Puasa Ramadan dan Kewajiban Menjaga Lisan
Puasa Ramadan tak hanya mengajarkan tentang menahan lapar dan dahaga di siang hari, tapi juga melatih diri menjaga lisan. Seberapa pentingkah kewajiban menjaga lisan dan bagaimana kaitannya dengan puasa Ramadan ?
Ya, menjaga lisan di saat puasa Ramadan adalah sebuah keharusan. Bukan untuk menentukan sah atau tidaknya puasa yang dilakukan. Tapi, menjaga lisan akan memberi pengaruh pada kualitas dan kesempurnaan ibadah puasa itu sendiri.
Setidaknya ada alasan kenapa penting bagi kita untuk menjaga lisan ketika berpuasa.
1. Menjaga lisan disaat berpuasa adalah sebuah kewajiban
Meskipun tidak disebutkan secara gamblang, namun sejatinya menjaga lisan disaat berpuasa adalah sebuah kewajiban. Hal ini bisa kita lihat dari redaksi hadis yang diriwayatkan Ibnu Majah dan Hakim.
Dalam hadis itu disebutkan Nabi bersabda bahwa puasa tidak hanya menahan lapar dan haus, tapi juga menjaga diri dari perkataan kotor dan sia-sia. Bila dicela atau dihina seseorang, katakan bahwa " Aku sedang berpuasa."
Ya, dari keterangan hadis diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa menjaga lisan disaat berpuasa adalah sebuah keharusan dimana kita dilarang berkata kotor atau yang tidak berguna. Serta anjuran tidak membalas penghinaan atau perlakuan tidak baik dari seseorang dengan mengatakan " Aku sedang berpuasa."
2. Menjaga lisan untuk meningkatkan kualitas puasa.
Meskipun sama-sama melaksanakan puasa, namun tiap orang tidak mendapatkan kualitas yang sama dari puasa yang dilakukannya. Ada yang levelnya biasa saja, dan ada yang istimewa.
Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menyebutkan ada tiga tingkatan orang yang berpuasa. Yakni tingkatan orang awam, tingkatan orang khusus dan orang yang sangat khusus.