Cucum Suminar
Cucum Suminar Full Time Blogger

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Mengutamakan Ibadah Itu Penting, Namun Menyeimbangkannya Lebih Penting

23 Maret 2024   15:26 Diperbarui: 27 Maret 2024   18:13 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengutamakan Ibadah Itu Penting, Namun Menyeimbangkannya Lebih Penting
Umat muslim saat melaksanakan ibadah di masjid. | Foto Dokumentasi Pribadi

Lalu, bagaimana menciptakan keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Keseimbangan hidup di bidang pekerjaan, kehidupan pribadi, dan ibadah?

Buat Jadwal dan Tentukan Prioritas

Hidup seimbang bukan berarti menghabiskan jumlah waktu yang sama antara pekerjaan, kehidupan pribadi, dan beribadah. Waktu yang kita miliki selama 24 jam dalam satu hari tidak melulu harus adil dibagi rata untuk tiga hal tersebut.

Namun, kita harus tahu, mana yang menjadi prioritas pada saat itu. Mana yang harus lebih didahulukan, mana yang harus dikesampingkan untuk sementara waktu. Lihat situasi dan kondisi.

Apakah saat itu harus mendahulukan dulu pekerjaan, kehidupan pribadi, atau beribadah. Hanya kita yang tahu.

Oleh karena itu, sebaiknya kita membuat jadwal. Bisa secara terperinci, bisa juga secara garis besar saja. Kita tentukan kapan waktu untuk beribadah, kapan waktu untuk kehidupan pribadi, kapan waktu untuk pekerjaan.

Saat menjalankan peran kita sebagai hamba Allah SWT, seorang pekerja, dan sosok pribadi --baik sebagai mahluk individu, maupun mahluk sosial, tidak bersikap berlebihan, akan tetapi juga tidak bersikap meremehkan. Lakukan peran kita sesuai porsi.

Gunakan Waktu Secara Optimal

Waktu yang kita miliki terbatas, oleh karena itu kita harus memanfaatkan waktu secara optimal. Jangan menunda-nunda hal yang sudah harus dikerjakan.

Kita juga harus fokus mengerjakan apa yang sudah kita prioritaskan. Saat waktu bekerja, kita harus fokus bekerja, tiba waktu beribadah, fokus beribadah, datang waktu untuk urusan pribadi, fokus menikmati waktu tersebut.

Jangan dibuat campur aduk, tumpang tindih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun