Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com
Menu Sahur Emergency : Mie Instan Sehat untuk Puasa yang Berkualitas
Mie instan bisa menjadi menu alternatif saat sahur Ramadan untuk anak kost atau yang berdikit-dikit, karena bisa diolah dengan hemat dan ngirit. Buat yang bosan atau bingung, menu apa lagi yang bisa dibuat untuk sahur esok hari, mie instan juga bisa menemani dan jadi solusi. Satu lagi, buat yang waktunya kepepet emergency saat persiapan makan sahur, maka mie instan bisa jadi garansi solusi. Kita tetap bisa sahur Ramadan dengan apa yang kita miliki.
Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa mie instan dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Oleh karena itu, perlu memperhatikan asupan nutrisi yang diperlukan tubuh saat berpuasa dan tips memasak mie instan yang sehat dan bergizi.
Mie instan seringkali menjadi pilihan praktis dan hemat bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa Ramadan, terutama anak kost atau yang tinggal sendiri. Namun, banyak orang yang belum menyadari bahwa mie instan dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Oleh karena itu, perlu memperhatikan asupan nutrisi yang diperlukan tubuh saat berpuasa dan tips memasak mie instan yang sehat dan bergizi.
Mie Instan yang Sehat untuk Menu Sahur: Tips dan Trik Memasak yang Baik
Mie instan yang sehat dapat menjadi alternatif menu sahur yang praktis dan berkualitas. Berikut adalah beberapa tips untuk memasak mie instan yang sehat :
1. Pilih mie instan yang rendah garam dan kurangi jumlah bumbu instan yang digunakan untuk mengurangi asupan natrium.
2. Gunakan air rebusan yang banyak untuk memasak mie instan agar lebih sehat. Hindari menggunakan air yang sedikit karena hal ini akan membuat mie instan mudah menjadi lengket dan sulit untuk dicerna.
3. Buang sebagian bumbunya karena bumbu tersebut mengandung tinggi natrium.
4. Tambahkan bumbu instan setelah mie sudah matang dan air rebusan sudah dituang.
5. Bila memungkinkan dan waktunya cukup, buat bumbu sendiri agar lebih terkontrol dan sehat.
6. Tambahkan protein, sayuran, dan bahan-bahan sehat pada mie instan untuk meningkatkan nutrisi. Tambahkan potongan daging, dada ayam, atau putih telur untuk meningkatkan asupan protein. Selain itu, tambahkan sayuran seperti kubis, wortel, atau bayam untuk menambahkan vitamin dan mineral. Tambahkan sumber lemak sehat seperti minyak zaitun, biji chia, atau alpukat untuk memberikan asupan lemak yang dibutuhkan tubuh.
7. Hindari mengonsumsi mie instan terlalu sering dan coba untuk menggantinya dengan makanan sehat lainnya seperti nasi atau roti.
8. Cobalah memasak makanan yang lebih sehat dan bergizi seperti nasi, roti, atau oatmeal.
9. Minum air putih dalam jumlah yang cukup saat sahur dan hindari minuman manis atau berkafein.
Tips Memilih dan Memasak Mie Instan Sehat Selama Puasa
Penting juga untuk memilih mie instan berkualitas yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan tidak mengandung pengawet yang berlebihan. Ada beberapa merek mie instan yang telah memperhatikan kualitas produk dan menghadirkan inovasi dengan meluncurkan mie instan sehat dan berkualitas. Salah satunya adalah mie instan dengan kandungan karbohidrat rendah, tinggi protein, dan serat tinggi yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh saat berpuasa.
Dalam memilih mie instan yang sehat, pastikan juga untuk membaca label kemasan dengan cermat. Pilihlah mie instan yang memiliki kandungan gula dan sodium yang rendah, serta mengandung serat dan protein yang cukup. Sebagai tambahan informasi, serat sangat penting untuk menjaga pencernaan tetap sehat selama puasa, sementara protein diperlukan untuk mempertahankan massa otot dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
Selain itu, sebaiknya memilih mie instan yang terbuat dari tepung gandum utuh (whole wheat) atau sereal, daripada mie instan biasa yang terbuat dari tepung terigu putih yang telah diolah. Kandungan serat dan nutrisi yang lebih tinggi dalam gandum utuh dapat membantu memperlambat penyerapan karbohidrat dalam tubuh, sehingga dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil selama puasa.
Kita juga bisa mencari merek mie instan yang menggunakan bahan-bahan alami dan tidak menggunakan bahan pengawet atau bahan kimia tambahan yang berbahaya bagi kesehatan.
Dalam memasak mie instan yang sehat, jangan lupa untuk mengikuti instruksi pada kemasan. Jangan merebus mie instan terlalu lama, karena hal ini dapat merusak tekstur dan nutrisi mie. Selain itu, pastikan untuk membuang air rebusan dan bumbu instan yang berlebihan agar asupan garam dan sodium tidak berlebihan.
Terakhir, tidak ada salahnya untuk mencoba variasi menu sahur yang lebih sehat dan bergizi. Cobalah untuk mengganti mie instan dengan makanan lain seperti nasi, roti, atau oatmeal yang kaya akan nutrisi. Kita juga bisa mencoba memasak makanan sahur yang lebih sehat seperti bubur kacang hijau atau sup sayuran yang mengandung serat dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh selama puasa.
Dengan mengikuti tips-tips tersebut, kita dapat memasak mie instan dengan cara yang lebih sehat dan bergizi. Oleh karena itu, mie instan dapat menjadi menu alternatif yang sehat dan berkualitas saat sahur Ramadan. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
