Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Guru

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Lailatul Qadar: Saatnya Orang Beriman Keluar Zona Nyaman!

22 April 2022   11:36 Diperbarui: 22 April 2022   11:40 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lailatul Qadar: Saatnya Orang Beriman Keluar Zona Nyaman!
Ilustrasi malam Lailatul Qadar (unsplash) via Kompas.com

Namun, untuk memperbaiki kurangnya nilai pahala yang didapat, maka pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan itulah kita menambang amal pahala yang berlimpah.

Allah swt sudah menjanjikan amalan berlimpah ketika kita bisa memperoleh lailatul qadar ini. Kita hanya perlu mengusahannya dengan jalan memperbanyak amalan dan kegiatan-kegiatan ibadah.  

Sebuah hadits yang berasal dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang pada malam lailatul qadar mengerjakan ibadah dan berdoa dengan penuh keimanan yang dipersembahkan semata-mata untuk Allah SWT, akan diampuni dari segala dosanya yang terdahulu dan yang akan datang." (HR Ahmad dan Thabrani).

Di waktu yang tersisa di penghujung bulan suci Ramadhan ini kita masih bisa memperbaiki diri, memperbaiki kekurangan amal dan pahala, serta memperbaiki kerenggangan hubungan dengan allah swt.

Mungkin mindset kita tentang lailatul qadar ini perlu diluruskan kembali. Diawali dengan niat hendak memperbaiki diri dan amal pahala yang masih terbatas. Kemudian diusahakan dengan pengamalan ibadah yang dilakukan dengan konsisten.

Ketika kita sudah berusaha memperbaiki diri dengan memperbanyak amalan maka bukan tidak mungkin lailatul qadar akan datang menghampiri kita dengan sendirinya.

Beda halnya ketika kita memasang mindset ingin mencari lailatul qadar. Tanpa memikirkan jalan untuk mendapatkannya. Sedangkan kita tidak paham tanda-tanda malam lailatul qadar itu seperti apa perumpamaannya.

Kesempatan masih ada dan terbuka lebar bagi kita orang beriman yang hendak memperbaiki diri dengan amalan-amalan sholeh. Ketika kita fokus beribadah dan beramal maka insyaallah keutamanan lailatul qadar akan diraih.

Pada akhirnya, kitalah orang-orang beriman yang diperemukan dengan lailatul qadar. Kitalah orang-orang beriman yang sudah naik kelas ke level bertaqwa. Dan kitalah orang-orang yang meraih kemenangan. Aamiin. (AP)

Referensi Hadits [1] 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun