Cucum Suminar
Cucum Suminar Full Time Blogger

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ini Jawaban Lucu untuk Beberapa Pertanyaan Khas Lebaran

5 April 2024   09:59 Diperbarui: 5 April 2024   10:05 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini Jawaban Lucu untuk Beberapa Pertanyaan Khas Lebaran
Suasana saat lebaran. | Foto diambil dari kompas.id

Saat berkumpul di kala Idulfitri bersama keluarga besar, terkadang ada saja yang iseng mengajukan pertanyaan-pertanyaan khas lebaran.

Dari beberapa orang yang bertanya itu, ada yang beneran ingin tahu, ada juga yang hanya sekadar berbasa-basi.

Sedihnya, orang yang bertanya karena beneran ingin tahu, dengan yang sekedar basa-basi untuk iseng, seringnya lebih bikin keki yang hanya untuk basa-basi.

Namun, tenang. Jangan sampai kita baper hanya karena satu dua pertanyaan iseng. Jangan sampai mengacaukan suasana lebaran kita yang seharusnya indah. Atau malah bikin malas pulang kampung dan ikut kumpul-kumpul lebaran.

Rugi, ah!

Yuk, kita tanggapi saja pertanyaan-pertanyaan iseng  khas lebaran itu dengan jawaban iseng juga, kalau perlu jawaban kocak, biar mereka juga ikutan salah tingkah dengan respon dari kita menjawab pertanyaan-pertanyaan itu haha.

Kapan Nikah?

Ini adalah pertanyaan yang paling sering diajukan di kala lebaran untuk para jomlo. Dulu saya sering dapat pertanyaan ini karena belum nikah-nikah juga. Padahal, sepupu-sepupu yang lebih muda sudah banyak yang nikah duluan. Bahkan, punya anak.

Mirisnya, yang bertanya iseng seperti itu terkadang bukan kerabat dekat, tetapi saudara jauh yang intensitas pertemuan dengan kita bisa dihitung dengan jari.

Nah, biar gak gedeg saat dapat pertanyaan, "kapan nikah?". Terlebih bila posisi kita sedang tidak punya pacar, apalagi punya calon suami, jawab saja dengan jawaban seperti ini.

Kapan nikah?
Tanggal 31 September. Nanti nyumbang dana buat bayar MUA ya, kalau enggak batal nih.

Kapan nikah?
Tanggal 30 Februari. Kenapa tanya-tanya? Gak sabar ya buat nyumbang banyak?

Jangan lupa, jawabnya sambil cengengesan, tertawa-tawa. Tidak usah bete. Terlebih tanggal 31 September dan 30 Februari tidak pernah ada di kalender masehi yang kita gunakan sekarang ini haha.

Atau bisa juga direspon dengan jawaban yang lebih gokil lagi.

Kapan nikah?
Nanti lah, tunggu Kang Tae Oh selesai wajib militer. Biar tenang gak dikejar-kejar wamil pas akad.

Kapan nikah?
Lebaran kok nikah? KUA tutup, penghulu juga pulang kampung.

Pintar-pintar kita saja jawabnya. Hal yang paling penting, saat hari raya yang seharusnya bahagia, kita tidak bete hanya karena pertanyaan-pertanyaan yang seharusnya tidak butuh jawaban itu.

Toh, kalaupun sudah akan menikah, pasti handai taulan akan diberi tahu sejak jauh-jauh hari. Biar mereka siap-siap kasih amplop yang banyak haha.

Kapan Punya Anak?

Ini adalah pertanyaan kedua yang tak kalah bikin keki. Beruntung dulu saya tidak sempat mendapat pertanyaan ini karena saya menikah satu minggu usai Hari Raya Idulfitri. Pas lebaran tahun berikutnya, saya sudah hamil anak pertama hehe.

Meski demikian, saya bisa merasakan gedeg-nya diajukan pertanyaan basa-basi seperti ini. Terlebih anak merupakan hak prerogatif dari Allah SWT. Sudah menikah bukan berarti langsung bisa punya anak. Ada yang harus sabar menunggu hingga bertahun-tahun, bahkan belasan tahun seperti salah satu teman kuliah saya.

Namun, tenang. Agar hati tetap adem saat diajukan pertanyaan, "kapan punya anak?", kita jawab saja dengan lirik lagu Koes Plus sambil berdendang menirukan lagu tersebut. Kapan... kapan....

Atau jawab seperti anak kecil sedang menjawab pertanyaan. Simpel, akan tetapi menohok.

Kapan punya anak?
Nanti kalau sudah hamil wkkkkk.

 

Kapan Nambah Anak?

Ini juga pertanyaan yang tak kalah bikin keki. Saya sempat beberapa kali mendapat pertanyaan ini di kala Idulfitri. Apalagi anak pertama dengan anak kedua jaraknya cukup jauh, tujuh tahun.

Biar lebaran kita tetap asyik meski diberi pertanyaan basa-basi keki seperti ini. Kita jawab saja sambil bergurau.

Kapan nambah anak?
Mei... maybe yes, maybe no.

Kita kutip saja jawaban di iklan rokok zaman dulu yang dibintangi Ringgo Agus Rahman saat ia ditanya kapan akan menikah hehe.

Kapan nambah anak?
Kita tepuk-tepuk saja perut, terus bilang, "tunggu perut buncit dulu. Ayo makanya nastarnya dikeluarin, jangan diumpetin."

Nah, kalau teman-teman Kompasianer, saat lebaran biasanya suka dapat pertanyaan apa? Bagaimana cara meresponnya? Yuk, berbagi cerita di kolom komentar.

Salam Kompasiana! (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun