Film "Talak 3", Melihat Secuil Hukum Pernikahan dalam Islam
Hikmah yang bisa diambil, jangan takabur. Terbawa emosi. Keputusan besar yang kita buat saat emosi memuncak umumnya akan kita sesali di kemudian hari. Oleh karena itu, meski sedang emosi, pikiran harus tetap jernih.
Jangan Mengambil Jalan Pintas
Untuk mewujudkan keinginan mereka menikah kembali, Bagas dan Risa mengambil jalan pintas yang melabrak aturan.
Ujung-ujungnya semua gagal. Ini pelajaran banget, jangan pernah mengambil jalan pintas yang melabrak aturan untuk hal apapun. Ujungnya tidak akan baik.
Pikirkan Ulang Saat Ingin Kembali Kepada Mantan
Risa sempat terbawa perasaan sentimentil. Itu makanya ia sempat begitu ingin rujuk kembali dengan Bagas. Hingga cara apapun dilakukan.
Namun, belakangan ia menyadari. Perceraian yang terjadi antara dirinya dan Bagas, bukan hanya karena Bagas berselingkuh dengan seorang penyanyi tetapi juga karena sikap Bagas yang egois, tidak menghargai perasaan Risa, dan lainnya.
Mereka sering bertengkar hebat. Saling menyalahkan, saling membentak. Itu kemudian kembali terulang saat mereka mencari muhalil agar kembali bisa bersama sebagai pasangan suami-istri.
Yup. Terkadang watak seseorang tidak bisa diubah. Bila menyakiti diri, mengapa harus kembali hanya karena merasa masih cinta? Ingat lho bertahan di pernikahan yang bermasalah itu seperti tercebur di lumpur hisap.
Terkadang kita merasa sudah terlanjur basah. Terlanjur kotor terkena lumpur. Jadi, saat awal-awal merasa enggan untuk bangkit dan keluar dari lumpur itu. Namun, bila terus bertahan, kita mungkin akan terhisap lebih dalam dan tidak lagi bisa "menyelamatkan diri".
Ah, jadi melebar kemana-mana hehe. Intinya, film "Talak 3" cocok ditonton untuk ngabuburit. Ceritanya ringan, penuh tawa, tetapi ada banyak hikmah yang bisa diambil.