Agung Han
Agung Han Wiraswasta

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Caraku Menuntaskan Target Khatam Quran dan Hidup Lebih Sehat

12 Maret 2024   14:42 Diperbarui: 13 Maret 2024   17:34 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillah, pada senin malam masjid pun musholla sedemikian semarak. Sholat taraweh ditegakkan, beberapa saat setelah sholat isya ditunaikan.

Masjid di tempat saya tinggal, penuh sesak dengan jamaah. Kontras dengan hari-hari biasa, yang paling banyak hanya tiga shaf terisi. Pada taraweh pertama, jamaah rela sholat di bagian teras bahkan di tangga.

Fenomena tahunan awal Ramadan, yang kemudian akan berlaku seleksi alam. Biasanya di hari kelima Ramadan, barisan shaf mulai maju sampai separuh. Apalagi setelah di pertengahan (minggu kedua) Ramadan, masjid kembali seperti hari hari di luar bulan suci.

Kodrat manusia, dianugrahi rasa bosan, malas dan sejenisnya. Hanya orang-orang tertentu, yang terbukti rela melawan sifat- sifat itu. Menjadi penghuni masjid sesungguhnya, bertahan hingga akhir bulan puasa.

Orang-orang yang bersetia, selepas Ramadan berusaha memakmurkan masjid. Mereka menegakkan lima waktu, di rumah-rumah Alloh SWT. Semoga Kompasianer's, termasuk golongan orang yang beruntung, aamiin.

---

Terkait target Ramadan saya tahun ini, adalah mengkhatamkan Quran. Saya sudah start usai maghrib, di malam pertama sholat taraweh. Dari beberapa sumber saya baca, bahwa hitungan hari dimulai dari waktu maghrib.

Perhatikan, hari puasa dan taraweh lebih dulu tarawehnya. Pun sholat idul fitri, lebih dulu takbirnya di malam terakhir puasa. Dengan kata lain, mulai dihitung masuk Ramadan adalah di waktu maghrib, sebelum keesokan hari puasa.

dokpri
dokpri

Saya mulai membaca surat ke satu al Quran, dilanjutkan surat Al Baqarah. Besar harapan, akan terus konsisten. Semoga lancar tanpa kendala, dan khatam di hari terakhir Ramadan---aamiin.

Ada satu target lagi saya pasang, terinspirasi pemaparan seorang dokter yang juga ustad. Cara Baginda Nabi, mengonsumsi makanan saat berpuasa. Kebiasaan Rasulullah (dalam makanan), yang membuat beliau jarang sakit. wallahu a'lam bishowab.

Caraku Menuntaskan Target Khatam Quran dan Hidup Lebih Sehat

Kalau di Ramadan sebelumnya, saya pernah memasang target khatam Quran lebih dari satu kali-- alhamdulillah tercapai. Mengikuti saran seorang ustad, Ramadan tahun ini saya menargetkan khatam satu kali saja.  Bukan ingin enak dan ringan beban, tetapi ada tujuan lain ingin saya gapai.

Sebelumnya saya pernah memasang target, dua bahkan tiga kali khatam Quran selama Ramadan.  Saya terseok- seok mengejar deadline, terutama pada waktu kritis.  Di rentang maghrib ke isya, waktunya tidak terlalu panjang. Saya membagi waktu, sholat maghrib, berbuka dan mengaji.

Waktu yang relatif sempit, membuat target bacaan Quran tidak selesai. Dan untuk melunasi kekurangan, saya meneruskan setelah taraweh.  Sementara di waktu yang sama, juga ada target bacaan Quran lagi.

Alhasil, saya membaca lebih banyak lembar Quran. Kondisi yang sama, terjadi hampir setiap malam di bulan Ramadan. Alhasil membaca menjadi terburu-buru, kurang fokus, belepotan, badan lebih letih menahan kantuk.

Saran dari Ustad, tidak masalah menarget satu kali khatam. Tetapi membacanya pelan dan tuma'ninah, dan jangan ditinggalkan membaca terjemahannya. Dengan membaca terjemaah, kita dituntun mendalami makna setiap ayat.

Membaca Quran tidak sekadar membaca, tetapi sekaligus memahami artinya. Saya yang awam bahasa arab, sangat terbantu dengan terjemahan. Tak jarang terpantik, ingin mempraktekkan di kehidupan sehari-hari.

sumber ; kompas.com
sumber ; kompas.com

Cara saya mengkhatamkan Al Quran selama sebulan 

Btw, kita samakan persepsi dulu ya. Kalau disebut satu lembar, artinya dua muka atau dua halaman. Kompasianer bisa bayangkan selembar kertas, dengan dua sisi (bolak-balik) dimiliki. Demikian juga kalau disebut dua lembar, artinya empat muka/ halaman/ empat sisi, demikian seterusnya.

Umat islam menegakkan sholat wajib, adalah lima kali sehari. Agar hitungannya mudah dan teratur, kita sinkronkan waktu sholat dan membaca Quran. Membaca Quran setiap selesai sholat, adalah waktu yang ideal. Cara ini sangat efektif, membantu hitungan menyelesaikan target. Saya sudah praktekan, dan terbukti tidak berasa berat -- untuk sekali khatam.

Berikut perhitungan bacaan Quran untuk 5 kali sholat fardhu.

Target 1 x khatam, baca 2 lembar/sekali sholat (10 lembar/ hari)

Target 2 x khatam, baca 4 lembar/sekali sholat(20 lembar/ hari)

Taget 3 x khatam, baca 6 lembar/ sekali sholat(sehari 30 lembar)

Menurut pengalaman, saya membaca Quran dengan fleksibel. Tidak harus duduk di masjid, atau harus di rumah. Tetapi bisa sambil bermobilitas, dengan diatur sedemikian rupa.

Misalnya saat di kereta, saya sholat di mushola stasiun. Kemudian lanjut membaca Quran, saat menunggu kereta atau di perjalanan. Agar tidak terlalu repot, sebaiknya membawa Quran ukuran kecil atau install aplikasi Al Quran di smartphone.

Sungguh, agama islam memudahkan dan tidak menyulitkan penganutnya. Kembali kepada manusianya, menyikapi segala kemudahan diberikan Alloh SWT.

---

Target kedua saya di Ramadan ini, adalah hidup lebih sehat. Yang sederhana, adalah dengan memilih dan memilah jenis asupan. Mengikuti tuntunan Kanjeng Nabi, isi perut sebaiknya dibagi tiga. Yaitu sepertiga untuk udara, sepertiga makanan, sepertiganya minuman.

Tuntunan ini sangat jelas, baik secara tersirat mapupun tersurat. Menuntun kita umat Rasululllah, tidak berlebih-lebihan dalam mengonsumsi makanan dan atau minuman. Karena yang berlebihan, banyak mudhorot dibandingkan manfaatnya.

dokpri
dokpri

Pemilihan asupan juga menjadi perhatian, yaitu menghindari gula, meminimalisir minyak, memperbanyak serat.  Bisa disiasati, mengganti sumber manis dari gula dengan manisnya buah-buahan.  Sementara untuk kebutuhan serat, bisa diambil dari konsumsi buah organic dan sayuran.

Sebenarnya bukan hal baru banget buat saya, karena saya pernah diet. Pernah saya tulis di Kompasiana, tentang cara diet dan atau menghilangkan perut buncit. Target lebih sehat di bulan Ramadan, menjadi penyemangat selektif mengonsumsi asupan.

Besar harapan saya, semoga puasa Ramadan tahun ini lancar. Kita semua sehat, berlimpah keberkahan, tentunya segala target tercapai, aamiin. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun