charles dm
charles dm Freelancer

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bijak Kelola Keuangan, Redam Perilaku "Nyampah" selama Ramadan

16 April 2023   23:32 Diperbarui: 16 April 2023   23:33 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bijak Kelola Keuangan, Redam Perilaku "Nyampah" selama Ramadan
Ilustrasi sampah makanan: shutterstock/Fevziie via Kompas.com

Ketiga, setelah membuat daftar anggaran, perlu komitmen. Untuk mendukungnya salah satu siasat adalah membuat catatan pengeluaran harian.

Kehadirannya membuat kita bisa menekan godaan yang bisa datang kapan saja. Kita akan tahu apa yang menjadi skala prioritas berikut anggaran yang telah dikeluarkan. Dengan demikian, kita akan terpacu untuk tidak boros alias berhemat.

Keempat, pada prinsipnya kebutuhan dan keinginan itu tidak sama, walau pada praktiknya kerap dianggap sama, bahkan tertukar, baik sengaja atau tidak.

Keinginan terkadang mendominasi. Kepura-puraan kita membuat setiap keinginan seakan-akan kebutuhan. Godaan promosi bisa membuat kita kalap.

Sebaiknya, momen Ramadan menjadi kesempatan untuk melakukan seleksi, refleksi, dan koreksi pada setiap hasrat kita.

Ramadan Hijau

Selain menuntut kesadaran diri, perlu intervensi dari berbagai pihak untuk menekan perilaku "nyampah."

MUI sudah mengeluarkan fatwa terkait pengelolaan sampah. Fatwa Nomor 41 tahun 2014 memuat larangan berbuat "tabdzir" (menyia-nyiakan) dan "israf" (berlebihan).

Tujuannya jelas agar para pemeluk teguh menjauhkan diri dari perilaku yang membuat makanan terbuang percuma dan melebihi kemampuan konsumsi.

Gerakan "Ramadan Hijau" (Green Ramadan) yang sudah lama didengungkan jelas bertujuan untuk mengurangi sampah makanan saat Ramadan. Membuat lingkungan menjadi lebih sehat, baik itu diri sendiri maupun alam ciptaan di sekitar.

Di bulan yang penuh rahmat ini semangat pertobatan hendaknya juga mewujud dalam pemangkasan sikap "nyampah" yang jelas-jelas destruktif dan bertentangan dengan agama, seperti tertulis dalam QS al-Isra ayat 27, "Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun