Pilih KOJIMA, Lancarkan Puasa, Madu dengan 3 Kebaikan di Dalamnya
Kata "madu" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai makna cairan yang banyak mengandung zat gula pada sarang lebah atau bunga (rasanya manis). Makna ini tentu sudah sesuai dengan penampakan madu yang sering kita jumpai sehari-hari.
Keberadaan madu sebagai salah satu makanan atau suplemen kesehatan sudah dikenal manusia sejak zaman dahulu kala. Bahkan seperti ditulis National Geographic dan beberapa media lainnya, madu disebut sudah ada sejak zaman batu.
Pernyataan tersebut bukan sekedar rumor atau cerita tanpa bukti-bukti ilmiah. Namun memang didasarkan pada penemuan para ahli yang menyatakan bahwa bukti adanya lilin lebah di tembikar yang dibuat oleh orang-orang zaman batu berasal dari budaya pertanian awal di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Bahkan dari salah satu temuan tersebut berasal dari 8.500 tahun yang lalu.
Proses Pembuatan Madu
Madu sebenarnya dihasilkan oleh sekumpulan lebah dengan mengumpulkan gula dari nektar bunga-bunga yang mereka hinggapi sebelumnya.
Aktivitas unik terjadi tatkala madu alami mengalami proses produksi, dimana ketika masuk ke dalam sarangnya, para lebah tersebut akan berulangkali mengonsumsi, mencernah, dan memuntahkan nektar yang telah terkumpul. Dari aktivitas unik inilah kemudian muncul cairan yang kita kenal sebagai madu.
Rasa, bau, dan warna dari madu sendiri sangat tergantung dari jenis bunga yang dikunjungi oleh para lebah di lokasi perkembang biakannya masing-masing. Dari sini kemudian muncul istilah madu hutan, madu peternakan, dan lainnya.
Apapun namanya, madu tetaplah madu yang memiliki banyak khasiat yang istimewa dan sudah sudah dibuktikan oleh manusia dari generasi ke generasi selama ribuan tahun.
KOJIMA dan 3 Kebaikan
KOJIMA merupakan madu dengan 3 kebaikan yaitu korma, jinten (habbatussauda), dan madu. KOJIMA diformulasikan secara khusus dan menjadi perpaduan yang sempurna dari 3 bahan utama yang telah dikenal khasiatnya masing-masing.
Sudah menjadi tradisi di mana-mana bila buah korma atau kurma menjadi sajian yang disediakan saat waktu berbuka puasa tiba. Bahkan banyak orang meyakini bahwa buah kurma memang dianjurkan disantap saat berbuka karena diyakini memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan.
Seperti dikutip Kompas.com dari Healthline disebutkan bahwa saat dikeringkan, kurma memiliki kandungan kalori yang lebih tinggi daripada kebanyakan buah segar.
Selain itu, kurma juga memiliki kandungan beberapa vitamin dan mineral penting,, selain mengandung sejumlah besar serat dan karbohidrat. Dengan begitu profil nutrisi buah kurma sangat baik bagi kesehatan tubuh kita, karena buah kurma adalah buah yang bergizi.
Kandungan serat yang memadai dapat membantu pencernaan kita agar terhindar dari sembelit. Kandungan serat ini pun dapat bermanfaat sebagai pengontrol gula darah. Kurma pun dapat dijadikan sebagai salah satu antioksidan bagi tubuh, termasuk di dalamnya untuk menurunkan risiko beberapa penyakit.
Antioksidan yang terkandung dalam buah kurma antara lain: flavonoid, karotenoid, dan asam fenolat. Makan buah kurma secara teratur pun dipercaya dalam membantu meningkatkan fungsi otak.
Bagi ibu yang sedang hamil dan mendekati masa persalinan, memakan kurma selama beberapa minggu terakhir kehamilannya dapat mempermudah proses persalinan yang dijalani.
Buah kurma pun bermanfaat bagi kesehatan tulang manusia karena mengandung unsur kalium, kalsium, dan magnesium.
Sedangkan jinten hitam atau dikenal juga dengan nama habbatussauda diketahui sebagai obat dari berbagai penyakit; maka tak heran bila kemudian ada yang menyebut jinten hitam sebagai 'obat dari segala penyakit', seperti diulas oleh Merdeka.com.
Tentu julukan tersebut muncul didasarkan riset dan penelitian yang telah dilakukan selama ini. Tanaman jenis ini banyak tumbuh di Eropa Timur, Asia Barat, dan Timur Tengah. Selain sebagai bumbu masakan, jinten hitam juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional selama ribuan tahun.
Jinten hitam diketahui memiliki efek sebagai antibakteri, anti radang, analgenik, dan membantu meningkatkan imun tubuh manusia.
Jinten hitam dapat membantu mengurangi kadar gula darah dan resistensi insulin. Jinten hitam pun sudah terbukti mampu membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida, sekaligus meningkatkan kadar kolesterol baik dalam tubuh kita. Dengan mengonsumsi jinten hitam secara teratur dapat mengobati penyakit darah tinggi (hipertensi).
Minum KOJIMA Teratur, Puasa Lancar Hingga Berbuka
Untuk tetap mempertahankan kondisi tubuh agar tetap fit selama menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadan, maka minum madu yang lengkap untuk menjaga nutrisi selama berpuasa menjadi salah satu pilihan atau langkah yang bisa kita tempuh.
Tiga kebaikan yang terkandung di dalam KOJIMA akan sangat bermanfaat bagi tubuh kita dan mendukung kegiatan puasa yang kita jalani setiap harinya. Dengan mempertahankan kondisi tubuh agar selalu dalam kondisi stabil, maka imunitas kita pun otomatis akan selalu terjaga dengan sendirinya.
Dengan minum KOJIMA secara teratur saat sahur dan berbuka puasa, maka tujuan yang hendak kita capai di atas akan menjadi kenyataan: "Puasa lancar hingga berbuka".
Banjarmasin, 20 April 2021