Spirit Ramadan dan Empat Langkah Mempertahankannya
Tugas ini cukup berat. Namun bukan berarti tak sanggup kita selesaikan. Empat hal berikut akan membantu kita mempertahankan eksistensi spirit Ramadan setelah Ramadan tak lagi bersama kita.
Apa saja hal yang dimaksud?
1. Meyakini bahwa kasih sayang ALLAH tak pernah terputus diberikan pada kita.
Seperti disebutkan dalam beberapa hadis nabi bahwa salah satu keberkahan bulan Ramadan adalah kita diberi pengampunan atas segala dosa, mendapat ganjaran pahala berlipat ganda serta doa-doa yang diijabah. Semua ini merupakan bentuk dari kasih sayang ALLAH pada kita hamba-Nya.
Meski demikian, walau kita tak lagi berada di bulan Ramadan nantinya, pada hakikatnya kasih sayang-Nya pada kita akan tetap ada. Tidak akan pernah putus. Kita akan tetap mendapat limpahan rahmat, pengampunan dan pahala selama kita bisa menempatkan diri sesuai yang dikehendaki-Nya.
Bukankah ALLAH itu tak pernah ingkar janji dan Maha Pengasih serta Maha Penyayang pada hamba-Nya.
2. Meneruskan kebiasaan baik di bulan Ramadan.
Satu karunia berharga yang kita dapatkan di bulan Ramadan adalah dimana kita condong untuk rajin beribadah. Ya, selama Ramadan, diri ini terasa mudah sekali diajak melakukan berbagai ibadah. Tak ada perasaan berat ketika hendak melakukan puasa, shalat malam, membaca Alquran, bersedekah dan banyak ibadah lainnya. Semua dilakukan tanpa paksaan.
Nah, sebagai perwujudan dari mempertahankan spirit Ramadan, maka tak ada kata lain selain meneruskan amalan-amalan tersebut. Ini penting dilakukan agar semangat beribadah yang telah terbentuk sejak Ramadan tersebut bisa terus hidup.
Bagaimanapun juga, spirit beribadah itu bisa naik turun. Tanpa ada upaya mempertahankannya bisa-bisa semangat itu akan luntur atau bahkan hilang sama sekali. Betapa meruginya kita bila sampai kehilangan semangat untuk beribadah.
Kalimat terakhir yang dikatakan Habib Abdullah diatas agaknya bisa menjadi perenungan bagi kita bahwa semangat beribadah itu perlu dipupuk setiap saat, tidak hanya di kala Ramadan saja.