Balfa Syehra
Balfa Syehra Wiraswasta

Man Jadda Wajada

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Shalat, Yoganya Islam

10 Mei 2020   23:25 Diperbarui: 10 Mei 2020   23:29 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibadah Shalat Tiada Henti

Islam yang taat akan selalu beribadah, hampir seluruh tindak tanduknya bernilai ibadah, salah satu ibadah yang tiada pernah tinggal oleh umat Muslim ialah ibadah Shalat. Ibadah yang dilakukan terus-menerus tiada putus setiap harinya.

Shalat menurut istilah bermakna serangkaian kegiatan ibadah khusus atau tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.

"...dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar, dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain)." (QS. Al-Ankabut: 45)

Begitu banyak manfaat shalat bagi kesehatan, shalat ibarat olahraganya orang-orang Islam, ritual ibadah yang khas yang tidak dimiliki oleh agama manapun di dunia ini. Ibadahnya ialah serangkaian gerakan-gerakan seperti Yoga, seperti melakukan ruku, sujud, takbir atau mengangkat tangan, semua gerakannya seperti sedang melakukan perenggangan. Perenggangan yang menunjukkan ketundukan kepada Sang Pencipta. Gerakan-gerakannya penuh makna. Yang menunjukkan diri ini sungguh sangat kecil dan hina di hadapan Sang Pencipta.

Lain lagi dari segi pengucapan lafadz Allah yang sering berulang diucapkan, Allahuakbar yang artinya Allah Maha Besar. Manfaatnya juga segudang.

Lafadz Allah memberikan rasa lapang dan penyembuhan bagi orang-orang yang punya gangguan pada fungsi hati dan stress. Ini berdasarkan penelitian Yang dilakukan oleh profesor Belanda yang bernama Vander Hosen.

Pengucapan huruf A pada lafadz Allah memberikan efek melancarkan saluran pernafasan,  kemudian huruf L memberikan efek relax, sedangkan lafadz H pada lafadz Allah dapat menghubungkan paru-paru dan jantung.

Jadi, singkat kata orang-orang yang taat dan tidak meninggalkan kewajiban shalat lima waktu akan terpelihara dari penyakit-penyakit mental.

Bisa disimpulkan bahwa shalat salah satu bentuk terapi psikologis yang membantu menenangkan jiwa sekaligus melepaskan beban. Apalagi di tengah wabah covid-19 ini tingkat stress tinggi.

Belum lagi dalam keadaan posisi berdiri dan membaca takbir, akan melancarkan aliran darah ke torso.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun