Belajar dari India, Mari Jaga Benteng Pertahanan dengan KOJIMA
Mengatasi stres
Pandemi yang memicu berbagai ketidakpastian rentan membuat orang stres dan jatuh pada kecemasan berlebihan. Situasi ini tentu perlu diatasi dan disiasati. Beberapa di antaranya menciptakan aktivitas yang menyenangkan di rumah seperti membaca, pun mengembangkan keterampilan dan hobi.
Masa pandemi ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas. Ketimbang larut dalam kecemasan, waktu yang tersedia itu bisa dipakai untuk melakoni berbagai kegiatan positif. Dengan rutinitas dan kebiasaan baru kita bisa tetap berdaya, bukan malah diperdaya oleh pandemi.
Tetap terhubung
Stay connected. Ruang gerak fisik boleh dibatasi. Tetapi tidak dengan relasi. Berbicara lebih intensif dengan anggota keluarga bisa membantu mengatasi kecemasan dan kesedihan. Selain itu dengan banyak teknologi dan aplikasi bisa membantu kita untuk tetap terhubung dengan banyak orang.
Sebelum pandemi melanda, kita mungkin begitu sibuk sendiri. Terlalu larut dalam pekerjaan sampai-sampai membuat kita hampir tak punya waktu untuk terhubung dengan orang-orang terkasih baik yang ada di dekat maupun yang berada di tempat yang jauh.
Nah, pandemi ini adalah momen yang tampan untuk menebus segala kealpaan itu. Pandemi boleh saja mengurung fisik kita, tetapi tidak untuk jiwa, semangat, relasi, dan persahabatan. Mobilitas jasmani memang dibatasi, tetapi kemajuan teknologi bisa menjembataninya.
Dengan tetap menjadi makhluk yang berkesadaran, berperasaan, dan berpikir, kita semestinya bisa menjaga kesehatan fisik dan mental, alih-alih jatuh pada kecenderungan yang bisa menghancurkan diri dan memperparah keadaan.
Pemerintah sedang berupaya maksimal untuk memutus rantai penyebaran dan menanggulangi kasus yang terjadi. Inisiatif dan aplikasi gerakan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi) akan sia-sia belaka bila tidak ditopang oleh kesadaran masyarakat untuk menerapkannya secara konsekuen. Begitu juga dengan ajakan untuk vaksinasi perlu disambut baik.
Bila tidak disadari dan dilaksanakan sepenuhnya, maka hanya soal waktu tsunami Covid-19 yang tengah menerjang India akan sampai di tanah air. Sebelum terlambat, mari bersama jaga benteng pertahanan kita. Kalau bukan kita siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?