Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Freelancer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Harga Gula Pasir Naik, Berbukalah dengan Buah-buahan

29 April 2020   20:43 Diperbarui: 29 April 2020   20:41 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harga Gula Pasir Naik, Berbukalah dengan Buah-buahan
Sumber: Kompas.com

Memasuki bulan Ramadan, harga beberapa bahan pangan biasanya mengalami kenaikan. Ikan, daging, ayam, sayur, hingga bumbu-bumbu dapur mulai naik harganya.

Saya sendiri tak begitu mengikuti kenaikan harga bahan pangan. Paling, hanya sekadar tahu dari berita di TV atau media online, atau selintasan postingan di media sosial.

Sejak pagebluk Covid-19 terjadi, saya setiap harinya lebih banyak di rumah saja. Saya jadi lebih sering mengikuti obrolan grup WA dan media sosial, dan mengetahui topik hangat apa yang sedang terjadi.

Salah satu topik yang memanas beberapa waktu lalu yaitu tentang gula pasir. Si manis ini sempat langka di pasaran dan harganya membumbung tinggi. Sampai 19 ribu rupiah per kilo.

Saya sendiri sempat iseng membuktikan hal tersebut. Saya datang ke minimarket dekat rumah untuk mencari gula pasir. Dan ternyata benar, saya tidak menemukannya.

Sebenarnya jika harga naik, mungkin masih bisa dimengerti. Namun jika barangnya juga langka di pasaran, ini yang membuat resah.

Kita memang sudah terbiasa menikmati rasa manis. Teh hangat untuk berbuka puasa, akan lebih nikmat jika ditambah gula. Menu-menu berbuka juga sebagian besar memiliki rasa yang manis. Kolak, es campur, puding, hingga kue-kue, hampir semuanya punya rasa manis.

Berbuka memang sebaiknya menggunakan makanan atau minuman yang manis. Setelah berpuasa belasan jam, energi yang ada di dalam tubuh berkurang. Makanan atau minuman yang manis merupakan sumber kalori yang mudah diolah tubuh, sehingga cocok untuk berbuka puasa. Energi dan stamina tubuh segera kembali lagi.

Selain itu, rasa manis juga akan meningkatkan gula darah di dalam tubuh kita. Hal ini membuat kita kembali bersemangat dan tidak merasa lemas.

Saat gula pasir harganya tinggi, sebenarnya ada alternatif bahan lainnya yang bisa kita pergunakan. Salah satunya adalah buah-buahan, untuk berbuka puasa.

Buah bisa mengembalikan kesegaran tubuh dan memberikan tambahan energi dari rasa manis yang dimilikinya. Selain itu, buah juga memiliki berbagai manfaat lainnya.

Buah juga menjadi salah satu sumber air untuk tubuh dan kebutuhan gizi yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Selain itu, buah merupakan salah satu sumber antioksidan alami.

Ada beberapa jenis buah yang cocok dikonsumsi untuk berbuka puasa. Misalnya, mengonsumsi kurma yang di dalamnya mengandung vitamin B dan C. Vitamin diperlukan untuk melindungi tubuh agar kita tidak gampang sakit.

Buah lainnya yang pas untuk berbuka puasa yaitu semangka. Kandungan air yang melimpah pada buah ini dan rasaya yang manis, tentunya akan membuat tubuh kita segar kembali setelah seharian berpuasa. Semangka juga mengandung likopen yang berfungsi sebagai antioksidan.

Seperti halnya semangka, melon juga memiliki kandungan air berlimpah sehingga cocok untuk dikonsumsi saat berbuka puasa. Melon mengandung serat, kalium, dan vitamin C yang baik untuk tubuh kita.

Masih banyak buah lainnya yang bisa kita manfaatkan untuk berbuka puasa. Seperti pisang, apel, blewah, papaya, dan lainnya. Rasanya manis dan mengandung banyak air, membuat kita segar kembali saat memakannya.

Nah, saat terjadi kelangkaaan gula pasir dan harganya naik, tidak ada ruginya jika kita menggunakan buah-buahan untuk berbuka puasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun