquran Sumber Teori-Teori Sains
Alquran adalah kitab suci yang lengkap dan sempurna, sebagaimana firmankan Tuhan dalam wahyu terakhir yang diterima Nabi di padang Arofah . Fakta yang ada di dalam kitab suci ini benar dan valid. Alloh sendiri yang sudah menjamin kebenarannya . Siapa yang mau mengkaji dan memikirkan ciptaan-Nya maka, semua jawaban persoalan kehidupan sudah ada di sana.
Kesempurnaan Alquran tidak hanya ditujukan untuk kehidupan akherat saja. Urusan duniapun diberikan petunjuknya secara lengkap. Itu menunjukkan bahwa Tuhan jelas menginginkan umat islam ini mampu menggapai prestasi tinggi di dunia dan akherat . Tidak bisa ada istilah biar saja di dunia menderita , terpinggirkan, terbelakang yang penting di akherat masuk surga dan mendapat kemuliaan . Jelas Tuhan tidak menginginkan umatnya terjebak dalam sikap tersebut.
Dan pendekatan penalaran yang cocok untuk merealiasaikan isi alquran adalah metode penalaran deduktif. Banyak fakta fakta dan kesimpulan kesimpulan sains dalam Alquran yang dapat digunakan sebagai premis. Dari premis yang dijamin kebenarannya oleh Tuhan tersebut dapat ditarik sebuah teori atau penemuan baru.
Keunggulan metode penalaran deduktif dalam melahirkan sebuah teori dapat terlihat dalam ilmuwan Barat yang sangat terkenal yaitu Albert Einstein. Einstein adalah ilmuwan barat yang banyak menggunakan penalaran deduktif dalam melahirkan sebuah teori. Setiap teori dipikirkan, dan dari sana Albert Einstein melahirkan satu teori baru. Albert Einstein jarang menggunakan data eksperimen dalam melahirkan teorinya. Sampai seorang temannya mengatakan bahwa , "Einstein adalah ilmuwan yang tak memerlukan laboratorium."
Metode ini cocok untuk dikembangkan oleh ummat islam untuk mengejar kemajuan Barat. Kalau penalaran induktif yang memerlukan banyak lab tidak dimiliki ummat muslim maka akan lambat mencapai level seperti yang dicapai bangsa bangsa Barat. Diharapkan dengan mengembangkan penalaran deduktif berdasar fakta fakta dalam alquran lewat ayat ayat kauniyah akan melahirkan "Einstein -Einstein " muslim .