el lazuardi daim
el lazuardi daim Wiraswasta

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Spirit Ramadan dan Empat Langkah Mempertahankannya

20 April 2023   03:15 Diperbarui: 20 April 2023   03:31 1417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spirit Ramadan dan Empat Langkah Mempertahankannya
Ilustrasi shalat berjamaah di bulan Ramadan. Foto: Teuku Muhammad Valdy Arief/kompas.com

Tugas ini cukup berat. Namun bukan berarti tak sanggup kita selesaikan. Empat hal berikut akan membantu kita  mempertahankan eksistensi spirit Ramadan setelah Ramadan tak lagi bersama kita.

Apa saja hal yang dimaksud?

1. Meyakini bahwa kasih sayang ALLAH tak pernah terputus diberikan pada kita.

Seperti disebutkan dalam beberapa hadis nabi bahwa salah satu keberkahan bulan Ramadan adalah kita diberi pengampunan atas segala dosa, mendapat ganjaran pahala berlipat ganda serta doa-doa yang diijabah. Semua ini merupakan bentuk dari kasih sayang ALLAH pada kita hamba-Nya.

Meski demikian, walau kita tak lagi berada di bulan Ramadan nantinya, pada hakikatnya kasih sayang-Nya pada kita akan tetap ada. Tidak akan pernah putus. Kita akan tetap mendapat limpahan rahmat, pengampunan dan pahala selama kita bisa menempatkan diri sesuai yang dikehendaki-Nya.

Bukankah ALLAH itu tak pernah ingkar janji dan Maha Pengasih serta Maha Penyayang pada hamba-Nya.

2. Meneruskan kebiasaan baik di bulan Ramadan.

Satu karunia berharga yang kita dapatkan di bulan Ramadan adalah dimana kita condong untuk rajin beribadah. Ya, selama Ramadan, diri ini terasa mudah sekali diajak melakukan berbagai ibadah. Tak ada perasaan berat ketika hendak melakukan puasa, shalat malam, membaca Alquran, bersedekah dan banyak ibadah lainnya. Semua dilakukan tanpa paksaan.

Nah, sebagai perwujudan dari mempertahankan spirit Ramadan, maka tak ada kata lain selain meneruskan amalan-amalan tersebut. Ini penting dilakukan agar semangat beribadah yang telah terbentuk sejak Ramadan tersebut bisa terus hidup.

Bagaimanapun juga, spirit beribadah itu bisa naik turun. Tanpa ada upaya mempertahankannya bisa-bisa semangat itu akan luntur atau bahkan hilang sama sekali. Betapa meruginya kita bila sampai kehilangan semangat untuk beribadah.

Kalimat terakhir yang dikatakan Habib Abdullah diatas agaknya bisa menjadi perenungan bagi kita bahwa semangat beribadah itu perlu dipupuk setiap saat, tidak hanya di kala Ramadan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun