Memaknai Hablum Minannas dari Hadits Menyingkirkan Duri dari Jalan
Dan ketika kita berbuat baik pun, belum tentu orang respek terhadap niat baik kita. Saya pernah punya pengalaman, ketika itu usai banjir, sebuah bangunan gorong-gorong yang cukup besar yang melintasi jalan utama tergerus dan sedikit lagi ambruk jika dilalui oleh kendaraan dengan tonase yang besar.
Waktu itu saya dan kawan-kawan yang kebetulan bertugas survey banjir, melihat kondisi rawan akhirnya dalam kondisi darurat mengatur kendaraan yang akan lewat agar melalui sisi yang masih aman dan untuk kendaraan truk yang bertonase besar kami minta untuk mengambil jalan lain. Tapi masih juga ada orang-orang yang merespon dengan marah tidak memperdulikan apa yang kami arahkan, hingga akhirnya jalanpun jebol dan tidak bisa lagi dilalui.
Jika saja urusan hablum minannas yang paling ringan ini saja menjadi perhatian utama kita, bagaimana kita mengartikan menyingkirkan duri dari jalan itu dengan sedikit lebih luas saja yakni duri = hambatan atau penghalang bagi jalan kehidupan setiap orang. Bagaimana kita membantu orang-orang miskin yang terhalang maju jalan hidupnya karena keterbatasan ekonomi misalnya, atau bagaimana membantu karyawan atau anak buah di kantor agar lebih produktif dengan menghargai setiap jerih payahnya. Masya Allah, pesan ringan yang jika dimaknai dengan iman yang mendalam akan membawa banyak kebaikan bagi sesama.