Nur Terbit
Nur Terbit Jurnalis

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Target Ramadan, Berhenti Merokok

12 Maret 2024   21:16 Diperbarui: 13 Maret 2024   10:26 1284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Target Ramadan, Berhenti Merokok
Awal berhenti merokok,  latihannya di bulan Ramadan (dok Nur Terbit) 

Ya, ketika masih setia sebagai perokok berat yang sudah berkali-kali mencoba berhenti sebagai "ahli hisap" -- istilah populer di kalangan perokok yang tukang hisap -- namun selalu gagal. 

Kondisi paling menderita bagi seorang perokok, yakni ketika lagi begadang malam hari saat mengerjakan tugas yang menumpuk sementara rokok tinggal dua-tiga barang. Stok habis. 

Mau ke mini market, sudah keburu tengah malam.  Warung dekat rumah sudah lama juga tutup. Akhirnya tetap nekat keluar rumah mencari penjual rokok. Untungnya masih ada saja warung rokok yang buka 24 jam, meski lokasi cukup jauh. 

Setiap kali merasa sudah siap mental dan spiritual untuk mau berhenti merokok, setiap kali itu pula selalu gagal. Kumat dan kumat lagi merokok. Apalagi kalau kebetulan kumpul-kumpul lagi dengan teman sesama perokok. 

Awalnya, memang tidak langsung mencabut sebatang rokok dari pembungkusnya lalu disulut dengan korek api dan dihisap. 

Tapi hanya sekadar mau coba-coba mencium bau tembakaunya. Sebatang rokok lalu ditempelkan di ujung hidung, dan menikmati aroma tembakaunya. 

Tidak puas hanya mencium aroma tembakau, eh malah pelan-pelan melangkah lebih jauh. Membakarnya, mengisapnya, membuang asapnya lewat lubang hidung, lalu.... eh balik lagi deh merokok. 

Suatu hari, kembali ada peluang dan kesempatan lagi untuk berhenti merokok. Sakit maag dan lambung saya kambuh. 

Maka saat ke rumah sakit dan konsultasi dengan dokter internis, ahli penyakit dalam, inilah saran dan anjuran dokter. 

"Hindari mengkonsumsi makanan dan minuman bergas, soda, kopi, pedes-pedes, asem-asem, masakan bersantan, dan...berhenti merokok," kata dokternya. 

Berhenti merokok? Ya, itu kunci utamanya agar kita bisa lepas dari jerat candu rokok, sekaligus "pensiun" sebagai perokok aktif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun