Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Guru

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | akbarpitopang.kompasianer@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Lailatul Qadar: Saatnya Orang Beriman Keluar Zona Nyaman!

22 April 2022   11:36 Diperbarui: 22 April 2022   11:40 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lailatul Qadar: Saatnya Orang Beriman Keluar Zona Nyaman!
Ilustrasi malam Lailatul Qadar (unsplash) via Kompas.com

Untuk apa itu semua? Untuk apa membanggakan diri dengan memakai pakaian baru? Apakah dengan memakai barang-barang baru tersebut bisa menjadi tolok ukur sebuah "kemenangan"?.

Tapi memang itulah yang terjadi menjelang lebaran tepatnya pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Banyak sekali cobaan iman dan godaan dunia yang membuat manusia melupakan nikmatnya beribadah dan memperoleh pahala.

Ditambah lagi godaan seperti melakukan tradisi mudik. Pulang mudik menemui orang tua, keluarga dan sanak saudara di kampung halaman. Perjalanan mudik yang biasanya mulai dilakukan pada H-5 sebelum lebaran.

Hendaknya perjalanan mudik dilakukan di pagi atau siang hari. Sehingga bisa sampai di kampung halaman maksimal pada sore menjelang maghrib. Sehingga kita masih tetap bisa beribadah meramaikan suasana menjemput lailatul qadar.

Merubah mindset tentang lailatul qadar (via viva.co.id)
Merubah mindset tentang lailatul qadar (via viva.co.id)

Saatnya Orang Beriman Keluar Zona Nyaman

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh limpahan pahala dan keberkahan. Selama umat Islam dan orang beriman mau mengusahakannya.

Di bulan Ramadhan ini hendaknya umat islam mau memperbaiki dan merubah diri menjadi lebih baik. Menjadi lebih baik dibanding dengan bulan-bulan sebelumnya.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang digunakan sebagai ajang naik kelas. Di bulan Ramadhan, umat Islam dan orang-orang beriman tetap akan diuji. Apakah nantinya bisa naik kelas dari level beriman ke level bertaqwa. Sebagaimana telah diulas pada Puasa Ramadhan: Saatnya Orang Beriman Ujian Naik Kelas?

Bulan Ramadhan adalah bulan kompetisi. Setiap hari akan ada saja umat muslim yang berguguran. Dari yang awalnya semua shaf terisi penuh. Hingga pada akhirnya yang tersisa hanya setengah shaf saja.

Sebenarnya lailatul qadar adalah kesempatan yang allah sediakan bagi umat muslim dan orang beriman yang ingin memperbaiki kekurangan amalan ibadah yang telah dilalui pada 20 hari sebelumnya.

Jika memang umat islam dan orang beriman masih harus disibukkan dengan urusan keduniawian seperti urusan pekerjaan dan mengumpulkan pundi-pundi penghasilan. Semua itu adalah hal yang wajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun