Cucum Suminar
Cucum Suminar Full Time Blogger

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Film "Talak 3", Melihat Secuil Hukum Pernikahan dalam Islam

5 April 2023   17:01 Diperbarui: 6 April 2023   19:30 3761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film "Talak 3", Melihat Secuil Hukum Pernikahan dalam Islam
Ilustrasi: Film Talak 3 (2016). (sumber gambar via kompas.com)

Film "Talak 3" mengangkat tema yang cukup serius. Film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan Ismail Basbeth ini mengulas secuil hukum pernikahan dalam Islam, khususnya mengenai talak. Lepasnya ikatan pernikahan.

Tontonan berdurasi sekitar 90 menit tersebut menceritakan mengenai dua sejoli, yakni Bagas (Vino G Bastian) dan Risa (Laudya Cynthia Bella), yang sudah bercerai tetapi ingin rujuk kembali. Nah masalahnya, sang suami telah menjatuhkan talak tiga kepada si istri.

Dalam ajaran Islam, pasangan yang sudah bercerai dengan talak tiga tidak boleh menikah kembali begitu saja. Bila mereka ingin menikah lagi, sang (mantan) istri harus sudah pernah menikah dengan orang lain.

Diceritakan dengan Genre Komedi

Meski tema cerita yang diusung terbilang berat, film ini dibawakan dalam genre komedi-romantis. Ada banyak adegan-adegan konyol yang mengundang tawa penonton saat Risa dan Bagas mencari berbagai cara agar mereka bisa kembali menjadi sepasang suami istri.

Awalnya Bagas tidak rela sang mantan istri menikah dengan seorang muhalil. Itu makanya ia mencari beragam cara agar mereka bisa menikah kembali tanpa Risa menikah dulu dengan orang lain.

Bagas sempat menyogok oknum petugas Kantor Urusan Agama (KUA) dengan sejumlah uang agar mendapatkan surat nikah dalam waktu singkat. Tanpa menempuh birokrasi yang seharusnya. Sayang, keinginannya tidak terwujud karena ada sesosok pegawai KUA yang anti korupsi.

Bagas dan Risa juga sempat memalsukan data diri. Ia menyuap salah satu oknum pemerintahan agar bisa mendapat identitas baru. Sehingga, mereka bisa menikah sebagai pasangan baru. Gadis dengan jejaka, bukan sebagai duda dan janda. Namun, usaha tersebut juga gagal.

Akhirnya mereka menyerah. Bagas dan Risa akhirnya mencari muhalil. Risa akan berpura-pura menikah dengan seseorang dalam waktu singkat. Setelah itu mereka bercerai. Risa kemudian, akan menikah kembali dengan Bagas.

Sayang, dari sekian banyak calon muhalil, tidak ada satupun yang sesuai dengan kriteria muhalil yang Bagas dan Risa cari. Sampai akhirnya, Risa dan Bagas kepikiran untuk meminta tolong Bimo (Reza Rahadian) sebagai muhalil.

Bimo adalah teman Risa sewaktu kecil yang kemudian juga menjadi sahabat Bagas. Mereka bahkan membuka usaha bersama. Sosok Bimo sangat baik dan mudah diatur. Meski demikian, Bimo sempat menolak sebagai muhalil. Ia bilang, masa hukum Allah dibuat main-main.

Namun, karena melihat Risa (masih) sangat mencintai Bagas, Bimo akhirnya bersedia menjadi suami pura-pura Risa untuk beberapa waktu tertentu. 

Nah, belakangan diketahui kalau Bimo ternyata sudah sejak lama menyukai Risa. Sejak mereka masih sama-sama berstatus sebagai pelajar.

Saking cintanya kepada Risa, Bimo bahkan rela menukar kertas ujian Risa yang diisi seenaknya dengan kertas ujian miliknya yang diisi dengan jawaban-jawaban terbaik karena sudah belajar dengan tekun dan giat. Alhasil, Bimo sempat tidak naik kelas.

Ada Banyak Hikmah yang Bisa Diambil

Film
Film "Talak 3'. | Foto Dokumentasi MD Pictures diambil dari montasefilm.

Meski agak sedikit terkesan komedi slapstick, ada banyak hikmah yang diambil dari film "Talak 3" yang dirilis awal 2016 tersebut. Apa saja?

Jangan Terbawa Emosi

Saat Bagas mengucapkan talak tiga kepada Risa, hakim pengadilan sempat mengingatkan agar Bagas sebaiknya hanya memberikan talak satu atau talak dua saja dulu. Tidak sekaligus talak tiga. Khawatirnya di kemudian hari mereka ingin rujuk kembali.

Namun, dengan percaya dirinya Bagas dan Risa menolak nasihat tersebut. Mereka mengatakan tidak akan pernah rujuk kembali. Apapun alasannya. 

Nyatanya, hanya berselang beberapa bulan sudah ingin kembali menikah. Meski awalnya hanya karena ingin mendapatkan suatu proyek pekerjaan yang lumayan besar.

Hikmah yang bisa diambil, jangan takabur. Terbawa emosi. Keputusan besar yang kita buat saat emosi memuncak umumnya akan kita sesali di kemudian hari. Oleh karena itu, meski sedang emosi, pikiran harus tetap jernih.

Jangan Mengambil Jalan Pintas

Untuk mewujudkan keinginan mereka menikah kembali, Bagas dan Risa mengambil jalan pintas yang melabrak aturan. 

Ujung-ujungnya semua gagal. Ini pelajaran banget, jangan pernah mengambil jalan pintas yang melabrak aturan untuk hal apapun. Ujungnya tidak akan baik.

Pikirkan Ulang Saat Ingin Kembali Kepada Mantan

Risa sempat terbawa perasaan sentimentil. Itu makanya ia sempat begitu ingin rujuk kembali dengan Bagas. Hingga cara apapun dilakukan. 

Namun, belakangan ia  menyadari. Perceraian yang terjadi antara dirinya dan Bagas, bukan hanya karena Bagas berselingkuh dengan seorang penyanyi tetapi juga karena sikap Bagas yang egois, tidak menghargai perasaan Risa, dan lainnya.

Mereka sering bertengkar hebat. Saling menyalahkan, saling membentak. Itu kemudian kembali terulang saat mereka mencari muhalil agar kembali bisa bersama sebagai pasangan suami-istri.

Yup. Terkadang watak seseorang tidak bisa diubah. Bila menyakiti diri, mengapa harus kembali hanya karena merasa masih cinta? Ingat lho bertahan di pernikahan yang bermasalah itu seperti tercebur di lumpur hisap.

Terkadang kita merasa sudah terlanjur basah. Terlanjur kotor terkena lumpur. Jadi, saat awal-awal merasa enggan untuk bangkit dan keluar dari lumpur itu. Namun, bila terus bertahan, kita mungkin akan terhisap lebih dalam dan tidak lagi bisa "menyelamatkan diri".

Ah, jadi melebar kemana-mana hehe. Intinya, film "Talak 3" cocok ditonton untuk ngabuburit. Ceritanya ringan, penuh tawa, tetapi ada banyak hikmah yang bisa diambil. 

FYI, film ini memenangkan penghargaan untuk kategori Skenario Asli Terbaik (Bagus Bramanti) pada ajang Festival Film Indonesia (FFI) tahun 2016 lalu.

Selamat Menonton. Salam Kompasiana! (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun