Amidi
Amidi Dosen

Fakultas Ekonomi dan.Bisnis Universitas Muhamadiyah Palembang

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Mengurangi Volume Sampah dengan Mencegah atau Menekan Tindakan "Mubazir"

15 Maret 2024   15:00 Diperbarui: 16 Maret 2024   04:01 1057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengurangi Volume Sampah dengan Mencegah atau Menekan Tindakan "Mubazir"
Ilustrasi -- Tekan volume sampah dengan tidak membuang makanan. (Dok Shutterstock via Kompas.com)

Sebetulnya kondisi ini sadar atau tidak, jauh-jauh hari pun sudah kita lakukan. Misalnya, pada saat makan ditempat acara resepsi atau acara pesta pernikahan/perkawinan seseorang, biasanya kita mengambil atau memuatkan makanan kedalam piring dengan volume yang berlebihan, piring kita isi penuh dengan makanan bahkan lengkap dengan lauk pauknya, namun pada saat kita selesai meyantap makanan yang kita ambil tersebut, ternyata tidak habis, alias terjadi kelebihan (mubazir).

Nah, kondisi ini lah, kira-kira sama dengan kondisi pada saat kita makan atau berbuka puasa, sebelum berpuka, makanan ini dan itu kita siapkan semua, segala macam makan kita siapkan untuk berbuka, namun, pada saatnya justru tidak sedikit makanan yang tidak termakan atau berlebihan karena perut kita sudah penuh/kenyang.

Kondisi ini lah yang mendorong akan timbulnya sampah makanan, belum lagi sampah makanan yang datangnya dari hotel, hotel, rumah makan, dan tempat makan lainnya, sehingga wajar, kalau volume sampah makanan tersebut volume-nya lebih besar dari sampah lainnya.

Menekan Mubazir

Untuk menekan angka atau volume sampah makanan tersebut, setidaknya kita harus dapat menekan tingkat ke-mubazir-an yang sering kita lakukan tersebut, baik pada kondisi lain maupun pada kondisi sepanjang bulan Ramadan ini.

Tindakan yang mendorong rasa emosi yang berlebihan dalam menyantap makanan sedapat mungkin harus dihindari. Makanlah sesuai dengan volume yang kita butuhkan. 

Tidak salah, kalau kita mengambil makanan tersebut sedikit demi sedikit, tinggal menambah, jika masih dirasakan perut belum penuh/kenyang.

Jika kita makan di luar rumah, di hotel, di restoran, di rumah makan atau tempat makan lainnya, pesanlah makanan sesuai dengan volume yang kita butuhkan, jika nanti masih terasa kurang, tinggal memesan kembali untuk meminta tambahan. Gunakan "wadah khusus untuk tambahan", misalnya; piring kecil berisi nasi untuk tambahan, dan jenis makanan yang lain menyesuaikan .

Langkah Menekan Volume Sampah

Selain langkah/tindakan sederhana di atas, ada lagi langkah lain yang bisa kita lakukan dalam menekan volume dan mengurangi produksi sampah.

Misalnya, sampai saat ini, ada penerapan "plastik berbayar", yakni apabila konsumen berbelanja di suatu tempat, toko, gerai, mal, Supermarket, dan lainnya, barang belanjaan mereka tersebut akan dimasukkan ke dalam kantong plastik dan kantong plastik tersebut harus dibayar oleh konsumen (plastik berbayar).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun