RAMADAN
Pilihan
Lalu Lintas
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Apakah salah bila kita tidak terlalu antusias dengan kemeriahan ini?
Bahauddin an-Naqsabandi, pendiri tarekat Naqsabandiyyah menasehati kita, "Seorang hamba secara lahir bersama makhluk namun secara batin bersama al-Haqq."
Sejak kita ini adalah makhluk sosial, maka tentu tidak untuk mengasingkan diri dari sesama manusia. Kita harus pandai memaknai kemeriahan agar Al-Haqq (Allah) senantiasa bersama kita. Hidup ini tak lain dari seni memaknai. Kesunyian dan keriuhan bisa sama-sama memiliki makna. Selama kita dengan tepat memaknainya. Bila dirasa terlalu jauh untuk belajar dari Syekh Bahauddin an-Naqsabandi, maka belajarlah dari Dewa Budjana yang memaknai keruwetan lalu lintas melalui puisi tanpa kata, musik.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!