Agung Han
Agung Han Wiraswasta

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Berbukalah dengan yang (Bukan Sembarang) Manis!

21 Mei 2019   11:05 Diperbarui: 21 Mei 2019   11:15 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbukalah dengan yang (Bukan Sembarang) Manis!
dokumentasi pribadi

Saya masih ingat saran ahli nutrisi setelah diagnosa dokter, bahwa saya musti memperbanyak konsumsi serat (buah dan sayur) Sangat disarankan mengurangi asupan glukosa (makanan manis dari gula buatan atau glukosa sederhana), kemudian tidak boleh ketinggalan rutin berolahraga.

Terhitung tiga Ramadan berjalan, setiap buka puasa saya tetap bisa mengonsumsi yang manis, tetapi memilih rasa manis yang berasal dari buah -- buah dipetik dari pohon, bukan buah yang diolah dan dicampur pemanis (es campur, es buah). 

Bisa saja hari ini saya mengonsumsi pisang, besoknya pepaya, lusa ganti jambu crystal, lain waktu apel dan begitu seterusnya secara bergantian. Tapi ada satu selalu saya usahakan banget ada (kecuali kepepet dan tidak bisa), yaitu saya minum seduhan kurma dengan air hangat. Resep mujarab dan sederhana ini, saya dapatkan ketika melihat vlog Dewi Hughes, dan setelah praktek selama (lebih kurang) dua minggu, saya rasakan khasiatnya.

Baca : Minuman Kurma untuk Menjaga Stamina Saat Berpuasa

Kebanyakan rasa manis memang enak dan nyaman di lidah, tetapi kita musti pikirkan dampaknya bagi diri sendiri dalam jangka waktu panjang. Berbuka dengan yang manis memang tidak salah dan dicontohkan, tetapi kenapa tidak sekalian mengikuti teladan dari Baginda Rasulullah mengonsumi tiga butir kurma.

Asupan manis banyak sumbernya (tidak musti glukosa), bisa diambil dari karbohirat komplek yang terdapat dalam umbi-umbian, atau bisa dari buah-buahan. Menurut saya, berbuka dengan yang manis (kurma), sebenarnya sudah ada yang mencontohkan, tetapi anjuran manis dialihkan melalui iklan, sehingga orang termakan.

Baca ;  sahur dengan Ubi Ungu Rebus Sehat Anti Ribet

 

-------

Setengah jalan puasa Ramadan, saya merasakan ada perubahan dalam bentuk badan ini, sebelum puasa badan saya agak gembyor (atau empuk), sekarang relatif padat. Efek dari minum seduhan kurma, saya tidak mudah lemas, dan bisa beraktivitas seperti hari-hari biasanya (tetapi tetap, tidak memforsir fisik)

perbedaan dalam sebulan ini-dokpri
perbedaan dalam sebulan ini-dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun