Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka
Lailatul Qadar: Saatnya Orang Beriman Keluar Zona Nyaman!
Namun, untuk memperbaiki kurangnya nilai pahala yang didapat, maka pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan itulah kita menambang amal pahala yang berlimpah.
Allah swt sudah menjanjikan amalan berlimpah ketika kita bisa memperoleh lailatul qadar ini. Kita hanya perlu mengusahannya dengan jalan memperbanyak amalan dan kegiatan-kegiatan ibadah.
Sebuah hadits yang berasal dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang pada malam lailatul qadar mengerjakan ibadah dan berdoa dengan penuh keimanan yang dipersembahkan semata-mata untuk Allah SWT, akan diampuni dari segala dosanya yang terdahulu dan yang akan datang." (HR Ahmad dan Thabrani).
Di waktu yang tersisa di penghujung bulan suci Ramadhan ini kita masih bisa memperbaiki diri, memperbaiki kekurangan amal dan pahala, serta memperbaiki kerenggangan hubungan dengan allah swt.
Mungkin mindset kita tentang lailatul qadar ini perlu diluruskan kembali. Diawali dengan niat hendak memperbaiki diri dan amal pahala yang masih terbatas. Kemudian diusahakan dengan pengamalan ibadah yang dilakukan dengan konsisten.
Ketika kita sudah berusaha memperbaiki diri dengan memperbanyak amalan maka bukan tidak mungkin lailatul qadar akan datang menghampiri kita dengan sendirinya.
Beda halnya ketika kita memasang mindset ingin mencari lailatul qadar. Tanpa memikirkan jalan untuk mendapatkannya. Sedangkan kita tidak paham tanda-tanda malam lailatul qadar itu seperti apa perumpamaannya.
Kesempatan masih ada dan terbuka lebar bagi kita orang beriman yang hendak memperbaiki diri dengan amalan-amalan sholeh. Ketika kita fokus beribadah dan beramal maka insyaallah keutamanan lailatul qadar akan diraih.
Pada akhirnya, kitalah orang-orang beriman yang diperemukan dengan lailatul qadar. Kitalah orang-orang beriman yang sudah naik kelas ke level bertaqwa. Dan kitalah orang-orang yang meraih kemenangan. Aamiin. (AP)
Referensi Hadits [1]
Content Competition Selengkapnya
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!