Dilla Hardina
Dilla Hardina Penulis

Kelilingilah dirimu dengan orang-orang yang pantas mendapatkan keajaibanmu🌻

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Menelusuri Jejak-jejak Peradaban Kediri Melalui "Kediri Lintas Masa #1"

1 April 2023   06:39 Diperbarui: 1 April 2023   06:59 1677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menelusuri Jejak-jejak Peradaban Kediri Melalui "Kediri Lintas Masa #1"
Dok. pribadi

Sungai Brantas adalah Pusat Peradaban Kediri

Sungai Brantas merupakan sungai terbesar di Jawa yang menjadi pusat peradaban masyarakat. Di masa kerajaan Kediri, Majapahit, sampai pendudukan Hindia-Belanda.

Sungai Brantas disulap menjadi jalan raya yang penuh sesak dengan kapal-kapal sungai yang berlayar.  Berbagai kapal tersebut mengangkut hasil bumi maupun komoditi lain yang dibutuhkan masyarakat.

Peradaban Kediri yang sangat maju di masa lampau dapat diketahui dari macam-macam prasasti yang ditemukan di kawasan Jawa.

Ada tiga prasasti yang ditemukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, yakni mencakup Prasasti Pinggir Sari (Ngantru-Tulungagung), Prasasti Hantang (Ngunut-Tulungagung), dan Prasasti Ceker (Ploso, Kediri).

Zaman kerajaan dahulu, pemanfaatan sungai Brantas sangat maksimal untuk menunjang kehidupan masyarakat di sekitarnya.

"Pengertian maritim di masa lampau tidak hanya laut, tapi juga maritim sungai. Tempat terjauh yang dapat dilalui oleh kapal sungai juga berusaha dikuasai oleh raja-raja Kediri (ekspansi)." ujar Dwi.

  1. Transformasi Kemiliteran

Peradaban di Kediri tidak hanya maju dari segi maritim dan ekonomi, tetapi juga dari segi kemiliteran. Hal ini dapat diketahui dari penciptaan jabatan, pangkat, atau bagian yang lebih spesifik dari berbagai unit kesatuan.

Jadi, militer di masa kerajaan Kediri tidak hanya terbatas pada satuan besar, tetapi juga ada spesialisasi tugas. Contohnya yakni pengelompokan prajurit berdasarkan senjata, yakni seperti pemanah, ahli tombak panjang, ahli kapak. Selain itu, ada pula spesialisasi kemiliteran berdasarkan kendaraannya, seperti ahli penunggang gajah, penunggang kuda, dan lain sebagainya.

KESUSASTERAAN DI KEDIRI BERKEMBANG PESAT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun