Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Guru

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Belajar dari Pengalaman, Pentingnya Menu Sahur Tinggi Serat untuk Berpuasa

17 Maret 2024   02:20 Diperbarui: 17 Maret 2024   03:47 1506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar dari Pengalaman, Pentingnya Menu Sahur Tinggi Serat untuk Berpuasa
Mencukupi konsumsi menu tinggi serat untuk puasa. (Dok. Quaker Oats via Kompas.com)

Puasa seringkali dianggap sebagai ujian kesabaran dan ketahanan fisik bagi banyak orang. Dengan persiapan yang tepat serta pola makan yang terukur dan terencana, pengalaman berpuasa dapat menjadi lebih mudah dan lancar jaya. 

Ketika kita mendengar kata "berpuasa," seringkali terbayang gambaran seseorang menahan lapar dan haus selama berjam-jam. Namun, esensi puasa sebenarnya lebih dari sekadar menahan diri dari makan dan minum. 

Puasa mengajarkan pengendalian diri, penghormatan terhadap diri sendiri, serta mengembangkan rasa empati terhadap mereka yang kurang beruntung. Sebagai proses mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Nah, pentingnya persiapan sahur yang tepat dalam menjalani puasa tidak dapat diabaikan. Memilih makanan yang tinggi serat, seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran, dapat membantu menjaga rasa kenyang lebih lama dan memperlambat proses pencernaan. 

Ini membantu mengurangi rasa lapar dan haus selama berpuasa. Dengan mengonsumsi makanan yang tinggi serat saat sahur, tubuh mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang serta energi yang dibutuhkan untuk menjalani hari tanpa makanan dan minuman seharian.

Puasa kadang-kadang dianggap sulit bagi banyak orang. Pengalaman ini juga memberikan rasa kebanggan dan pencapaian yang tinggi tatkala seseorang berhasil menahan diri dari godaan makanan dan minuman selama periode puasa.

Dan tentunya, puasa bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang pengembangan karakter, pengendalian diri, dan koneksi spiritual yang lebih dalam. 

Oleh karena itu, dengan niat yang kuat disertai dengan persiapan yang baik, puasa dapat menjadi pengalaman yang bermakna dan berharga bagi banyak orang.

Manfaat makanan serat untuk mengontrol gula darah.(iStockPhoto/fcafotodigital Kompas.com)
Manfaat makanan serat untuk mengontrol gula darah.(iStockPhoto/fcafotodigital Kompas.com)

Manfaat makanan tinggi serat bagi kesehatan

Dilansir dari Kompas.com, serat membantu memperbaiki tekstur tinja dan meningkatkan pergerakan usus, yang berkontribusi pada kesehatan pencernaan yang optimal. Selain itu, makanan tinggi serat juga telah terbukti dapat menurunkan risiko kanker usus besar, serta bermanfaat bagi penderita obesitas dan kolesterol tinggi.

Mengkonsumsi makanan tinggi serat memang sangat bermanfaat untuk kesehatan pencernaan dan mencegah berbagai masalah seperti sembelit, diare, dan sindrom iritasi usus besar (sumber).

Dalam konteks ibadah puasa, dimana tubuh harus menahan diri dari makanan dan minuman dalam waktu yang cukup lama, mengkonsumsi makanan tinggi serat menjadi sangat penting. Makanan tersebut memberikan rasa kenyang yang lebih lama dan energi yang stabil selama puasa.

Menemukan makanan tinggi serat tidaklah sulit, terutama di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam. Berikut contoh makanan tinggi serat yang dapat dijumpai di sekitar kita yang saya rangkum dari berbagai sumber.

  • Buah: alpukat, mangga, pisang, pir, apel, stroberi, dan jambu biji merah, pepaya, nenas,

  • Sayuran: selada, wortel, bayam, bit, brokoli, ubi jalar, kacang panjang

  • Biji-bijian: oat, biji chia,

  • Kacang-kacangan: kacang merah, kacang polong, kacang almond, kacang arab.

Dengan begitu banyaknya pilihan makanan tinggi serat yang tersedia, sangat bagus bagi semua orang untuk mengintegrasikan makanan ini ke dalam pola makan sehari-hari, terutama selama bulan Ramadhan atau saat menjalani ibadah puasa. 

Sumber tinggi serat tersebut dapat diolah menjadi menu sahur ala Indonesia misalnya, lotek, sayur bening, salad buah, dan lainnya.

Dengan begitu, kita tidak hanya menjaga kesehatan pencernaan, tetapi juga memperoleh manfaat kesehatan yang luas dari konsumsi makanan tinggi serat.

