Uniknya Berlebaran di Desa Ulu Maras, Kabupaten Anambas
Bagian Laut akan merayakan lebaran pertama. Pembaca dapat berkunjung ke rumah-rumah tetangga dan mendapati makanan khas lebaran di setiap rumah pastinya. Bagian jalur kanan akan merayakan lebaran kedua, bagian darat akan merayakan lebaran ketiga, dan bagian trans (transmigrasi) akan merayakan lebaran keempat.
2. Bubar Shalat Ied, langsung silaturahmi
'Teritorial' kunjungan yang pertama adalah rumah-rumah di bagian Laut dan ketepatan masjid untuk melaksanakan shalat Ied pun berada di daerah Laut. Nah, pembaca akan langsung mendapati sebagian jamaah yang bahkan masih membawa mukenah akan langsung berkunjung dari rumah ke rumah warga bagian Laut ba'da shalat Ied.
Sungguh mengesankan bersilaturahmi di Desa Ulu Maras ini. Tuan rumah menyambut dengan ramah dan senyum yang merekah di wajahnya.
3. Makan lagi, makan teruuusss
Tak perlu masak makanan berat selama perayaan lebaran di sini. Hal ini dikarenakan kita akan mulai berkeliling dan berkunjung dari satu rumah ke rumah lainnya mulai dari pagi hingga sore hari. Mungkin hanya sekedar minum segelas teh saja dari rumah sebagai simbol sarapan pagi. Selanjutnya, kita akan 'berkelana' dan dijamin akan selalu kenyang.
Mengapa demikian? Setiap rumah akan menyuguhkan makanan khas Kepulauan Riau sebagai hidangan utama saat lebaran termasuk ketupat. Kue lebaran adalah hidangan sekunder di sini. Lebih baik tidak ada kue daripada tidak ada makanan khas daerah yang dihidangkan.
Kamu dianggap tidak menghargai tuan rumah jika tidak menyantap hidangan berat tersebut. Bisa dipastikan, apabila kamu berkunjung ke dua belas rumah yang menghidangkan ketupat, berarti sama saja kamu menyantap satu lusin ketupat dalam sehari jika di dalam satu rumah, kamu hanya menghabiskan satu buah ketupat beserta lauk pauknya. Siap-siap naik deh berat badannya! hihihihi
4. Berburu Makanan Khas Kepulauan Riau
Waktu lebaran adalah saatnya berburu makanan khas Kepulauan Riau di sini. Cihuuyyy... Say no to diet! hihihihi
1. Lakse/Laksa