Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com
Cerita-cerita tentang Investasi Emas yang Inspiratif

Gajian baru masuk saat itu. Wajah-wajah rekan kerja nampak sumringah. Ada yang langsung semangat berbelanja daring, ada juga yang mulai memikirkan tagihan-tagihan yang masih harus dibayar. Berbeda dengan rekan kerja yang sering duduk di sebelahku. Ia mengajakku berjalan kaki ke kantor Pegadaian yang lokasinya berdekatan dengan tempat kami bekerja di Kampus Salemba UI. Yuk nabung dulu, ajaknya.
Sejak kami sering berkantor di Salemba, ia rajin menyambangi kantor Pegadaian. Hanya jalan sekitar beberapa meter saja sih. Hampir setiap bulan ia ke sana. Bahkan kadang-kadang lebih sering, ketika kami menerima uang bonus atau lainnya. Ia rajin mempromosikan untuk menabung emas di Pegadaian.
Entah berapa banyak tabungan emasnya saat ini. Dugaanku sangat banyak. Oleh karena ia menabung terhitung lebih dari satu dekade. Saat itu ia menabung saat harga emas batangan masih kisaran Rp500 ribu untuk persatu gramnya. Jika melihat harga emas per hari ini (18/3) untuk emas Antam berkisar Rp1. 789.000,- per gramnya maka kenaikannya sudah lebih dari tiga kali lipat. Ia sudah untung banyak selama menabung sekitar 12 tahun.
Cerita kawanku itu menarik karena berkat rajin menyisihkan uang setiap bulannya di emas, kini ia punya tabungan banyak. Ia menyimpannya untuk hal darurat dan penting seperti biaya kuliah anak-anaknya kelak juga hal lainnya.
Lain halnya dengan cerita kawanku lainnya. Mumun, panggilannya. Ia yang mengajakku untuk melakukan diversifikasi investasi dalam bentuk emas. Ia dapat saran dari almarhumah ibunya.
Ibunya tak banyak memberikan warisan ke anak-anaknya, selain uang pensiun dan simpanan emas. Ketika kedua orang tuanya meninggal, mereka menggunakan uang pensiun dan simpanan emas itu sebaik-baiknya hingga Mumun dan saudaranya semuanya lulus kuliah. Ya, berkat simpanan emas ibunya, mereka semua kemudian dapat meraih sarjana.
Bagaimana denganku? Seperti saran kawanku, aku juga memiliki simpanan emas meski tidak banyak. Dulu aku menghabiskan simpanan emasku itu untuk uang muka membeli rumah yang kutempati hingga saat ini.
Agar biaya cicilan tidak berat, kami berdua memberikan uang muka yang besar di awal. Kami mencairkan semua investasi yang ada, termasuk seluruh emas batangan yang kami miliki. Ya berkat simpanan emas tersebut, kami berdua kemudian bisa memiliki rumah idaman kami.
Setelah cicilan rumah lunas, kami kemudian mulai berinvestasi emas lagi. Kami membeli emas digital sedikit demi sedikit. Jika ada dana lebih, kami juga membeli emas batangan. Waktu itu aku merasa heran ketika juga disediakan emas batangan per gram. Ketika aku membelinya ukurannya memang sangat mungil hehehe. Kusimpan baik-baik.
Saat itu sekitar 2-3 tahun aku menyimpan emas. Nah, sekitar tahun 2021-2022 harga emas melonjak pesat. Waktu itu aku membeli emas sekitar Rp 700 ribuan per gramnya secara mencicil daring, kemudian harga emas melonjak pesat menjadi lebih dari Rp1 juta. Aku terkejut sekaligus senang melihat harganya yang naik begitu pesatnya.
Berkat emas, kami kemudian bisa melakukan renovasi rumah. Rumah kami ada yang terkena serangan rayap di beberapa bagian. Dengan simpanan emas tersebut, kami benar-benar terbantu. Imbas hasilnya cukup lumayan. Setiap gramnya, ada selisih sekitar Rp300 ribu. Ya, lagi-lagi kami terbantu oleh simpanan emas.
Kini simpanan emas kami tinggal sedikit. Kami tetap menyimpannya karena selama ini emas menjadi salah satu aset yang bisa diandalkan untuk investasi jangka waktu menengah hingga panjang. Emas sejak dulu menjadi pelindung ketika simpanan lainnya tergerus oleh inflasi. Simpanan emas menjadi salah satu bentuk diversifikasi investasi yang kami lakukan selain berinvestasi di reksadana, deposito, ORI, dan saham.
Oleh karena tagihan-tagihan dan cicilan semua sudah lunas, terpikir untuk kembali menabung emas. Menabung emas di Pegadaian, jadi pilihan. Apalagi, sudah ada Pegadaian Digital.
Di Aplikasi Pegadaian Digital ada dua produk yang ditawarkan, yaitu tabungan emas dan pegadaian emas. Proses pendaftaran mudah, tinggal memasukkan nama, no HP, alamat email, kemudian memasukkan foto KTP. Biaya awal Rp10 ribu kemudian bisa menabung mulai Rp10 ribu. Ketika tabungan emas sudah mencapai ukuran emas batangan tertentu, maka emas digital tersebut bisa dirupakan dalam bentuk emas fisik.
Aku mencoba mendaftar sebagai nasabah tabungan emas di Pegadaian Digital dan ternyata prosesnya begitu cepat. Dalam semenit sudah jadi.
Wah mumpung sebentar lagi THR cair, bisa kusisihkan untuk menabung emas. Siapa tahu bisa naik umrah dan haji nanti dengan tabungan emas amiiin. Sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit. Nabung emas secara rutin, bakal ada hasilnya nanti.
Content Competition Selengkapnya
Mudik Hijau untuk Kurangi Jejak Karbon
Fiksi Cerpen
Ramadan dan Keluarga
MYSTERY TOPIC
Mystery Topic 5
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025