Agung Han
Agung Han Wiraswasta

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Pola Konsumtif Bukan Kebiasaan Orang Beriman

9 April 2022   15:18 Diperbarui: 9 April 2022   21:25 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pola Konsumtif Bukan Kebiasaan Orang Beriman
Illustrasi - dokpri

Tetapi sahabat adalah manusia hebat, focusnya justru pada cara menyikapi harta dipunya. Sahabat dengan banyak harta tidak serta merta sombong, demikian pula yang miskin tidak rendah diri.

Saya ingat kisah Abdurahman bin Auf yang menangis, karena apapun yang dikerjakan selalu mendatangkan uang. Sahabat mulia ini dilanda rasa kawatir, bahwa bagiannya (kemuliaan) di akhirat tak bersisa -- karena telah habis di dunia.

Kemudian Abdurrahman bin Auf, disarankan rajin bersedekah. Sampai masyarakat dalam satu wilayah, tidak ada satupun yang tidak pernah berurusan dengan kebaikan beliau. Sepeninggalnya, sahabat mulia mewariskan harta cukup banyak.

Kita bisa berkaca, sebegitu kuat agama islam membangun karakter seseorang. Bahwa kaya harta atau miskin harta, tidak sama sekali memengaruhi keimanan. Mereka golongan Ibadurrahman, diselamatkan dari sifat kikir dan sifat boros. Mereka adalah orang-orang degan standard sukses, diukur dari kacamata Al Quran.

Subhanalloh, mari kita introspeksi. Tentang sikap sejauh ini, adakah indikasi sifat ibadurrahman sudah ada di dalam diri. Atau masih jauh, bahkan tidak ada tanda (ibadurrahman) sama sekali. 

Paling simpel, bisa dimulai dari mengukur apakah diri termasuk konsumtif. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun