Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Guru

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan: Syahrusy Syifa (Bulan Penyembuhan)

23 Maret 2024   06:03 Diperbarui: 23 Maret 2024   06:20 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan: Syahrusy Syifa (Bulan Penyembuhan)
Ilustrasi pengobatan pada era Islam https://id.wikipedia.org/

Namun, menurutnya, pengobatan paling awal dikenal sebagai geofagi. Geofagi adalah praktik memakan benda-benda yang mirip tanah atau tanah kapur dan tanah liat. Hal ini telah dilakukan pada hewan dan manusia ratusan ribu tahun. Geofagi dikaitkan dengan kelainan makan yang dikenal dengan sebutan pica di negara-negara Barat dan negara-negara industri. Makan tanah dan tanah liat menyediakan makanan bagi manusia prasejarah pengalaman medis paling awal. Mereka mungkin meniru binatang mempelajari bagaimana beberapa tanah liat memiliki khasiat penyembuhan pada hewan menelan mereka. Demikian pula, tanah liat tertentu dapat digunakan untuk menyembuhkan luka. Tanah liat masih digunakan secara topikal dan internal untuk mengobati luka dan luka di beberapa masyarakat di seluruh dunia.

Para kolonialis (Inggris) menemukan bahwa penduduk asli di Australia bisa menjahit  luka dan membungkus tulang yang hancur dalam lumpur untuk menyembuhkannya. Sejarawan medis berpendapat bahwa kemampuan ini ada sepanjang masa  prasejarah. Mayoritas bukti ditemukan dengan tepat  bagaimana para arkeolog mempraktikkan pengobatan pada zaman prasejarah, tulis Jen.

Sistem Pengobatan: Dulu dan Kini

Dari laman Chemist for You, pada tulisan berujudul The World’s Oldest Medicines and Antibiotics, kita membaca:

"Ada bukti arkeologis yang menunjukkan bahwa obat-obatan nabati sudah ada sejak zaman Paleolitikum. Namun, dalam hal obat-obatan yang tercatat, Cannabis sativa adalah salah satu yang tertua, ditemukan pada tahun 2700 SM."

Zaman Paleolitikum berlangsung sejak 3,3 juta tahun lalu hingga akhir Pleistosen sekitar 11.650 tahun yang lalu. Sebelum pengobatan modern, tentu saja berbagai ramuan dan racikan digunakan untuk mengobati banyak penyakit – beberapa di antaranya sangat mungkin tidak terpikirkan oleh dokter untuk diresepkan saat ini. Ganja merupakan obat yang diresepkan paling awal yang tercatat dalam sejarah.

Linimasa obat dalam lintasan sejarah. https://www.chemist-4-u.com/
Linimasa obat dalam lintasan sejarah. https://www.chemist-4-u.com/

Dalam What was ancient Egyptian medicine like?, Daniel Murrell menulis:

"Beberapa pengobatan menggunakan produk atau herbal atau tanaman yang terlihat mirip dengan penyakit yang mereka tangani, sebuah praktik yang dikenal sebagai simila similibus, atau serupa dengan yang serupa. Saat ini, homeopati mengikuti prinsip yang sama. Pada zaman Mesir, orang menggunakan telur burung unta untuk mengobati tengkorak yang retak."

Prinsip simila similubus curantur yakni prinsip kemiripan terapeutik ini dikemukakan oleh Samuel Friedrich Christian Hahneman (1755-1843).  Hahneman adalah seorang dokter Jerman yang telah berjasa sebagai peletak dasar homeopati. Pada tahun 1795 mengemukakan asas kemiripan terapeutik, simila similubus curantur. Sederhananya, gejala yang ditimbulkan oleh sesuatu akan menyembuhkan keluhan serupa yang ditimbulkannya.

Mark Smith dalam Can Homeopathy Be Explained by Quantum Physics? menjelaskan secara ringkas tentang homeopathy:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun