cipto lelono
cipto lelono Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

6 Perilaku Utama, Ikhtiar Menghindar Pelaksanaan Puasa "Omon-Omon Saja"

6 Maret 2025   06:01 Diperbarui: 6 Maret 2025   11:49 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
6 Perilaku Utama, Ikhtiar Menghindar Pelaksanaan Puasa "Omon-Omon Saja"
Ilustrasi orang sombong. Sumber: Pixabay

Dari berbagai fakta yang muncul di tengah kehidupan, ternyata niat sangat menentukan kesuksesan seseorang. Apabila niatnya kuat, kecenderungannya adalah selalu berusaha dengan keras. Langkah ini pada gilirannya mendorong kesuksesan seseorang.

Niat hakikinya adalah gambaran visi dan misi kehidupan yang ingin diraih. Maka kuat dan tidaknya niat memberikan gambaran tentang kejelasan visi dan misi yang ingin diraihnya. Sehingga langkah-langkah yang dilakukan dengan segenap liku-liku yang dijalani adalah bukti kuat dan tidaknya niat yang diikrarkan. 

Ujian, tantangan, rintangan, dan cobaan adalah hukum ilahiyah yang selalu dihadapi setiap orang yang ingin meraih keberhasilan. Pendek kata, niat memberikan gambaran tentang apa yang ingin diraih dalam kehidupan, berikut gambaran cara untuk meraihnya.

Puasa ramadan juga tergantung pada niatnya. Maka keberhasilan dalam menjalani puasa ramadan juga sangat dipengaruhi oleh kuat dan tidaknya niat. Apa dan cara apa yang dilakukan, sangat dipengaruhi oleh niatnya.

Maka "mengikhlaskan niat" merupakan salah satu perilaku mulia dalam menjalani ibadah bulan ramadan. Ikhlasnya niat akan mendasari dan memberikan arah tentang tujuan yang ingin diraih dalam menjalankan ibadah puasa.

2) Sungguh-sungguh dalam Taubat

Seperti diuraikan pada artikel sebelumnya, taubat merupakan usaha sadar seseorang dalam mengupayakan terhapusnya kotoran-kotoran jiwa yang dimilikinya. Taubat merupakan pengakuan tentang dosa-dosa yang pernah dilakukan.

Maka taubat yang sungguh-sungguh merupakan perilaku mulia yang efektif dalam memperoleh keutamaan nilai-nilai puasa yaitu ampunan atas semua dosa.

Ketika seseorang berpuasa sudah mengakui atas semua kesalahan, maka secara tidak langsung orang tersebut telah mampu melakukan introspeksi diri (muhasabah) tentang kotoran-kotoran jiwa yang dimilikinya.

Kondisi demikian pada gilirannya akan menjadikan jiwanya lembut, penuh maaf, penuh pesona kemulian ucapan, perilaku dan tindakan. Orang yang demikianlah orang yang dapat memperoleh kemuliaan ibadah puasa di bulan suci ramadan.

3) Melapangkan dada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

06 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

MYSTERY TOPIC

War Takjil, Siapa Takut?
blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 4 
07 Mar 2025
Ramadan & Self-Growth
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 5
08 Mar 2025
Ngabuburit Berfaedah
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 6
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Cara Seru Nunggu Bedug di Ketemu Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun