Aulia
Aulia Dosen

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Memahami Pentingnya Konsep Work-Life Balance Untuk Mencegah Stress

23 Maret 2024   11:27 Diperbarui: 23 Maret 2024   11:38 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Idealnya, kita ingin S menjadi positif, yang berarti kita menghabiskan kurang dari yang kita hasilkan:

P>G, Jika S negatif, ini berarti kita menghabiskan lebih dari penghasilan kita, yang dapat menyebabkan hutang: P ==> P=G

Menerapkan prinsip ini membutuhkan disiplin dan perencanaan, serta pemahaman bahwa keputusan finansial yang kita buat hari ini akan mempengaruhi kualitas hidup kita di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan anggaran, menghindari hutang yang tidak perlu, dan menabung untuk tujuan jangka panjang. Ini tidak hanya membantu kita secara finansial tetapi juga memberikan ketenangan pikiran dan memungkinkan kita untuk menikmati aspek-aspek lain dari kehidupan tanpa tekanan finansial yang berlebihan.

Ketidakseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi dapat memiliki konsekuensi yang serius. Stres kronis dari beban kerja yang berlebihan atau tekanan finansial dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mental dan fisik, termasuk depresi dan kelelahan. Ini juga dapat mempengaruhi hubungan interpersonal dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Penting untuk mengakui bahwa mencapai keseimbangan bukan hanya tanggung jawab individu tetapi juga perusahaan dan masyarakat. Perusahaan dapat membantu dengan menyediakan lingkungan kerja yang mendukung, seperti kebijakan kerja fleksibel, sumber daya kesehatan mental, dan budaya kerja yang tidak menuntut lembur berlebihan. Masyarakat juga dapat berkontribusi dengan mengurangi stigma seputar masalah kesehatan mental dan mendukung inisiatif yang mempromosikan kesejahteraan.

KompleksitasWork-Life and Balance

Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi, keseimbangan kerja-hidup menjadi semakin sulit untuk dicapai. Tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi dan batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi yang semakin kabur telah menyebabkan banyak orang merasa tertekan. Kasus-kasus ketidakseimbangan ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta tetapi juga di kota-kota kecil di seluruh dunia.

Kasus di Kota Metropolitan

Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, merupakan contoh kota metropolitan yang menghadapi tantangan keseimbangan kerja-hidup. Dengan jam kerja yang panjang dan macet yang parah, banyak pekerja di Jakarta menghabiskan waktu lebih banyak di perjalanan daripada bersama keluarga.

Studi terbaru menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 telah memperburuk situasi ini, dengan banyak pekerja yang harus beradaptasi dengan bekerja dari rumah sambil mengurus tanggung jawab keluarga.

Kasus nyata dari Jakarta menunjukkan bahwa urbanisasi dan kepadatan kota dapat mempengaruhi keseimbangan kerja-hidup. Misalnya, seorang pekerja kantoran di Jakarta mungkin menghabiskan hingga tiga jam sehari hanya untuk berkomuter. Ini berarti kurangnya waktu untuk rekreasi, olahraga, atau bahkan tidur yang cukup. Akibatnya, banyak pekerja mengalami stres, kelelahan, dan masalah kesehatan lainnya.

Kasus di Kota Kecil

Di kota-kota kecil, meskipun mungkin tidak ada masalah kemacetan seperti di Jakarta, pekerja sering kali menghadapi tantangan yang berbeda. Misalnya, kurangnya fasilitas dan peluang kerja dapat menyebabkan jam kerja yang lebih panjang dan tekanan untuk melakukan beberapa pekerjaan sekaligus untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ini juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan, di mana pekerja tidak memiliki waktu yang cukup untuk kehidupan sosial atau pengembangan diri.

Beberapa Kasus Akibat Ketidak Seimbangan Hidup dan Pekerjaan

Kasus Bunuh Diri karena Tekanan Ekonomi

Di Malang, Jawa Timur, seorang guru mengakhiri hidupnya bersama istri dan kedua anaknya karena tekanan ekonomi. Diduga terjerat hutang, ia memilih jalan tragis ini sebagai solusi dari masalah finansial yang dihadapinya. Kasus ini menyoroti pentingnya akses ke layanan kesehatan mental dan bantuan finansial bagi mereka yang mengalami kesulitan ekonomi.

Kasus Bunuh Diri Akibat Stres Belajar Online

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun