Pentingnya Mengelola Lisan dalam Mewujudkan Harmoni Sosial
Salah satu anugerah yang luar biasa adalah lisan. Anugerah ini mempunyai fungsi sosial, psikologis dan prestise. Fungsi sosial, sebab lisan menjadi sarana menjalin komunikasi (interaksi) dengan orang lain.
Fungsi psikologis berkaitan dengan ketenangan jiwa seseorang ketika dapat berkomukasi dengan orang lain dengan baik. Sedangkan fungsi prestise (social price), sebab apa saja yang keluar dari lisan akan menjadi parameter penting bagi harga diri seseorang.
Apabila yang keluar dari lisan adalah hikmah, maka seseorang akan mendapatkan penghargaan yang baik. Namun apabila yang keluar dari lisan menyakitkan, menyinggung, dll maka akan berdampak pada penyikapan yang kurang baik bahkan akan menjadi bumerang.
Oleh sebab itu ada beberapa nasihat agar kita menjaga lisan kita. Di masyarakat muncul nasihat untuk hati-hati dengan lisanmu (mulut), sebab "mulutmu adalah harimau-mu". Mulut dalam ungkapan itu tentu lebih berkonotasi dalam konteks lisan (omongan, ucapan, kata-kata).
Harimau adalah binatang rimba raya yang mempunyai karakter menerkam hewan-hewan lainnya. Maka terkaman harimau akan berdampak fatal dan membahayakan.
Ungkapan itu mempunyai pesan moral agar kita pandai-pandai menjaga lisan kita. Sebab jika tidak, lisan kita akan menerkam kita sendiri.
3 Hal Paling Sensitif dalam Kehidupan Bangsa Kita
Paling tidak ada tiga hal yang paling sensitif yang perbedaanya harus disikapi dengan kedewasaan, kearifan, kesantunan dan keterbukaan atas perbedaan yang ada (toleransi).
Ketiganya ketika diusik-usik akan menimbulkan ketersinggungan. Ketiga hal itu adalah agama, suku dan ras. Dari ketiganya yang paling sensitif tentunya agama.
Tugas kita sebagai anak bangsa, memelihara perbedaan tersebut dengan sikap toleransi dan tidak mengeluarkan kata-kata yang berisi cercaan maupun hinaan apakah langsung atau secara verbal.