asni asueb
asni asueb Penjahit

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Rindu Lamang Tapai Buatan Mama

26 April 2021   21:43 Diperbarui: 26 April 2021   22:16 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rindu Lamang Tapai Buatan Mama
Ilustrasi dallynfriends-adventure.com

Lamang tapai balua yaitu perpaduaan beras ketan, kelapa parut dan gula

LAMANG KETAN ORGINAL 

1, Lamang Tapai yang berasal dari tanah Datar Sumatera Barat

Siapa yang tak mengenal lamang tapai khas Minang. Mungkin di daerah lain juga ada menu ini namun dengan nama yang berbeda. 

2. Proses yang rumit

 Beras ketan yang di cuci bersih lalu  di campur dengan santan dan di masukkan ke dalam bambu  yang telah dimasukkan daun pisang kemudian di masukkan lagi sisa santan dan melalui proses dibakar yang cukup lama atau hingga matang.

Kenapa aroma lamang uni karena ada paduan santan, daun pisang, bambu muda dan kayu bakar. Akan semakin sedap di santap tatkala menghangatkan badan di tengah  dinginnya udara.

Untuk menemani lamang dibuatlah tapai ketan hitam atau merah, yang setelah dikukus atau masak di beri ragi tape dan difermentasikan selama beberapa hari.

Masih ingat sekali bagai mana mama membuat tapi ketan, setelah di ragi selapis demi selapis ditutup dengan daun dan di bungkus sedemikian ruma agar tape berhasil fermentasinya.

Mempunyai cita rasa gurih dengan tekstur legit, sedangkan tapai bercita rasa asam.

4. Banyak di jumpai dan mudah didapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun