asni asueb
asni asueb Penjahit

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Rindu Lamang Tapai Buatan Mama

26 April 2021   21:43 Diperbarui: 26 April 2021   22:16 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rindu Lamang Tapai Buatan Mama
Ilustrasi dallynfriends-adventure.com

Seberapa banyak ilmu meracik menu yang aku pelajari dari kursus, youtobe atau saling bertukar resep dengan sahabat. Di saat inilah mencoba menerapkan di antara resep yang di sukai anak anak. Dari jajanan pasar hingga khas Palembang serta aneka roti.

Namun dari sekian banyak menu yang sering diuji coba di saat  Ramadhan, menu tradisi keluargalah yang selalu menggetarkan jiwa. Keren dong menggetarkan jiwa padahal menunya sederhana sekali.

Walau hidup serba moderen dan  serba ada tak menjadikan aku ikutan ibu ibu di zaman sekarang yang serba instan. Terkadang yang kita beli belum tentu menjamin dalam segi kesehatan, kebersihan yang terkadang masih dipertanyakan.

Kita bisa memilah makanan yang mana cocok di perut, seperti aku, tak bisa makanan  yang mengandung penyedap dan untuk minuman yang mengandung pemanis buatan. Tak butuh lama langsung bereaksi ke dalam tubuh.

Kali ini aku ingin menyajikan menu dari Minang, walau lahir di kota Curup (Rejang Lebong) dan tinggal  di Palembang. Namun darah Minang itu tetap mengalir dalam nadiku. 

Makanan yang tersaji kala bulan puasa dan lebaran, namun banyak anak sekarang tak paham dan tak suka memakannya termasuk anak anakku yang tak mengerti sajian menu berbuka khas.

Semasa kecil mama selalu menyajikan bahkan meraciknya sendiri. Walau rada ribet tetap dikerjakan sendiri dan ilmu itu pun diturunkan dengan anak anaknya. Kudapan yang selalu ditanyakan tamu jika bersilaturahmi ke rumah.
Bedanya karena anak anak tak menyukainya jadi aku tak pernah membuatnya.  Sekarang aku ingin mengenang dan mengingat menu andalan

keluarga dan masa kecilku.  Walau sekarang hanya bisa membeli yang siap disantap karena di sini sangat sulit mencari bambu mudanya.

Lamang terdiri dari tiga varian

Lamang tapai pisang yaitu perpaduan beras ketan dan pisang

Lamang original yaitu perpaduan beras ketan  santan

Lamang tapai balua yaitu perpaduaan beras ketan, kelapa parut dan gula

LAMANG KETAN ORGINAL 

1, Lamang Tapai yang berasal dari tanah Datar Sumatera Barat

Siapa yang tak mengenal lamang tapai khas Minang. Mungkin di daerah lain juga ada menu ini namun dengan nama yang berbeda. 

2. Proses yang rumit

 Beras ketan yang di cuci bersih lalu  di campur dengan santan dan di masukkan ke dalam bambu  yang telah dimasukkan daun pisang kemudian di masukkan lagi sisa santan dan melalui proses dibakar yang cukup lama atau hingga matang.

Kenapa aroma lamang uni karena ada paduan santan, daun pisang, bambu muda dan kayu bakar. Akan semakin sedap di santap tatkala menghangatkan badan di tengah  dinginnya udara.

Untuk menemani lamang dibuatlah tapai ketan hitam atau merah, yang setelah dikukus atau masak di beri ragi tape dan difermentasikan selama beberapa hari.

Masih ingat sekali bagai mana mama membuat tapi ketan, setelah di ragi selapis demi selapis ditutup dengan daun dan di bungkus sedemikian ruma agar tape berhasil fermentasinya.

Mempunyai cita rasa gurih dengan tekstur legit, sedangkan tapai bercita rasa asam.

4. Banyak di jumpai dan mudah didapat.

LAMANG TAPAI BERAS KETAN DAN PISANG

Bahan 

Beras ketan 250 g,

 daun pandan, 

12 lembar daun suji,

1/2 sdt air kapur,

150 ml santan dari 1 butir kelapa

garam

daun pisang

4 pisang raja

Cara membuat

Cuci beras, lalu rendam selama satu jam tiriskan lalu kukus,  

Iris daun pandan dan daun suji, tumbuk, peras airnya  50 ml bubuhkan air kapur

Santan dan gula merah masukkan dalam panci jerangkan di atas api kecil

ambil selembar daun pisang taruh sebagian adonan ketan dan masukkan pisang di tengah adonan lalu tekan, gulung dan sematkan diujung  dengan lidi.

Kukus hingga matang.

LAMANG TAPAI BERAS KETAN, GULA DAN KELAPA

Bahannya tak beda jauh, beras ketan di siram dengan santan yang telah dimasak terlebih dahulu, aduk hingga rata lalu kukus, bungkus seperti lemper bedanya di dalamnya diisi kelapa parut yang dimasak bersama gula merah, setelah selesai gongseng tanpa minyak (minyak sedikit) hingga berbau harum.

Lamang tapai ini disuguhkan pada momen tertentu terkait tradisi Minang tetapi sekarang banyak di jumpai dan tak perlu menunggu acara khusus untuk mencicipi santapan lamang tapai.

Palembang, 26042021

sumber :IDN Times

                  Primarasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

15 March 2024

MYSTERY CHALANGE

Mystery Challenge | Video Youtube to KGNow Semarak Pasar Takjil
ramadan bercerita 2024  ramadan bercerita 2024 hari 5 
16 March 2024
Lokasi Ngabuburit Favorit
ramadan bercerita 2024 ramadan bercerita 2024 hari 6
17 March 2024
Menu Sahur Tinggi Serat
ramadan bercerita 2024 ramadan bercerita 2024 hari 7

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun