Alquran dan Tantangan Lahirnya Ilmuwan Deduktif Muslim
Sains adalah darah kehidupan masa depan. Ini menunjukkan betapa pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia. Bahkan bisa dikatakan bahwa masa depan manusia tergantung kepada sains. Dan banyak persoalan manusia dewasa ini yang hanya bisa dijawab dengan kemajuan sains.
Sains merupakan buah dari penggunaan akal manusia, atau penalaran. Penalaran sendiri merupakan aktivitas kognitif untuk menilai atau menarik kesimpulan tertentu berdasarkan suatu informasi yang kita dapatkan, dengan menggunakan kaidah logika.
Dua Metode Penalaran
Proses Penalaran dikelompokkan menjadi dua. Pertama Penalaran deduktif , yaitu merupakan pengambilan kesimpulan secara logis berdasarkan premis-premis yang ada. Premis di sini merupakan asumsi, pemikiran, dan landasan kesimpulan yang dianggap benar.
Penalaran deduktif dikembangkan oleh Aristoteles, yang sekaligus dianggap sebagai Bapak Penalaran Deduktif. Dialah orang pertama yang mengembangkan sistem formal penalaran tersebut.
Yang Kedua penalaran Induktif atau Generalisasi. Penalaran induktif mengambil kesimpulan dari premis-premis umum (pengamatan, data, fakta) lalu kemudian mengambil kesimpulan yang bersifat spesifik (hipotesis).
Penalaran Induktif, dipelopori oleh Francis Bacon. Francis Bacon juga dikenal sebagai Bapak Empirisme berkat karyanya dalam mengembangkan metode ilmiah.
Berbicara sains maka , kita tidak melepaskan diri dari apa yang sudah dicapai dunia Barat. ilmuwan barat sangat berperan penting dalam mengembangkan sains modern hingga maju sekarang ini . Dari banyak capaian kemajuan sains yang kita nikmati , hampir dipastikan ada peran ilmuwan Barat di dalamnya.
Pengetahuan ilmiah yang dicapai bangsa Barat saat ini banyak yang terlahir dari metode penalaran induktif yang dikembang bangsa Barat ( Eropa dan Amerika ). Mereka melakukan penalaran induktif dan mengobservasi alam . Mereka menguji dan memperkuat hipotesis dengan melakukan observasi, pengukuran, dan eksperimen.
Dengan berbagai eksperimen yang mereka lakukan, mereka bisa menghasilkan penemuan-penemuan ilmiah baru yang berperan penting dalam pengembangan berbagai macam peralatan teknologi. Yang sekarang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari hari.
Selain penemuan teknologi baru dari berbagia macam eksperimen yang ilmuwan ilmuwan Barat lakukan, mereka bisa mengembangkan suatu teori baru. Dan munculah teori teori baru dalam bidang sains yang sangat berguna dalam memahami fenomena yang terjadi di alam .
Apa yang sudah dicapai Bangsa Barat dalam sains membawa dunia barat menjadi bangsa yang maju . Memiliki banyak keunggualan dalam berbagai bidang kehidupan.
Penalaran induktif untuk berkembang membutuhkan kehadiran laboratorium untuk percobaan atau eksperimen . Menyadari kebutuhan ini banyak negara Barat membangun lab atau pusat penelitian. Begitu pentingnya peran laboratorium hingga muncul istilah, "Tanpa laboratorium orang yang berkutat di bidang sains seperti pasukan tanpa senjata ".
Kemajuan bangsa Barat dalam bidang sains ini bertolak belakang dengan apa yang terjadi dengan ummat islam. Ummat islam lebih dominan berperan sebagai tukang stempel dan penikmat saja kemajuan Barat. Mengangguk setuju terhadap temuan teori atau teknologi dari bangsa Barat. Dan penemuan teknologi atau teori tersebut sesuai dan sejalan dengan apa yang sudah tertulis dalam kitab suci Alquran.
Ummat islam yang , didorong oleh kitab sucinya untuk memikirkan ciptaan Tuhan di setiap waktu dan dalam segala kondisi justru seperti tidak tergerak. Ummat islam terlarut dalam urusan ibadah saja. Sibuk mengejar kehidupan akherat yang abadi. Dunia ini hanya sementara tak perlu mengerahkan ilmu waktu dan energi untuk mengejar dunia, merupakan alibi utamanya.
Alquran Sumber Teori-Teori Sains
Alquran adalah kitab suci yang lengkap dan sempurna, sebagaimana firmankan Tuhan dalam wahyu terakhir yang diterima Nabi di padang Arofah . Fakta yang ada di dalam kitab suci ini benar dan valid. Alloh sendiri yang sudah menjamin kebenarannya . Siapa yang mau mengkaji dan memikirkan ciptaan-Nya maka, semua jawaban persoalan kehidupan sudah ada di sana.
Kesempurnaan Alquran tidak hanya ditujukan untuk kehidupan akherat saja. Urusan duniapun diberikan petunjuknya secara lengkap. Itu menunjukkan bahwa Tuhan jelas menginginkan umat islam ini mampu menggapai prestasi tinggi di dunia dan akherat . Tidak bisa ada istilah biar saja di dunia menderita , terpinggirkan, terbelakang yang penting di akherat masuk surga dan mendapat kemuliaan . Jelas Tuhan tidak menginginkan umatnya terjebak dalam sikap tersebut.
Dan pendekatan penalaran yang cocok untuk merealiasaikan isi alquran adalah metode penalaran deduktif. Banyak fakta fakta dan kesimpulan kesimpulan sains dalam Alquran yang dapat digunakan sebagai premis. Dari premis yang dijamin kebenarannya oleh Tuhan tersebut dapat ditarik sebuah teori atau penemuan baru.
Keunggulan metode penalaran deduktif dalam melahirkan sebuah teori dapat terlihat dalam ilmuwan Barat yang sangat terkenal yaitu Albert Einstein. Einstein adalah ilmuwan barat yang banyak menggunakan penalaran deduktif dalam melahirkan sebuah teori. Setiap teori dipikirkan, dan dari sana Albert Einstein melahirkan satu teori baru. Albert Einstein jarang menggunakan data eksperimen dalam melahirkan teorinya. Sampai seorang temannya mengatakan bahwa , "Einstein adalah ilmuwan yang tak memerlukan laboratorium."
Metode ini cocok untuk dikembangkan oleh ummat islam untuk mengejar kemajuan Barat. Kalau penalaran induktif yang memerlukan banyak lab tidak dimiliki ummat muslim maka akan lambat mencapai level seperti yang dicapai bangsa bangsa Barat. Diharapkan dengan mengembangkan penalaran deduktif berdasar fakta fakta dalam alquran lewat ayat ayat kauniyah akan melahirkan "Einstein -Einstein " muslim .
Dalam Alquran, ayat ayat yang terkait dengan anjuran untuk menggunakan akal dan memperhatikan alam atau ayat kauniyah berulang kali disebut sampai lebih dari 700 kali. Selain memberikan rangsangan berpikir, Alquran juga memberikan fakta fakta alam atau rahasia rahasia yang terjadi di alam ini. Banyak peristiwa dalam Alquran yang dapat dijadikan obyek penalaran ini. Dari peristiwa yang skala kecil atau peristiwa sederhana seperti penciptaan seekor nyamuk sampai peristiwa berskala besar tentang penciptaan alam semesta.
Sebagai contoh, dalam Alquran surat Al-Baqarah : 164, " Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi , pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut ...". Ayat ini tidak mendorong umat islam memperhatikan tanda tanda alam tersebut. Tidak mencatat data data terkait tanda tanda tersebut lalu melakukan eksperimen. Ayat itu sebatas jadi bacaan tanpa dikaji lebih jauh maksud dan apa manfaatnya bagi kehidupan. Justru ilmuwan barat yang rajin bereksperimen , mengamati setiap fenomena yang terjadi di alam. Hingga dapat menemukan teori bumi berputar kepada porosnya. ( berotasi ) yang membutuhkan waktu 24 jam.
