Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Guru

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Refleksi Guru untuk "Bertobat" dan Memanusiakan Manusia dalam Film Budi Pekerti

1 April 2024   15:46 Diperbarui: 1 April 2024   15:50 1407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Refleksi Guru untuk "Bertobat" dan Memanusiakan Manusia dalam Film Budi Pekerti
Bu Prani (Ine Febriyanti) merupakan seorang guru dalam film Budi Pekerti. (Sumber foto: Rekata Studio)

Sudahkan anda menonton film "Budi Pekerti"? Film karya Wregas Bhanuteja ini merupakan suatu karya yang tidak hanya layak ditonton oleh masyarakat umum, tetapi juga menjadi suatu keharusan bagi para guru dan tenaga pendidik. 

Melalui cerita yang disajikan dalam film ini, kita dihadapkan pada realitas yang menggugah hati tentang pentingnya memperlakukan sesama manusia dengan penuh kemanusiaan alias "memanusiakan manusia". 

Dalam konteks pendidikan, film ini memberikan pelajaran yang sangat berharga tentang arti sebenarnya dari pendidikan yang humanis. 

Guru, sebagai agen perubahan di ruang kelas, juga memiliki kelemahan dan kesalahan seperti manusia lainnya. Namun, yang terpenting adalah kemauan untuk belajar dan memperbaiki diri dari kesalahan tersebut.

Tidak jarang kita melihat fenomena di media sosial dimana guru menjadi sasaran empuk untuk dijadikan "konten" demi kepentingan pribadi atau sekadar menciptakan konten yang kontroversial. 

Opini yang muncul seringkali hanya untuk menghakimi, tanpa memahami konteks dan niat baik dari guru. 

Film ini memberikan sudut pandang yang berbeda, mengajak kita untuk lebih memahami dan memberikan ruang bagi guru untuk belajar dan "bertobat" atas kesalahan yang mungkin tidak disadarinya.

Melalui kisah yang disajikan dalam film "Budi Pekerti", kita diingatkan akan pentingnya sikap empati dan kesediaan untuk belajar dari kesalahan. 

Semua manusia dan kita semua berhak untuk diperlakukan dengan hormat dan penuh keadilan. 

Film ini merupakan salah satu sumber inspirasi dan refleksi bagi kita semua. Terutama bagi para pendidik, dalam menjalani peran dan tanggung jawab di dunia pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun