Rukun Islam, Konsep Sempurna yang Bersifat Hierarki, Lengkap, dan Satu Kesatuan
Akibat dari loncat urutan mengamalkan rukun islam ini maka ibadah haji yang diharapkan menghasilkan para haji mabrur tidak tercapai. Banyak yang menghasilkan karakter pribadi yang sangat mudah goyah . Mudah tergoda godaan dunia dan godaan syetan .
Jumlah jamaah haji yang makin berlimpah tidak berbanding lurus dengan kebaikan di masyarakat. Ini terjadi karena pondasi , tiang , dinding serta atap dari bangunan berislam , belum diamalkan secara benar .
Seharusnya dengan banyaknya umat yang mencapai ke tingkat rukun islam yang kelima maka, semua problem yang dihadapi umat akan hilang . Semakin banyaknya jamaah haji menunjukkan makin banyak kebaikan yang menyebar di masyarakat.
Kebaikan secara personal atau individu sudah terbentuk dari pelaksanaan rukun pertama sampai ketiga . Sedangkan kebaikan kolective dalam tatanan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara terbentuk dengan diamalkan rukun yang keempat dan kelima.
Jangan sampai yang terjadi sebaliknya. Yaitu semakin banyak jamaah haji tetapi kebaikan dalam masyarakat tidak tercermin di dalamnya. Jurang antara kaya dan miskin makin lebar.
Seharusnya , semakin banyak yang kemampuanya ekonominya meningkat, makin banyak sumber dana yang dapat dimanfaatkan untuk pemberdaryaan umat yang kurang beruntung.
Tidak ada gap yang makin lebar antra yang mamapu dan yang tidak mmapu, karean kedua kelomok bergerak dalam keseimbnagn gerak yang dijiawai oleh pengamalan rukun pertama bersyahadad hingga keempat menunaikan zakat .
Lima perkara rukun islam,ini bila dijalankan secara benar, urut akan menghasilkan seorang muslim yang sebenarnya dan seutuhnya. Seorang muslim yang akan mampu menampilkan nilai nilai atau identitas islam sebagaimana diajarkan Tuhan lewat nabinya . Akhlak islam yang tinggi dan mulia . Islam yang akan memberi rahmat ke seluruh kehidupan di alam semesta ini .
Selain bersifat harus diamalkan secara urut , lengkap rukun islam juga merupakan satu kesatuan. Masing-masing perkara mendukung kemaksimalan perkara lainnya.
Perkara yang bersifat individu rukun satu syahadad, sholat dan puasa tidak akan maksimal ketika fungsi kolecktive perkara zakat dan haji tidak dijalankan secara benar .
Sebaliknya perkara yang bersifat kolektife zakat dan haji tidak akan berfungsi maksimal juga jika rukun yang bersifat individu syahadad, sholat dan puasa tidak dijalankan secara benar.