Ayat lain dalam surat Al-Imran : 27 menyebutkan ' " Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang kedalam malam ". Umat islam tidak menaruh perhatian maksud ayat tersebut. Dan menganggap sebagai hal yang wajar dan biasa saja. Justru ilmuwan Barat yang berdasar berbagai penelitian menunjukan bukti bahwa bumi berputar mengelilingi matahari atau berevolusi. Revolusi bumi ini mengakibatkan wilayah di daerah kutub suatu saat akan mengalami siang lebih panjang dari pada malam dan di saat yang lain mengalami malam lebih panjang daripada siang.
Dalam Alquran Surat Al Araf : 54 , " Sungguh, Tuhanmu ( adalah ) Alloh yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa ...". Fakta ini juga mampu menggerakkan ummat islam untuk memikirkannnya lebih jauh. Ilmuwan Barat yang mengkaji dan meneliti alam semesta ini dengan peralatan eksperimennya. Hingga menemukan sebuah teori tentang masa atau fase-fase penciptaan alam semesta ini . Dari kondisi awal dalam keadaan suhu tinggi kemudian mendingin hingga layak dihuni oleh mahluk hidup .
Di ayat 47 surat Az-Zariyat, Quran menyatakan bahwa " Dan langit kami bangun dengan kekuasaan ( kami ), dan kami benar benar meluaskannya" . Ummat islam juga tidak terketuk untuk merenungi lebih dalam apa maksud dan rahasia apa di balik fakta dalam ayat Quran tersebut. Ilmuwan Barat dengan peralatan pengamatan jarak jauhnya teleskop Hubble justru yang mampu menemukan teori bahwa alam ini terus mengembang. Yang bermula dari sebuah titik yang kemudian meledak menjadi bintang bintang dan mengembang ( Big Bang Theori )
Seharusnya umat islam yang diberikan kitab suci alquran dengan ratusan ayat tentang alam ( ayat kauniyah) berdiri di depan dalam penemuan penemuan sains . Mendahului orang orang barat dalam mengungkapkannya . Bukan sekedar berlomba banyak banyakan membaca mengejar berapa kali khatam alquran seperti yang terjadi di setiap bulan Ramadhan.
Tantangan Ummat Islam
Inilah tantangan yang dihadapi ummat islam. Mewujudkan apa yang ada dalam alquran menjadi realita dalam kehidupan nyata. Tidak dibiarkan ajaran ajaran mulai itu terdiamkan hanya menjadi teori. Menjadi mimpi atau cita-cita ,mulia yang tak pernah ada usaha untuk mewujudkan.
Keengganan umat islam mengembangkan sains ini juga yang berkontribusi dalam membawa umat islam menjadi kelompok yang tertinggal, terjebak dalam kebodohan dan berkutat dalam lingkaran kemiskinan.
Dengan banyak memikirkan apa yang sudah tertulis dalam Alquran , dan diwujudkan dalam bentuk penemuan atau teknologi yang membawa banyak manfaat kepada ummat. Mempertinggi kehidupan dan menyelesaikan persoalan kehiduapan. Yang pada gilirannya akan mampu mengangkat dan membawa kebangkitan umat islam .
Ayat ayat tentang alam seharusnya dapat mengantarkan ilmuawan ilmuwan islam menemukan teori baru tentang alam semesta. Banyak rahasia alam yang sudah diungkapkan Alquran. Yang dari sana banyak pelajaran yang dapat diambil.
Bahkan dengan mengkaji alquran lebih dalam lagi, biasa juga melahirkan teori yang biasa mengoreksi teori penemun barat. Dengan adat atau fakta yang lebih dalam lagi, karena dalam sains berlaku sebuah adagium bahwa tidak ada kebenaran final , yang ada kebenaran yang belum terbukti salah.
Dengan makin suburnya keinginan untuk mengkaji dan mendalami Alquran, bukan sekedar membacanya, akan melahirkan intelektual intelektual yang akan menjadi penentu masa depan dunia dan membentuk dunia yang lebih maju . Bukan sekedar sebagai stempel yang memberi konfirmasi bahwa penemuan Barat benar. Dan sudah tertulis dalam kitab Alquran.
Dan moment Ramadhan yang banyak dianjurkan untuk banyak membaca dan mendalami Alquran, dapat dijadikan sebagai moment menuju kebangkitan ummat islam . Mengangkat ummat ini untuk kembali menjadi pemimpin dunia .