Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator
Nge-gym Saat Puasa, Emang Bisa?
Bisanya, saya menghabiskan waktu 1,5 jam di gym. 1 jam untuk ikut kelas bersama seperti Yoga, Booty Shaping, Pilates, HIIT, hingga Core. Lalu 30 menitnya saya latihan mandiri menggunakan mesin gym atau sekadar latihan beban.
Kini, saat puasa saya mengurangi durasi latihan dan intensitas olahraga. Saya cukupkan 30-45 menit di gym. Dan hanya melakukan olahraga dengan intensitas ringan.
Mengapa demikian? Saat puasa, tubuh bekerja dengan cadangan energi yang minimal dan kadar gula darah yang cenderung rendah. Nge-gym dengan intensitas tinggi berisiko menyebabkan hipoglikemia, yaitu menurunkan gula darah secara drastis.
Pilih waktu olahraga
Biasanya pergi ke gym pagi hari, setelah anak-anak berangkat sekolah. Sekarang, saat puasa saya ke gym sore hari. Sekitar pukul 4 sore. Mendekati waktu berbuka.
Saat puasa, waktu ideal untuk berolahraga adalah mendekati waktu berbuka. Hal ini supaya kita bisa segera memulihkan tubuh saat berbuka puasa untuk menggantikan energi dan cairan yang hilang. Kita bisa terhindar dari dehidrasi.
Jenis olahraga
Saat puasa, pilih olahraga yang ringan. Di gym saya melakukan olahraga kardio intensitas sedang dan latihan beban ringan.
Latihan kardio bisa mengoptimalkan fungsi tubuh dalam mengatur persediaan energi. Sementara itu, latihan beban dapat meningkatkan pembentukan otot yang nantinya akan melancarkan produksi energi dalam proses metabolisme.
Biasanya saya mulai dengan latihan beban ringan. Baik menggunakan mesin gym ataupun barbel. Cukup 3x10 repetisi tiap gerakan. Lalu, dilanjutkan dengan jogging santai di atas