charles dm
charles dm Freelancer

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Belajar dari India, Mari Jaga Benteng Pertahanan dengan KOJIMA

4 Mei 2021   21:36 Diperbarui: 4 Mei 2021   21:52 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar dari India, Mari Jaga Benteng Pertahanan dengan KOJIMA
Ilustrasi: BBC World 


Apakah pandemi Covid-19 sudah mereda? Tentu tidak. Hari ini, Selasa (4/5/2021) ada penambahan 4.369 kasus positif. Pada hari yang sama sebanyak 5.658 pasien sembuh. Sementara itu 188 pasien positif Covid-19 meninggal.

Seperti diwartakan Satgas Penanganan Covid-19, total kasus positif di Indonesia sejak Maret 2020 menjadi 1.686.373 kasus. Angka tersebut tentu akan terus berubah. Kita tentu berharap kurva tak meningkat. Tetapi di sisi lain, perlu ada kewaspadaan agar situasi yang terjadi di sejumlah negara tidak terjadi di Indonesia.

Data Covid-19 di Indonesia per Selasa (4/5/2021): https://covid19.go.id/peta-sebaran
Data Covid-19 di Indonesia per Selasa (4/5/2021): https://covid19.go.id/peta-sebaran

Kurva kasus di India sempat melandai sejak akhir tahun 2020 hingga pertengahan Maret 2021. Namun situasi berubah drastis belakangan ini. Gelombang kedua virus berbahaya itu menerjang begitu keras. Kasus harian pun naik signifikan. Kasus baru di India, menukil laporan Worldometers hingga Senin (3/5/2021), berkisar 300 ribu sampai 400 ribu per hari.

Peningkatan kasus baru juga terjadi di beberapa negara Asia Tenggara seperti Filipina dan Malaysia. Negara yang disebutkan terakhir itu pernah mencatatkan jumlah kasus baru sebanyak 3.418 pada Minggu (2/5/2021). Angka tersebut tertinggi sejak 24 Februari.

Kerumitan yang sedang dihadapi India dipicu antara lain oleh faktor kelengahan. Menganggap bahwa perang melawan pandemi sudah dimenangkan. Lantas protokol kesehatan pun melonggar. Ternyata, anggapan tersebut justru menjadi bumerang.

Update negara terbanyak kasus Covid-19, India sebagai salah satu tertinggi, per 4 Mei 2021: Kompas.com
Update negara terbanyak kasus Covid-19, India sebagai salah satu tertinggi, per 4 Mei 2021: Kompas.com

Tetap aktif

Kenyataan bahwa pandemi masih menjadi musuh bersama, maka penerapan protokol kesehatan masih menjadi harga mati. Normal baru masih tetap menjadi prinsip dan praksis hidup sehari-hari. Begitu juga tetap menjaga gaya hidup sehat.

Ada banyak hal yang menjadi implementasi gaya hidup dan rutinitas sehat sepanjang pandemi. Apalagi saat ini umat muslim sedang menjalani ibadah puasa. Tantangan tentu semakin berlipat ganda. Namun semangat untuk tetap menjaga kesehatan jangan sampai mengendur.

Berdiam di rumah tidak berarti pasif. Seruan "stay at home" tidak berarti mati kutu. Pembatasan ruang gerak sosial tidak menghalangi kita untuk tetap aktif. Tempat olahraga mungkin dibatasi. Namun ada banyak alternatif untuk melakukan aktivitas fisik tanpa melanggar protokol kesehatan.

Berolahraga ringan di rumah seperti aerobik misalnya adalah salah satu contoh. Cobalah yoga atau kelas pilates daring.  Menghindari keramaian tidak berarti menjauh dari alam. Kita bisa mengambil waktu untuk berjalan cepat atau joging di luar ruangan. Selain itu masih ada pilihan seperti "push-up," "sit-up", "jumping-jack" dan berbagai olahraga ringan lainnya untuk tetap menjaga kebugaran.

Olahraga memengaruhi aliran darah, bagaimana tubuh Anda diberi makan, dan dapat membantu mengurangi kecemasan dan depresi.


Tidur yang Cukup

Hal penting lainnya adalah menjaga pola tidur. Tidur nyenyak sangat penting untuk kesehatan tubuh. Menurut The National Institutes of Health (NIH), bagian dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS mengatakan tidur berkorelasi erat dengan sistem kekebalan tubuh.

Dikatakan, tidur akan mempengaruhi sistem pertahanan tubuh. Waktu tidur yang dibutuhkan untuk mendapatkan kesehatan yang baik tergantung pada masing-masing individu. Namun direkomendasikan kepada orang dewasa berusia 18-60 tahun untuk mengambil waktu tidur lebih dari tujuh jam per malam.

Perawatan Diri

Beraktivitas di rumah tidak membuat perhatian pada diri menjadi berkurang. Perawatan diri dan pemeliharaan kesehatan sama pentingnya. Sekiranya perlu meluangkan waktu untuk merawat diri sendiri. Melakukan relaksasi, meditasi, mengambil waktu berkualitas bersama keluarga adalah penting.

Begitu juga bagi Anda yang mengalami masalah kesehatan tertentu. Bagi para penderita hipertensi, diabetes, asma, dan sebagainya, perlu memperhatikan resep dan saran dokter.

Nutrisi

Faktor penting lainnya yang perlu diperhatikan adalan nutrisi. Perlu menjaga disiplin diri dan menghindari "makan secara emosional" lantaran stres karena perubahan gaya hidup selama pandemi umumnya, dan puasa khususnya.  Disarankan untuk lebih banyak mengkonsumsi sayuran hijau, buah-buahan, yang mengandung banyak vitamin, serat, dan mineral.

Selain itu lebih mengedepankan konsumsi makanan bergizi, alih-alih camilan olahan atau makanan cepat saji yang kurang baik untuk kesehatan. Begitu juga makanan olahan perlu dibatasi mengingat cenderung mengandung natrium, tambahan gula, dan lemak jenuh, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan masalah kesehatan yang tidak diinginkan.

Pastikan untuk membaca label nutrisi untuk memastikan kita membuat pilihan yang sehat. Menjalani puasa di tengah pandemi  soal asupan nutrisi bagi tubuh sungguh penting. Menu saat sahur dan berbuka puasa perlu diperhatikan untuk menjaga gizi seimbang.

Penting juga memberikan suplemen bagi tubuh untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menambah nutrisi alami, sumber energi, hingga antioksidan. Berbagai manfaat itu bisa ditemukan pada KOJIMA. Ini adalah madu dengan tiga kebaikan yakni korma, jinten (habbatussauda), dan madu.

Ilustrasi komposisi KOJIMA: faradiladputri.com
Ilustrasi komposisi KOJIMA: faradiladputri.com

Kurma (Phoenix Dactylifera) menjadi bagian tak terpisahkan dari menu Ramadan. Sebuah studi oleh Al-Shahib dan Marshall, kurma dianggap sebagai makanan kaya nutrisi mulai dari vitamin C, B1, B2, A, Niasin, Kalsium, Magnesium, zinc, dan lain-lain.

Kurma bermanfaat untuk mengatasi konstipasi, gangguan usus, hingga diare. Selain itu menambah tenaga, menjaga kesehatan jantung, sebagai antioksidan, hingga mengatasi alergi.

Sementara itu jinten, seperti tertuang dalam jurnal medis "Canon of Medicine" karya Ibnu Sina, ilmuwan Persia, sangat diandalkan dalam pengobatan seperti masalah pernafasan, sakit kepala, dan sakit gigi. Selain itu dari berbagai penelitian lanjutan ditemukan khasiat lain seperti anti bakteri, anti-inflamasi (anti infeksi), anti-maag, anti-diare, anti-jamur, anti-hipertensi, serta antioksidan.

Ilustrasi dari shopee.co.id
Ilustrasi dari shopee.co.id

Begitu juga madu (Mel Depuratum) dengan banyak manfaat. Selain sebagai minuman atau campuran makanan, madu juga bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mempercepat pemulihan dan berkhasiat untuk kecantikan. Selain itu seperti sudah menjadi rahasia umum, madu juga bisa membantu menghilangkan batuk.

Bisa dibayangkan bila berbagai manfaat itu menyatu dalam satu produk? Kita tak perlu repot-repot untuk mendapatkan secara terpisah. Cukup menikmati persembahan terbaik dari PT. Deltomed Laboratories, salah satu produsen obat herbal terkemuka di Indonesia itu.

Cukup mengkonsumsi KOJIMA dua kali sehari (takaran satu sendok makan), kesehatan anggota keluarga, baik orang dewasa maupun anak-anak akan terjaga. Oh ya, KOJIMA bisa dinikmati langsung diminum atau sebagai campuran makanan atau minuman lain. Salah satunya dicampur pada teh panas sebagai pengganti gula.

Komposisi KOJIMA dalam kemasan 140 mL:shopee.co.id
Komposisi KOJIMA dalam kemasan 140 mL:shopee.co.id

Mengatasi stres

Pandemi yang memicu berbagai ketidakpastian rentan membuat orang stres dan jatuh pada kecemasan berlebihan. Situasi ini tentu perlu diatasi dan disiasati. Beberapa di antaranya menciptakan aktivitas yang menyenangkan di rumah seperti membaca, pun mengembangkan keterampilan dan hobi.

Masa pandemi ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas. Ketimbang larut dalam kecemasan, waktu yang tersedia itu bisa dipakai untuk melakoni berbagai kegiatan positif. Dengan rutinitas dan kebiasaan baru kita bisa tetap berdaya, bukan malah diperdaya oleh pandemi.

Tetap terhubung

Stay connected. Ruang gerak fisik boleh dibatasi. Tetapi tidak dengan relasi. Berbicara lebih intensif dengan anggota keluarga bisa membantu mengatasi kecemasan dan kesedihan. Selain itu dengan banyak teknologi dan aplikasi bisa membantu kita untuk tetap terhubung dengan banyak orang.

Sebelum pandemi melanda, kita mungkin begitu sibuk sendiri. Terlalu larut dalam pekerjaan sampai-sampai membuat kita hampir tak punya waktu untuk terhubung dengan orang-orang terkasih baik yang ada di dekat maupun yang berada di tempat yang jauh.

Nah, pandemi ini adalah momen yang tampan untuk menebus segala kealpaan itu. Pandemi boleh saja mengurung fisik kita, tetapi tidak untuk jiwa, semangat, relasi, dan persahabatan. Mobilitas jasmani memang dibatasi, tetapi kemajuan teknologi bisa menjembataninya.

Dengan tetap menjadi makhluk yang berkesadaran, berperasaan, dan berpikir, kita semestinya bisa menjaga kesehatan fisik dan mental, alih-alih jatuh pada kecenderungan yang bisa menghancurkan diri dan memperparah keadaan.  

Pemerintah sedang berupaya maksimal untuk  memutus rantai penyebaran dan menanggulangi kasus yang terjadi. Inisiatif dan aplikasi gerakan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi) akan sia-sia belaka bila tidak ditopang oleh kesadaran masyarakat untuk menerapkannya secara konsekuen. Begitu juga dengan ajakan untuk vaksinasi perlu disambut baik.

Bila tidak disadari dan dilaksanakan sepenuhnya, maka hanya soal waktu tsunami Covid-19  yang tengah menerjang India akan sampai di tanah air. Sebelum terlambat, mari bersama jaga  benteng  pertahanan kita.  Kalau bukan kita siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

15 March 2024

MYSTERY CHALANGE

Mystery Challenge | Video Youtube to KGNow Semarak Pasar Takjil
ramadan bercerita 2024  ramadan bercerita 2024 hari 5 
16 March 2024
Lokasi Ngabuburit Favorit
ramadan bercerita 2024 ramadan bercerita 2024 hari 6
17 March 2024
Menu Sahur Tinggi Serat
ramadan bercerita 2024 ramadan bercerita 2024 hari 7

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun