Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Freelancer

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Catatan Ramadhan 2 | Sayur Asam yang Keasinan

25 Maret 2023   04:48 Diperbarui: 25 Maret 2023   05:00 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Catatan Ramadhan 2 | Sayur Asam yang Keasinan
Dokpri Aziz Amin - Wong Embuh

Ramadhan hari ke 2 terlampir, ada banyak drama dalam kehidupan ini yang mungkin tak bisa dituangkan dalam sebuah tulisan.

Setiap manusia punya catatan sejarah hidupnya masing masing, baik yang baik dan memberdayakan maupun yang buruk yang menjadikan trauma.

Ramadhan adalah momentum bulan pembersih, bulan lahihan atau gemblengan manusia menjadi lebih baik, harapan yang besar dengan catatan penawaran yang spesial, bagaimana dibulan ini amal ibadah dilipat gandakan pahalanya, sampai nilai malam 1000 bulan ada hanya di bulan ramadhan ini.

Hal ini yang menjadikan bulan ramadhan menjadi bulan yang sangat spesial bagi muslim dan tidak lepas semangat anak - anak menyambut bulan ramadhan. Penulis regresi ke masa dulu saat masih berburu nama ustadz yang menjadi imam sholat tarawih dan yang kultum, fokus menulis tema kuliahbtujuh menit yang kadang sampai 30 menit, " Ramadhan memang spesial " kala itu.

Sekarang nuansa anak - anak ngantri minta tanda tangan ustadz kayaknya sudah mulai tidak banyak, persoalannya bukan karena anak - anaknya tidak ada, tapi buku kegiatan ramadhan hanya sebuah formalitas yang bebas tanpa evaluasi jadi ya tidak lagi menjadi prioritas, tak lagi menjadi alat monitor kegiatan selama ramadhan.

****

Sayur Asam Hari ini Keasinan, 

Kalau puasa hanya menahan makan dan minum bisa jadi juaranya adalah mereka si miskin,  

Kalau puasa hanya menahan nafsu syahwat, maka juaranya adalah mereka yang si impoten, 

Kalau puasa hanya menahan pandangan, maka juaranya adalah si buta, 

Kalau hanya nahan ghibah, maka juaranya adalah si bisu.

Puasa bukan perlombaan, tapi puasa menjadi ajang berlomba - lomba semua orang yang menjalankannya meningkatkan amal ibadah baik yang wajib maupun yang Sunnah.

Berlomba - lomba menjadi baik dan melakukan kebaikan, walau kadang ini menjadi fenomena yang lagi aneh bawa banyak yang demi menghargai puasa baik bulannya atau menghargai saudara puasa seseorang harus berakting dan beperan menjadi orang yang bepuasa.

Kerennya, beberapa orang yang berperan sebagai orang puasa kadang ia lebih menjiwai puasa itu lebih dari yang benar - benar  puasa.

Sayur asam yang keasinan adalah pesan spesial ramadhan, bahwa ini bagian dari nikmatnya berpuasa, bagaimana gambaran kita akan dihadapkan pada hasil proses dari yang dilakukan sebelumnya.

Maksudnya ?

Yah, seberapapun kita lakukan dengan fokus dan baik mengetahui tata cara dan bumbu sayur asam, saat proses masak tetap aja berkemungkinan kita akan salah bahkan lalai dalam meramunya.

Saat waktunya tiba dan kenikmatan digelar, maka kita faham betul bahwa entah dimana dan bagian mana kadang kita lalai dan lupa melakukan hal yang kurang tepat, yah kurang tepat bisa salah bisa berlebihan sehingga nilai dan rasa atau esensi kenikmatan berubah.

Bagaimana para juru masak harus menahan diri untuk tidak mencicipi makanan yang dimasaknya, bagian dari seni yang harus dilatih dan menggunakan rasa dengan visualisasi yang tepat berapa takaran yang pas untuk sajian kenikmatan dunia yang bisa dinikmati.

***

Ramadhan adalah bulan pembelajaran, artinya "Sayur Asam Keasinan" juga bagian proses belajar, belajar untuk selalu berniat dan berencana baik menghadirkan kenikmatan sayur asam.

Belajar menakar dan visualisasi berapa tepat takaran bumbu yang diramu dalam sajian, dan belajar berserah pada Allah Ta'ala atas hasil yang akan diberikan atas upaya proses memasak.

Sayur asam keasinan juga bagian belajar dari pemaafan atas proses yang telah terjadi, bagaimana menerima dengan keikhlasan tentang takdir rezeki yang bisa dinikmati sekarang, sayur asam yang keasinan itu tetap asyik kalau dinikmati dengan niat mengubah jadi sayur asin yang sedikit asam.

Intinya... Ramadhan adalah bulan penuh hikmah, bulan belajar dan menyelaraskan antara tubuh, pikiran dan jiwa yang semoga para penikmatnya akan mendapatkan nikmatnya akhir Ramadhan yang tepat sesuai harapan menjadi sajian yang terbaik yang bisa dinikmati dan membekas menjadi orang yang lebih bertakwa dan kembali pada fitrahnya diampuni segala dosa dan khilaf dan lebih berkualitas.

Hanya Allah Yang Maha Tahu

Saya Wong Embuh.

Aziz Amin | Kompasianer Brebes

Trainer & Hipnoterapist

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun