Pentingnya Mengelola Lisan dalam Mewujudkan Harmoni Sosial
1. Agama
Agama mempunyai unsur pokok berupa kitab suci dan penganut serta konsep tentang Tuhan yang disembah. Menurut Horton dan Hunt agama mempunyai fungsi dua yaitu fungsi manifes dan fungsi laten.
a). Fungsi manifes meliputi hal-hal berikut:
- Doktrin, yaitu bentuk kenyakinan yang menjabarkan hubungan manusia dengan tuhannya (vertikal) dan hubungan antarmanusia (horisontal).
- Ritual, yaitu sekelompok aturan sebagai dasar pelaksanaan praktik kegamaan.
- Seperangkat norma perilaku yamg konsisten dengan doktrin tersebut.
b) Fungsi laten meliputi hal-hal beikut:
- Tingkat mikro yaitu menggerakkan manusia untuk hidup dan memberi dorongan dan semangat hidup.
- Tingkat makro yaitu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan tegaknya dan kuatnya perasaan, ide-ide kolektif yang menjadi inti dan ciri persatuan.
Maka agama berkaitan dengan bahasa batin, bahasa jiwa, perasaan yang berisi keyakinan tentang eksistensi Tuhan yang diyakini. Isi keyakinan tersebut ada di dalam kitab sucinya.
2. Ras
Ras merupakan sekelompok manusia yang mempunyai ciri-ciri fisik tertentu. Ciri-ciri fisik tersebut juga menjadi identitas kelompoknya. Mereka juga mempunyai identitas yang sama dalam sistem organisasi, sistem sosial budaya bahkan sistem ekonomi. Ras merupakan faktor genetika yang dimiliki oleh seseorang sejak kecil. Hal ini merupakan unsur primordial yang dibawa sejak lahir.
3. Suku
Suku merupakan sekelompok manusia yang mempunyai identitas berdasar sistem sosial-budaya, relegi, bahasa, sistem kekerabatan, adat, tradisi,dll. Biasanya suku bangsa menempati suatu wilayah tertentu. Sehingga mereka juga bisa disatukan dengan kesamaan genetika dan wilayah sosial yang sama. Ada kalanya suku juga terikat oleh kesamaan sistem keyakinan bahkan agama.
Mengapa sentisitf?
1) Agama merupakan keyakinan sekelompok orang. Keyakinan agama tersebut bersumber pada kitab suci yang diimani kebenarannya. Kitab suci bagi setiap agama dianggap sebagai firman Tuhan yang diyakini sebagai penuntun kebahagiaan dunia sampai akhiratnya. Maka mengusik kitab suci dianggap melukai perasaan penganutnya.