Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Seniman

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Hindari Makanan Pedas Saat Ramadan

7 Mei 2019   14:57 Diperbarui: 7 Mei 2019   15:14 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hindari Makanan Pedas Saat Ramadan
nyeri perut akibat makanan pedas (sumber foto: depositphotosdotcom)

Di luar Ramadan, saya termasuk bukan penikmat masakan pedas. Kalau memakan masakan pedas, langsung turun kenikmatan memakan makanan tersebut. Belum lagi efek yang ditimbulkan dari memakan masakan pedas. Terlebih di bulan Ramadan ini, dimana kita diminta untuk tidak mengkonsumsi apapun sejak waktu subuh hingga waktu magrib, tentu bagi saya, makanan pedas bukan pilihan. Baik saat berbuka, apalagi saat bersahur, makanan pedas, no way lah.

Apalagi 'perut' adalah sumber penyakit. Seperti itulah dulu nenek saya berpesan. "jaga makanan yang masuk ke tubuh, jangan semua dimakan, lihat-lihat dan cermati yang kita makan, karena disitulah pintu terbukanya penyakit. Ikuti pula nasihat Nabi kita, untuk makan secukupnya dan berhentilah sebelum kenyang." demikian nasihat nenek saya itu.

Ada benarnya. Apalagi nenek saya itu mengacu kepada nasihat Nabiyullah Muhammad SAW yang sudah kita ketahui benarnya. Memilih dan memperhatikan yang kita makan termasuk upaya menjaga stamina kita agar tetap sehat.

Pengalaman saya sendiri memperlihatkan reaksi jika memakan makanan pedas diantaranya yaitu:

biasanya perut akan terasa mulas atau nyeri.

Cegukan - ini setelah mengkonsumsi cabe rawit.

Frekuensi BAB yang berubah, menjadi lebih awal dan lebih sering - bahkan hingga terjadi diare.

Terasa panas ke tenggorokan - yang dapat berujung kepada radang tenggorokan.

Sementara menurut teori yang saya dapat, seperti dimuat di sini, beberapa hal akan muncul bila mengkonsumsi makanan pedas seperti:  

1. Nyeri Perut

Terutama ini akan berdampak bila seseorang memiliki gangguan lambung atau maag - karena adanya iritasi di lambung.

2. Perut Mulas

Hal ini dapat terjadi karena setelah mengkonsumsi makanan pedas, gerakan usus akan dipercepat dan ini dapat menyebabkan diare pula.

3. Gastritis (Maag Akut)

Maag akut akan terjadi bila seseorang tidak dapat menahan keinginannya untuk mengkonsumsi makanan pedas, padahal sudah diketahui yang bersangkutan memiliki gangguan lambung atau maag - sehingga terjadi peradangan.

4. Refluks Asam

Rasanya sangat tidak enak sekali. Refluks asam merupakan terjadinya aliran balik dari isi lambung ke kerongkongan - kadang serasa terbakar.

5. Insomnia

Insomnia dapat timbul bila luka perut yang ditimbulkan kemudian akan mengaktifkan hormon kimia - hal ini akan membuat seseorang mengalami kesulitan untuk memejamkan matanya/tertidur.

6. Mengurangi Sensitivitas Lidah

Akibat iritasi pada lidah yang diakibatkan makanan pedas, sensitivitas lidah dapat berkurang sehingga fungsi lidah tidak optimal.

Di bulan Ramadan ini - yang mencapai masa 30 hari, penting sekali untuk menjaga stamina fisik dan rohani agar dapat menamatkannya dengan lancar. Menghindari memakan (atau minimal mengurangi) makanan yang pedas dapat menjadi upaya pencegahan turunnya stamina tubuh yang dapat mengurangi kekhusukan kita beribadah selama bulan Ramadan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun