Cucum Suminar
Cucum Suminar Full Time Blogger

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Agar Sedekah Semakin Berkah, Pahami Sunah Urutan Si Penerima

18 Maret 2024   16:47 Diperbarui: 21 Maret 2024   11:01 1502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agar Sedekah Semakin Berkah, Pahami Sunah Urutan Si Penerima
Sedekah. | Foto Dokumentasi kitabisa.com diambil dari kompas.com

"Mulailah dari dirimu dan bersedekahlah atasnya, jika terdapat kelebihan maka berikanlah pada keluargamu, jika terdapat kelebihan maka berikanlah pada kaum kerabatmu, jika masih terdapat kelebihan maka berikan pada orang yang di depanmu, di kanan dan kirimu." (HR Muslim dari Jabir)

Bersedekah kepada keluarga terdekat konon akan lebih banyak mendapatkan pahala. Hal tersebut seperti yang tercantum dalam Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Maimunah binti Al-Harits.

Saat Maimunah, salah satu istri Nabi Muhammad SAW, memberitahu Rasulullah bahwa ia telah membebaskan budak wanita yang dimiliki. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Andaikan kau berikan pada bibimu, maka hal itu akan lebin besar pahalanya bagimu."

Selain itu, bersedekah kepada keluarga dan kerabat terdekat juga dapat menjadi penyambung tali silaturahim. Upaya untuk menjaga, memelihara, dan mempererat hubungan kekerabatan yang merupakan kewajiban setiap muslim.

Tetangga yang Membutuhkan

Setelah keluarga, tetangga adalah orang yang paling utama untuk menerima sedekah dari kita. Meski demikian, tetangga yang akan diberi sedekah ada baiknya adalah tetangga pra sejahtera yang membutuhkan bantuan.

"...berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh..." (QS An Nisa 4:36)

Bukan apa-apa, bila memberi kepada tetangga yang cukup berada khawatir tersinggung. Terlebih bila sedekahnya berupa uang tunai. Dulu ada kejadian yang seperti itu saat saya masih tinggal di Bogor, Jawa Barat.

Ada tetangga yang membagi-bagikan uang secara merata kepada kaum dhuafa dan tetangga terdekat. Alih-alih senang dan bahagia, ada satu tetangga yang merasa tersinggung. Ia merasa terhina karena disedekahi uang.

Mungkin kalau untuk tetangga terdekat, lebih baik disedekahi barang atau makanan, kecuali bila memang sangat membutuhkan. Janda atau anak yatim yang kesulitan memenuhi kebutuhan mendasar sehari-hari.

"...jika kamu memasak sup, maka perbanyaklah kuahnya, lalu bagilah sebagiannya kepada tetanggamu." (HR Muslim)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun