Memutar Kembali Malcolm X, Menjawab Tantangan sebagai Agen Perubahan di Bulan Ramadan
Beberapa contoh di atas ingin menunjukkan bahwa film-film religi Kristen di atas layak dikonsumsi luas. Begitu juga dari posisi sebaliknya, "Malcom X" hadir sebagai salah satu contoh terbaik.
Film ini sudah ada di pasaran lebih dari dua decade. Diperankan Denzel Washington, Angela Bassett, Spike Lee, Albert Hall, Al Freeman Jr., dan Delroy Lindo.
Film yang dijagokan meraih Oscar ini menggambarkan momen paling krusial dalam hidup Malcom X. Perjuangannya dalam situasi sulit, menjadi seorang kriminal, masuk Islam, hingga melakukan perjalanan spiritual ke Mekkah.
Banyak kritikus memuji Washington yang dianggap sebagai penampilan terbaiknya di depan layar. Ia bisa memerankan dengan apik pergulatan hidup sebagai seorang kulit hitam dalam titik terendah, hingga pada tahap hijrah secara rohani.
Malcolm lahir dari keluarga kulit hitam. Ibu berasal dari Karibia dan sang ayah, keturunan Afrika-Amerika, berprofesei sebagai aktivis.
Sejak kecil, Malcom sudah harus berhadapan dengan kenyataan pahit. Ayahnya tewas dalam musibah kebakaran yang dilakukan Black Legion, kelompok supremasi kulit putih.
Kesehatan sang ibu pun terpengaruh. Mentalnya terguncang hingga harus diamankan di rumah sakit jiwa.
Malcolm kecil lalu diasuh keluarga lain. Sebagai siswa paling cerdas di sekolah, ia sudah memiliki cita-cita menjadi pengacara. Ia berniat meneruskan perjuangan sang ayah untuk membela kaumnya.
Tantangan terus bermunculan. Guru disekolah justru memberinya suntikan pesimisme bahwa cita-cita tersebut mustahil tercapai.
Masa remajanya harus dihabiskan di penjara, buntut permainan lotere yang menggodanya untuk menjadi perampok. Bersama temanya Shorty, Malcolm dijatuhi hukuman nyaris 10 tahun penjara.