charles dm
charles dm Freelancer

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Paus Yohanes Paulus II, Idul Fitri, dan 4 Langkah Memaafkan

29 April 2023   23:47 Diperbarui: 29 April 2023   23:50 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paus Yohanes Paulus II, Idul Fitri, dan 4 Langkah Memaafkan
Mendiang Paus Yohanes Paulus II bertemu Mehmet Ali Agca, calon pembunuhnya di penjara Rebibbia Roma, tahun 1983: foto Daily Mirror via Kompas.com

"Ketika Anda memaafkan, Anda tidak mengatakan apa yang dilakukan seseorang itu baik-baik saja. Anda memutuskan untuk melepaskan beban emosi yang macet dan belum terselesaikan," tandas Kim Egel, seorang terapis di San Diego, California, melansir www.healthline.com.

Empat Langkah

Berbicara tentang memaafkan itu jelas mudah. Apakah dalam tindakan nyata akan semudah itu pula? Ternyata tidak.

Butuh keberanian, jiwa besar, dan momentum untuk melakukannya. Terkadang memaafkan itu menjadi sulit karena besarnya masalah juga tidak adanya niat baik dari pihak lain untuk meminta maaf.

Robert Enright, psikolog dan profesor yang memelopori studi ilmiah tentang memaafkan, coba memberikan tip.

Ada empat langkah yang bisa dilakukan, sebagaimana diuraikan Jullian Coleman Wheeler, seorang mentor, pembicara, dan penulis yang fokus pada perkembangan pribadi di medium.com (14/3/2017).

Jullian sangat mengandalkan keempat langkah itu untuk menghadapi setiap pasiennya, termasuk yang menderita depresi.

Pertama, mengungkapkan kemarahan Anda dengan mengeksplorasi bagaimana Anda menghindari atau menangani emosi tersebut.

Dalam banyak hal, terkadang kita sengaja menyembunyikan kemarahan, kecuali bila ia meledak dengan tanpa bisa ditutup-tutupi lagi.

Kita sengaja menutupi dari orang lain, bahkan diri sendiri. Untuk itu butuh keberanian untuk berkata jujur tentang kemarahan.

Kedua, membuat keputusan untuk memaafkan. Mulailah dengan mengakui pengampunan adalah jalan terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun