Alquran dan Tantangan Lahirnya Ilmuwan Deduktif Muslim
Dalam Alquran, ayat ayat yang terkait dengan anjuran untuk menggunakan akal dan memperhatikan alam atau ayat kauniyah berulang kali disebut sampai lebih dari 700 kali. Selain memberikan rangsangan berpikir, Alquran juga memberikan fakta fakta alam atau rahasia rahasia yang terjadi di alam ini. Banyak peristiwa dalam Alquran yang dapat dijadikan obyek penalaran ini. Dari peristiwa yang skala kecil atau peristiwa sederhana seperti penciptaan seekor nyamuk sampai peristiwa berskala besar tentang penciptaan alam semesta.
Sebagai contoh, dalam Alquran surat Al-Baqarah : 164, " Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi , pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut ...". Ayat ini tidak mendorong umat islam memperhatikan tanda tanda alam tersebut. Tidak mencatat data data terkait tanda tanda tersebut lalu melakukan eksperimen. Ayat itu sebatas jadi bacaan tanpa dikaji lebih jauh maksud dan apa manfaatnya bagi kehidupan. Justru ilmuwan barat yang rajin bereksperimen , mengamati setiap fenomena yang terjadi di alam. Hingga dapat menemukan teori bumi berputar kepada porosnya. ( berotasi ) yang membutuhkan waktu 24 jam.
Ayat lain dalam surat Al-Imran : 27 menyebutkan ' " Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang kedalam malam ". Umat islam tidak menaruh perhatian maksud ayat tersebut. Dan menganggap sebagai hal yang wajar dan biasa saja. Justru ilmuwan Barat yang berdasar berbagai penelitian menunjukan bukti bahwa bumi berputar mengelilingi matahari atau berevolusi. Revolusi bumi ini mengakibatkan wilayah di daerah kutub suatu saat akan mengalami siang lebih panjang dari pada malam dan di saat yang lain mengalami malam lebih panjang daripada siang.
Dalam Alquran Surat Al Araf : 54 , " Sungguh, Tuhanmu ( adalah ) Alloh yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa ...". Fakta ini juga mampu menggerakkan ummat islam untuk memikirkannnya lebih jauh. Ilmuwan Barat yang mengkaji dan meneliti alam semesta ini dengan peralatan eksperimennya. Hingga menemukan sebuah teori tentang masa atau fase-fase penciptaan alam semesta ini . Dari kondisi awal dalam keadaan suhu tinggi kemudian mendingin hingga layak dihuni oleh mahluk hidup .
Di ayat 47 surat Az-Zariyat, Quran menyatakan bahwa " Dan langit kami bangun dengan kekuasaan ( kami ), dan kami benar benar meluaskannya" . Ummat islam juga tidak terketuk untuk merenungi lebih dalam apa maksud dan rahasia apa di balik fakta dalam ayat Quran tersebut. Ilmuwan Barat dengan peralatan pengamatan jarak jauhnya teleskop Hubble justru yang mampu menemukan teori bahwa alam ini terus mengembang. Yang bermula dari sebuah titik yang kemudian meledak menjadi bintang bintang dan mengembang ( Big Bang Theori )
Seharusnya umat islam yang diberikan kitab suci alquran dengan ratusan ayat tentang alam ( ayat kauniyah) berdiri di depan dalam penemuan penemuan sains . Mendahului orang orang barat dalam mengungkapkannya . Bukan sekedar berlomba banyak banyakan membaca mengejar berapa kali khatam alquran seperti yang terjadi di setiap bulan Ramadhan.
Tantangan Ummat Islam
Inilah tantangan yang dihadapi ummat islam. Mewujudkan apa yang ada dalam alquran menjadi realita dalam kehidupan nyata. Tidak dibiarkan ajaran ajaran mulai itu terdiamkan hanya menjadi teori. Menjadi mimpi atau cita-cita ,mulia yang tak pernah ada usaha untuk mewujudkan.
Keengganan umat islam mengembangkan sains ini juga yang berkontribusi dalam membawa umat islam menjadi kelompok yang tertinggal, terjebak dalam kebodohan dan berkutat dalam lingkaran kemiskinan.
Dengan banyak memikirkan apa yang sudah tertulis dalam Alquran , dan diwujudkan dalam bentuk penemuan atau teknologi yang membawa banyak manfaat kepada ummat. Mempertinggi kehidupan dan menyelesaikan persoalan kehiduapan. Yang pada gilirannya akan mampu mengangkat dan membawa kebangkitan umat islam .
Ayat ayat tentang alam seharusnya dapat mengantarkan ilmuawan ilmuwan islam menemukan teori baru tentang alam semesta. Banyak rahasia alam yang sudah diungkapkan Alquran. Yang dari sana banyak pelajaran yang dapat diambil.