Alami perut bermasalah saat menjalankan puasa dan beraktivitas. (foto Akbar Pitopang)
Alami perut bermasalah saat menjalankan puasa dan beraktivitas. (foto Akbar Pitopang)

Pengalaman pencernaan bermasalah saat berpuasa

Menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadhan bisa saja menjadi ujian bagi kesehatan pencernaan kita. Sebagai contoh nyata, saat memasuki hari keempat berpuasa, saya mengalami perut yang perih dan melilit setelah sahur. 

Konsekuensinya, sepanjang hari, saya harus menanggung ketidaknyamanan dan aktivitas yang terganggu karena kondisi perut yang kurang bersahabat.

Saya menduga bahwa faktor yang menyebabkan masalah pencernaan ini adalah pola makan yang kurang seimbang, terutama dalam hal konsumsi sayur dan buah yang terbatas. 

Meskipun ada sayur dan buah dalam menu berbuka maupun sahur, namun jumlahnya jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan serat harian yang dibutuhkan oleh tubuh. 

Akibatnya, sistem pencernaan saya terganggu, terutama setelah mengkonsumsi makanan pedas yang memberikan tekanan tambahan pada lambung dan usus.

Dari pengalaman ini, saya memperoleh pelajaran berharga bahwa pentingnya memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat saat berbuka dan sahur. Makanan tinggi serat, seperti buah, sayur, biji-bijian, dan kacang-kacangan, membantu menjaga kesehatan pencernaan. 

Serat dalam makanan membantu memperbaiki tekstur tinja dan memperlancar pergerakan usus, mengurangi risiko gangguan pencernaan seperti sembelit, diare, dan perut kembung.

Saya bertekad untuk memperbaiki pola makan dan memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat, saya yakin bahwa saya dapat melaksanakan ibadah puasa dan aktivitas lainnya dengan lebih lancar dan nyaman. 

Pengalaman ini juga mengingatkan saya akan pentingnya menjaga keseimbangan dalam konsumsi makanan selama bulan Ramadhan, tidak hanya untuk kebutuhan tubuh, tetapi juga untuk kebaikan-kebaikan lainnya secara keseluruhan. 

Dengan demikian, mari kita berupaya untuk selalu memilih makanan tinggi serat yang sehat dan seimbang, agar kita dapat menjalani ibadah puasa dengan lebih bermakna dan berkesan setiap harinya.

Menjalankan puasa dan ibadah dengan lancar tanpa gangguan perut dan pencernaan bermasalah. (KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI)
Menjalankan puasa dan ibadah dengan lancar tanpa gangguan perut dan pencernaan bermasalah. (KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI)

Kesehatan terjaga, kemudahan dalam berpuasa

Dalam menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan, pemahaman akan pentingnya mengkonsumsi makanan tinggi serat menjadi kunci utama untuk meraih manfaat kesehatan yang optimal. 

Memahami bahwa berpuasa melibatkan urusan perut, usus, dan proses pencernaan membuat kita semakin menyadari pentingnya menjaga kesehatan pencernaan selama periode ini. 

Sistem pencernaan yang sehat tidak hanya memberikan aspek kebaikan secara fisik, tetapi juga memberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadah dengan konsentrasi dan ketenangan yang lebih baik.

Mengonsumsi makanan tinggi serat saat sahur adalah langkah bijaksana yang dapat memberikan asupan yang baik bagi tubuh dan memastikan energi yang stabil sepanjang hari. 

Dengan memahami peran penting makanan tinggi serat dalam menjaga kesehatan pencernaan, kita dapat membuat pilihan makanan yang tepat dan berkelanjutan selama bulan Ramadhan. 

Berbagai jenis buah, sayur, biji-bijian, dan kacang-kacangan ala Indonesia seperti alpukat, mangga, selada, dan kacang panjang dapat dengan mudah ditemukan dan diolah menjadi hidangan yang lezat dan bergizi untuk sahur. 

Dengan demikian, kita dapat menjalani ibadah puasa dengan lebih nyaman dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Kesadaran akan pentingnya makanan tinggi serat dalam menjaga kesehatan pencernaan merupakan hal yang krusial, terutama saat menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadhan. 

Dengan mengintegrasikan makanan tinggi serat ke dalam pola makan saat berbuka dan sahur, kita tidak hanya meraih manfaat kesehatan, tetapi juga memperkuat kualitas ibadah kita. Serta menjaga kesejahteraan tubuh dan jiwa selama masa puasa ini.

Semoga bermanfaat..

Literasi: satu dan dua.

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun