Aulia
Aulia Dosen

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Memahami Pentingnya Konsep Work-Life Balance Untuk Mencegah Stress

23 Maret 2024   11:27 Diperbarui: 23 Maret 2024   11:38 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, informasi spesifik tentang siapa yang pertama kali mencetuskan istilah ini tidak jelas, karena konsep ini berkembang dari berbagai teori dan praktik yang ada pada waktu itu. Konsep berpikirnya didasarkan pada pengakuan bahwa kesejahteraan karyawan dan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi adalah penting untuk produktivitas dan kepuasan kerja. Konsep ini juga muncul sebagai respons terhadap perubahan sosial dan ekonomi yang mempengaruhi cara kerja dan kehidupan keluarga.

Walaupun demikian menurut pendapat saya tekanan kerja dan kondisi kerja yang tidak manusiawi, seperti yang ditemukan dalam perbudakan dan eksploitasi buruh, telah mendorong perubahan dalam cara kita memandang pekerjaan dan waktu luang.

Pendidikan dan kesadaran sosial yang berkembang telah memainkan peran penting dalam mengubah norma-norma ini. Pendidikan tidak hanya meningkatkan kesadaran individu tentang hak dan kesejahteraan mereka tetapi juga memperkuat tuntutan untuk kesetaraan dan perlakuan yang adil di tempat kerja. Ini termasuk pengenalan undang-undang tenaga kerja yang lebih baik, jam kerja yang lebih pendek, dan hak-hak pekerja untuk waktu luang dan liburan.

Selain itu, pengakuan bahwa pekerja adalah makhluk sosial dengan tanggung jawab keluarga dan komunitas telah memperkuat argumen untuk keseimbangan kerja-hidup yang lebih baik. Ini mencerminkan pemahaman bahwa pekerjaan bukanlah satu-satunya aspek kehidupan seseorang dan bahwa kehidupan pribadi yang sehat dan memuaskan adalah penting untuk kesejahteraan keseluruhan.

Dengan demikian, konsep keseimbangan kerja-hidup telah berkembang sebagai respons terhadap berbagai faktor, termasuk perubahan dalam struktur keluarga, peran gender, dan dinamika ekonomi. Ini adalah bagian dari evolusi berkelanjutan tentang bagaimana masyarakat memKitang pekerjaan dan waktu luang, serta bagaimana kedua aspek tersebut dapat diintegrasikan untuk mencapai kehidupan yang lebih memuaskan dan berkelanjutan.

Ilustrasi

Dari sudut pandang finansial, saya melihat "work" sebagai upaya menghasilkan uang, sedangkan "life" adalah tentang bagaimana kita membelanjakannya. Menemukan keseimbangan atau "balance" antara keduanya menjadi kunci untuk menghindari berbagai permasalahan.

Mari kita telusuri lebih dalam konsep ini. Misalkan, penghasilan Kita per bulan adalah 10 juta rupiah. Jika pengeluaran Kita melebihi 10 juta, maka Kita berisiko terjebak dalam lilitan hutang. Di sisi lain, jika penghasilan dan pengeluaran seimbang, situasi keuangan Kita stabil, namun tidak ada tabungan yang terbentuk.

Namun, jika pengeluaran Kita per bulan kurang dari 10 juta, Kita berpeluang untuk menabung. Tabungan ini dapat digunakan untuk situasi darurat, mencicil kendaraan, membangun rumah, menyekolahkan anak, dan berbagai kebutuhan lainnya.

Oleh karena itu, dalam konsep "work" dan "life", banyak hal yang perlu dipertimbangkan agar tidak membebani diri sendiri maupun keluarga. Kita harus belajar dari realitas kehidupan kita sendiri. Jika penghasilan rendah, maka pengeluaran pun harus rendah. Jika penghasilan tinggi dan melimpah, Kita mungkin bisa berbelanja lebih, namun tetaplah bijak dan tidak berfoya-foya. Berikut adalah formula sederhana yang dapat menggambarkan konsep ini:

Jika P adalah penghasilan per bulan dan G adalah pengeluaran per bulan, maka keseimbangan finansial dapat dijelaskan sebagai:

PG=S, di mana S adalah tabungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun