Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.
{Siraman Rohani} Sempurnakan Keimanan Kita dengan Budi Pekerti yang Baik
Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh.
Alhamdulillahirobilalamin. Asyhadualla Illa ha illalloh wa asyhaduanna Muhammadurasulullah shallallohu alaihi wasallam.
Segala puji bagi Allah atas nikmat iman, Islam dan sehat yang masih kita jumpai sampai hari ini. Salam dan keselamatan atas junjungan kita nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Juga kepada para perantara hidayah sehingga ajaran nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam bisa sampai kepada kita.
Agama itu nasihat. Sebaik-baiknya nasihat tentu nasihat yang baik. Menyikapi kondisi remaja sekarang yang budi pekertinya sungguh memprihatinkan, maka nasihat agama yang saya sampaikan kali ini berkaitan dengan budi pekerti.
Berdasarkan sabda Rasulullah Saw: "Lebih sempurnanya keimanan orang-orang yang beriman adalah orang yang lebih baik Budi pekertinya." ( HR. Abu Daud)
Berdasarkan hadits tersebut di atas maka tema yang saya angkat adalah "Sempurnakan Keimanan Kita Dengan Budi Pekerti Yang Baik."
Lalu apa saja sih yang termasuk ke dalam Budi pekerti yang baik itu? Semuanya. Semua yang kita lakukan sejak bangun tidur sampai mau tidur lagi ada aturannya. Semua ada tata kramanya.
Tata krama tidur itu bagaimana? Tata krama bertamu, tata krama makan dan minum, tata krama terhadap orang tua, bahkan tata krama berjalan pun ada. Semua ada aturannya. Dan Rasullullah diutus untuk itu semua. Sebagaimana diriwayatkan oleh Ahmad.
"Sesungguhnya aku (Rasullullah Saw) diutus untuk menyempurnakan baiknya budi pekerti."
Berikut ini tata krama terhadap kedua orang tua yang harus diperhatikan:
1 . Bertutur kata dengan bahasa yang halus dan baik.
2 . Nada suara lebih rendah.
Hal tersebut berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al-Isra ayat: 23
"Dan berbuat baiklah kamu kepada kedua orang tuamu. Jika salah seorang dari mereka telah lanjut usianya, atau keduanya sudah tua, janganlah sekali-kali engkau berkata "cis" terhadap mereka dan janganlah engkau suka menggertak mereka. Tetapi berkatalah dengan ucapan yang mulia (sopan dan lemah lembut)."
3 . Tidak memotong pembicaraan.
4 . Apabila dipanggil segera menjawab dan mendatangi.
5 . Mentaati perintah-perintah orang tua selama tidak maksiat.
Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Lukman ayat: 15
"Jika kedua orang tua engkau memaksa agar engkau mempersekutukan Aku dengan Tuhan yang lain, maka janganlah engkau taati keduanya."
6 . Membantu meringankan pekerjaan orang tua.
7 . Menjaga nama baik dan kehormatan kedua tua.
8 . Mendahulukan kedua orang tua pada saat makan/minum.
9 . Mendahulukan kepentingan kedua orang tua dari pada diri sendiri.
10. Merawat kedua orang tua ketika sakit.
11. Berpamitan ketika akan bepergian.
12. Berjabat tangan dengan mencium tangan keduanya.
13. Bila ada masalah dalam keluarga, memberi saran yang baik dengan sikap yang sopan.
14. Ketika punya masalah mengutamakan curhat kepada kedua orang tua.
15. Tidak memaksakan kehendak (meminta sesuatu tanpa mempertimbangkan kemampuan kedua orang tua).
Demikian itu tata krama yang harus kita jaga terhadap kedua orang tua.
Masih ada lagi tata krama yang harus diketahui dan ini cukup penting juga. Yakni tata krama bertamu. Meski zaman sudah modern dan tinggal di negara demokrasi, tetap saja tata krama itu harus dijaga.
Berikut ini tata krama bertamu yang perlu diketahui:
1 . Berpakaian rapi, pantas dan sopan.
2 . Tidak bertamu pada jam-jam istirahat
Hal ini diperkuat dengan firman Allah SWT dalam surat An-Nur ayat: 58
"Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budakmu dan anak-anak yang belum sampai usia dewasa daripadamu, hendaknya minta izin kepadamu jika akan masuk ke dalam kamarmu pada tiga waktu, yaitu disaat sebelum subuh, di waktu kamu menanggalkan pakaian karena teriknya panas matahari waktu Zuhur dan sesudah salat isya. Itu adalah tiga aurat bagimu."
3 . Seyogyanya membuat janji terlebih dahulu dan menepatinya, mengingat tuan rumah mungkin mempunyai banyak kesibukan.
4 . Mengetuk pintu/ membunyikan bel rumah dan mengucapkan salam.
Hal ini diperkuat juga dengan firman Allah SWT dalam surat An-Nur ayat: 27
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu masuk ke dalam rumah-rumah yang bukan rumahmu, sampai kamu minta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu agar kamu mengetahui."
5 . Bila sudah mengucapkan salam 3x tidak ada jawaban, sebaiknya pergi.
6 . Tidak boleh mengintip atau melongok ke dalam rumah, walaupun pintu atau jendela terbuka.
7 . Bila ditanya "siapa itu?" menjawabnya dengan menyebutkan nama.
8 . Tidak boleh masuk dan duduk sebelum dipersilakan.
9 . Melepas sepatu/sandal sebelum masuk rumah atau menyesuaikan.
10. Menempati tempat duduk yang dipersilakan untuk tamu (tidak menempati tempat duduk tuan rumah).
11. Bila tuan rumah bukan mahromya dan hanya satu orang, maka cukup di luar rumah dan bicara seperlunya.
12. Tidak makan atau minum hidangan yang disuguhkan sebelum dipersilakan.
13 . Sebaiknya mau mencicipi hidangan yang disediakan tuan rumah.
14. Bila hidangan yang disuguhkan merupakan pantangan, supaya menolak dengan baik.
15 . Apabila bermalam, sebelum pulang hendaknya merapikan tempat tidurnya.
16. Apabila membawa anak kecil supaya menjaganya dengan baik sehingga tidak mengecewakan tuan rumah.
17. Apabila melakukan sesuatu yang mengecewakan tuan rumah (misalnya: merusak barang, ngompol dll), supaya berterus terang dan meminta maaf.
18. Sebelum pulang hendaknya minta maaf, mengucapkan terima kasih atas semua kebaikan tuan rumah dan mengucapkan salam.
Sungguh mulia bukan apa-apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW tersebut? Bahkan berjalan pun ada tata kramanya. Berikut ini tata krama berjalan:
1 . Tidak menyeret sandal atau menghentakkan kaki.
2 . Mengucapkan salam atau menyapa dengan ramah bila berpapasan dengan orang lain.
3 . Mengucapkan salam atau permisi bila melintas/ melewati orang yang sedang duduk
Hal tersebut dijelaskan juga dalam HR. Bukhori:
"Memberilah salam orang yang berkendaraan atas orang yang jalan kaki. Dan orang yang berjalan kaki pada orang yang duduk. Serta orang yang sendiri atas orang banyak."
4 . Bila berjalan bersama, tidak berjajar (rampak-rampak), sehingga mengganggu orang lain.
5 . Membuang/menyingkirkan dari jalan segala sesuatu yang membahayakan.
6 . Tidak berjalan sambil berkacak pinggang.
7 . Tidak usil dan mengganggu orang lain.
Lalu bagaimana dengan tata krama dalam pergaulan? Apakah diajarkan juga oleh Rasulullah SAW? Tentu saja. Berikut ini tata krama dalam pergaulan:
1 . Menghormati orang yang lebih tua.
2 . Tidak membuka barang pribadi milik orang lain tanpa izin.
3 . Menjaga privasi dan kehormatan orang lain.
4 . Tidak duduk diantara dua orang lain tanpa seizin keduanya.
5 . Tidak memanggil dengan panggilan/ julukan yang tidak baik/dibenci.
6 . Tidak membunyikan tape/radio/tv dengan suara keras.
7 . Tidak mengejek, menghina, menggunjing dan mengadu domba orang lain.
8 . Tidak pelit/kikir
9 . Tidak mengganggu orang yang sedang istirahat.
10. Tidak pamer, sehingga menimbulkan / memancing kecemburuan dan kedengkian.
11. Memperlihatkan rasa senang dan mendoakan baik atas keberhasilan dan prestasi orang lain.
12. Bila meminjam sesuatu segera mengembalikan dengan baik.
13. Menghargai pemberian orang lain walaupun tidak menyukainya.
14. Menghargai pendapat dan karya orang lain.
15. Menepati janji
16. Memenuhi undangan selagi tidak maksiat.
17. Membesuk orang yang sedang sakit.
18. Membiasakan berjabat tangan dengan lembut ketika bertemu. Kecuali kepada orang yang bukan mahromya.
Itu sebagian dari tuntunan tata krama yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Masih banyak lagi sebenarnya. Lain waktu mungkin bisa dijelaskan kembali.
Berikut ini sebagai catatan juga, ada hal-hal yang tidak pantas dilakukan di hadapan orang lain:
1 . Membersihkan gigi dari sisa makanan (slilit) dengan mulut dibiarkan terbuka (tidak menutup dengan tangan).
2 . Batuk dan bersin tanpa menutup mulut.
3 . Menguap dengan membiarkan mulut ternganga (meskipun tidak ada orang lain).
4 . Bersendawa (glegekan) dengan tidak menutup mulut.
5 . Kentut, meludah/ mengeluarkan dahak dan membuang ingus.
6 . Menuding-nuding terhadap orang lain yang bukan semestinya.
Rasanya cukup sekian dulu siraman rohani dari saya. Semoga memberi manfaat bagi kita semua. Jangan pernah menyepelekan ajaran-ajaran Rasulullah Saw. Karena sesungguhnya apa-apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW itu baik.
Sebagimana firman Allah SWT dalam surat Al-kalam ayat: 4
" Dan sesungguhnya Engkau (Muhammad) niscaya atas Budi pekerti yang agung.
Jadi tak perlu menyangkal apalagi memperdebatkannya hal-hal yang sudah tahu kebenaran.
Sebelum ditutup, perlu saya ingatkan kembali bahwa "Lebih utamanya cabang keimanan adalah ucapan Laa Illa ha illalloh" dan lebih rendahnya cabang keimanan adalah menyingkirkan kotoran di jalan."
Kotoran yang dimaksud dalam hadis ini lebih kepada hal-hal yang membahayakan pengguna jalan seperti paku, beling atau kulit pisang dan lain-lain. Hal tersebut berdasarkan hadis riwayat Muslim.
Semoga bermanfaat. Mari kita tutup dengan ucapan Alhamdulillahirobbil alamin.
Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh.
Larindah, 17 Mei 2020