Dani Ramdani
Dani Ramdani Lainnya

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Puasa, Bukan Hanya Sekadar Menahan Lapar dan Dahaga

1 April 2023   06:12 Diperbarui: 1 April 2023   06:21 1399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa, Bukan Hanya Sekadar Menahan Lapar dan Dahaga
Ilustrasi. | Foto: Shutterstock via KOMPAS.COM

Untuk itu, dalam puasa kali ini marilah kita kedepankan akal kita. Akal adalah pemimpin ideal bagi kita untuk hidup sesuai norma yang berlaku.

Akal pula dapat membedakan mana perbuatan yang baik dan buruk bagi kita. Maka, beruntung bagi mereka yang bisa memimpin dirinya dengan akal. 

Sementara itu, jika kita dipimpin oleh hawa nafsu, kita tidak ubahnya seperti hewan yang tidak berakal. Pada prinsipnya, setiap perbuatan hawa nafsu selalu merugikan, entah itu bagi diri sendiri maupun orang lain. 

Untuk itu, perbuatan yang tidak dikehendaki oleh akal pasti disukai hawa nafsu. Jika hidup hanya mengikuti hawa nafsu, maka sejatinya kita telah diperbudak olehnya.

Esensi manusia terletak pada akalnya. Jika kita meminjam pemikiran Plato, maka manusia terdiri dari tiga komponen yaitu akal, kehendak, dan nafsu. 

Akal disimbolkan dengan kepala, kehendak dengan dada, dan hawa nafsu bagian bawah tubuh manusia. 

Bagi siapa saja yang mampu memimpin dirinya memakai akalnya, maka kedua komponen lain yaitu kehendak dan hawa nafsu bisa dikendalikan. 

Dalam islam pun sering kita dengan ayat yang menyinggung terkait akal, berpikir, atau pikiran. Itu berarti, kita dituntut untuk menjadi makhluk yang berpikir. 

Tapi, kita juga tidak bisa menghilangkan hawa nafsu yang tentu mencakup pula kehendak seperti apa kata Plato. Jika tidak punya itu, maka hidup kita tak ada tujuan. 

Maka, jalan terbaik bagi kita adalah dengan mengendalikannya. Dan puasa adalah salah satu cara tersebut. Puasa adalah ajang latihan untuk menekan hawa nafsu. 

Jadi, selama satu bulan penuh kita dilatih untuk mengendalikan segala bentuk hawa nafsu yang ada pada diri kita. Nafsu di sini mencakup semua hal seperti hasrat ingin memenuhi keinginan yang sebenarnya tidak terlalu penting. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun