Agar Staminamu Terjaga di Bulan Ramadan, Lakukan Kebiasaan Ini
Menjalani puasa sebulan penuh di bulan Ramadan memang tak mudah. Ada berbagai tantangan yang harus dihadapi. Selain tantangan untuk menghindari hal-hal yang membatalkan puasa, menjaga stamina selama Ramadan pun adalah suatu hal yang tak mudah.
Apalagi kewajiban berpuasa di bulan Ramadan tak membuat seorang muslim lepas dari tanggungjawab keseharian mereka, seperti bekerja atau sekolah. Oleh karena itu, menjaga stamina di bulan Ramadan agar aktifitas dapat berjalan dengan lancar mutlak diperlukan.
Meskipun menjaga stamina di bulan Ramadan bukanlah perkara yang mudah. Akan tetapi, hal itu masih tetap bisa dilakukan. Langkah pertama yang harus ditempuh tentu saja adalah mengubah kebiasaan. Agar stamina dapat terjaga selama bulan Ramadan, perlu dilakukan penyesuaian diri terhadap perubahan yang terjadi di bulan Ramadan seperti, perubahan waktu makan.
Berikut ini adalah beberapa kebiasaan yang sebaiknya dilakukan dan kebiasaan yang sebaiknya dihindari selama bulan Ramadan agar stamina dapat selalu terjaga.
Kebiasaan yang sebaiknya dilakukan.
1. Banyak minum air putih
Sebanyak 70 persen dari tubuh kita terdiri atas air. Pemenuhan kebutuhan air bagi tubuh selama Ramadan sangat diperlukan. Kekurangan cairan selama Ramadan selain dapat menyebabkan dehidrasi juga dapat menurunkan stamina secara drastis.
Setidaknya dalam sehari tubuh memerlukan 2 liter air. Oleh karena itu, sebaiknya selama Ramadan kita banyak meminum air terutama ketika sahur dan berbuka.
2. Mengonsumsi makanan berserat tinggi
Makanan dengan serat tinggi akan diserap tubuh dalam kurun waktu yang lebih lama. Hal ini membuat kita tidak cepat lapar. Hal ini membuat kita tidak gampang lelah ketika melakukan aktifitas. Makanan berserat tinggi dapat berupa sayuran segar, buah-buahan, kacang-kacangan hingga oat.
Menu makanan berserat tinggi ini sebaiknya dimasukkan ke dalam sajian santap sahur agar kita dapat menjalankan aktifitas sehari-hari dengan tenaga yang cukup.
3.Perbanyak asupan karbohidrat & protein
Agar stamina dapat terjaga dalam melaksanakan berbagai aktifitas, energi dalam tubuh jelas sangat dibutuhkan. Salah satu sumber energi bagi tubuh adalah makanan yang mengandung karbohidrat dan protein. Menyantap makanan dengan kandungan karbohidrat dan protein sangat disarankan selama sahur.
Makanan berprotein tinggi dapat berasal dari daging-dagingan serta telur sedangkan makanan berkarbohidrat dapat berupa nasi, roti, atau umbi-umbian. Dengan mengonsumsi kedua makanan ini maka akan memberikan energi bagi tubuh kita untuk menjalankan berbagai aktifitas.
4. Berjalan Kaki setelah sahur
Berjalan kaki setelah sahur sangat bermanfaat bagi tubuh. Setelah santap sahur, tubuh akan mencerna makanan. Olahraga rngan setelah sahur dapat membantu tubuh mencerna makanan lebih cepat. Jalan kaki adalah salah satu olahraga ringan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja serta tak membutuhkan biaya.
Berjalan kaki di sekitar rumah selama 15 menit akan berdampak positif bagi tubuh. Makanan yang dicerna tubuh ini yang kelak akan menjadi energi dan membantu kita dalam menjalankan berbagai kegiatan.
5. Mandi di pagi hari
Mandi di pagi hari akan mendongkrak semangat kita untuk memulai aktifitas. Selain itu, Menurut peneliti di Department of Radiation Oncology at Virginia Commonwealth University School of Medicine, mandi di pagi hari dapat menstimulasi titik biru otak, yaitu sumber utama noradrenalin yang dapat membantu dalam mengurangi depresi secara kimiawi. Dengan kata lain, mandi di pagi hari dapat menengkan pikiran kita.
Kebiasaan yang sebaiknya dihindari.
1. Mengonsumsi minuman berkafein
Selama bulan Ramadan, sebaiknya hindari minuman yang mengandung kafein, seperti kopi dan teh. Terutama di saat sahur, hindarilah mengonsumsi dua minuman tersebut.
Hal ini karena minuman yang mengandung kafein bersifat diuretik sehingga merangsang tubuh kehilangan air lebih cepat melalui buang air kecil. Tubuh akan mudah lemah ketika kekurangan cairan. Hal ini jelas akan berdampak pada stamina yang menurun ketika beraktifitas.
2. Makanan pedas
Bagi mereka yang menyukai makanan pedas, sebaiknya hindarilah makanan tersebut selama Ramadan, apalagi ketika sahur. Makanan pedas akan dapat berakibat buruk bagi penncernaan. Hal ini dikarenakan makanan jenis ini dapat menyebabkan gesekan pada lapisan permukaan lambung yang menjadi lebih rapuh serta mudah mengalami luka. Makanan pedas juga dapat memicu gangguan pencernaan seperti mules dan diare.
Tak ingin kan selama beraktifitas, kita harus bolak balik ke kamar mandi karena mules. Gangguan pencernaan seperti ini juga dapat membuat kita cepat lelah dan lesu.
3. Makanan berminyak, berlemak serta tinggi garam
Hindari Makanan berminyak dan berlemak pada saat sahur. Makanan ini biasanya berasal dari proses penggorengan, makanan ini dapat berupa daging berlemak, gorengan atau makanan cepat saji Makanan dengan lemak dan minyak berlebih dapat menyebabkan kelesuan dan kelelahan. Selain itu, makanan dengan garam yang berlebih pada saat sahur dapat meningkatkan rasa haus saat berpuasa.
4.Tidur setelah sahur
Sebagian orang suka tidur setelah sahur. Kebiasaan ini sangat tidak disarankan karena memberikan dampak negatif bagi kesehatan. Dibutuhkan waktu selama 2 jam setelah makan baru seseorang dapat tidur. Tidur setelah makan dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Idealnya setelah sahur, tubuh memerlukan waktu untuk mencerna makanan menjadi energi. Tidur akan menghambat proses pencernaan itu.
Selain itu, tidur setelah sahur menyebabkan asam lambung balik arah kembali ke kerongkongan yang pada akhirnya bisa menyebabkan masalah pada saluran cerna atas kita. Sensasi tidak nyaman di kerongkongan saat bangun tidur setelah sahur merupakan contoh dari dampak negatif tidur setelah sahur.